48
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Sugiyono 2009: 146 menjelaskan observasi terstruktur adalah
observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit
2008: 2.25 menjelaskan bahwa observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal
membubuhkan tanda √ pada tempat yang disediakan. 3.
Dokumentasi Sugiyono 2009: 240 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan
peristiwwa yang sudah berlalu. Dokumen bias berbentuk tullisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
G. Instrumen Penelitian
M. Toha Anggoro 2007: 5.2 mengemukakan instrumen dalam penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi
yang diinginkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah. 1.
Tes Kundharu dan Slamet 2012:96 mengungkapkan bahwa penggunaan istilah
menulis dan mengarang merupakan dua hal yang dianggap sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan bersinonim antar keduanya, maka pedoman penilaian
mengarang dianggap tepat pula untuk menjadi acuan dalam menilai kemampuan menulis paragraf siswa. Pada penelitian ini tes yang digunakan
berbentuk essay yang berisi tugas atau perintah bagi siswa untuk menuliskan
49
sebuah paragraf. Hasil tulisan siswa tersebut yang akan dinilai berdasarkan pedoman penilaian.
Tes yang dilaksanakan dalam penelitian ini berupa tugas menulis paragraf utuh. Nilai yang diperoleh dari tes tersebut dapat diklasifikasikan dalam
kategori nilai sangat baik SB, baik B, sedang S, dan kurang K. Klasifikasi nilai dalam pembelajaran menulis paragraf dapat dilihat pada tabel
1 di halaman berikutnya.
50
Tabel 1. Pedoman Penilaian Menulis Paragraf
Aspek yang Dinilai Patokan
Skor Kriteria
Kesatuan gagasan dasar
tampak padat informasi pengembangan sesuai tema relevan dengan permasalahan dan tuntas
27-30 Baik Sekali
tampak informasi cukup pengembangan terbatas relevan dengan masalah tetapi tak lengkap
24-26 Baik
kabur informasi kurang pengembangan tak cukup permasalahan tak cukup
21-23 Sedang
tak ada gagasan tak ada informasi tak ada pengembangan tak ada permasalahan
0-20 Kurang
Pengembangan dan koherensi
ekspresi lancar gagasan diungkapkan dengan jelas padat tertata dengan baik urutan logis kohesif
22-25 Baik Sekali
kurang lancar kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat bahan pendukung terbatas urutan logis tetapi
tak lengkap 19-21
Baik tak lancar gagasan kacau, terpotong-potong urutan
dan pengembangan tak logis 16-18
Sedang tak komunikatif tak terorganisir tak layak nilai
13-15 Kurang
Penggunaan struktur kohesi
konstruksi kompleks tetapi efektif hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan
17-20 Baik Sekali
konstruksi sederhana tetapi efektif kesalahan kecil pada konstruksi kompleks terjadi sejumlah kesalahan
tetapi makna tak kabur 14-16
Baik terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat
makna membingungkan atau kabur 11-13
Sedang tak menguasai aturan sintaksis terdapat banyak
kesalahan tak komunikatif tak layak nilai 7-10
Kurang Pemilihan diksi
kosakata pemanfaatan potensi kata canggih pilihan kata dan
ungkapan tepat menguasai pembentukan kata 12-15
Baik Sekali pemanfaatan potensi kata agak canggih pilihan kata
dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tak
mengganggu 9-11
Baik
pemanfaatan potensi kata terbatas sering terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat merusak
makna 6-8
Sedang pemanfaatan potensi kata asal-asalan pengetahuan
tentang kosa kata rendah tak layak nilai 2-5
Kurang Tanda baca dan
ejaan menguasai aturan penulisan hanya terdapat beberapa
kesalahan ejaan 7-10
Baik Sekali kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak
mengaburkan makna 4-6
Baik sering terjadi kesalahan ejaan makna membingungkan
atau kabur 2-3
Sedang tak menguasai aturan penulisan terdapat banyak
kesalahan ejaan tulisan tak terbaca tak layak nilai 0-1
Kurang
Sumber: Burhan Nurgiyantoro 2012: 441 yang telah dimodifikasi oleh peneliti
51
2. Lembar pedoman observasi
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu pedoamanobservasi aktivitas guru danpedoman observasi aktivitas
siswa. Menurut pedoman PPL 2012: 38 aktivitas guru yang diamati selama pelaksanaan pembelajaran menullis paragraf adalah:
a persiapan guru sebelum memulai pelajaran,
b penguasaan dan penyampaian materi,
c interaksi pembelajaran dan kesesuaian skenario pembelajaran,
d penggunaan bahasa dan penampilan gerak, dan
e keterampilan menutup pelajaran.
Kundharu Saddhono Slamet 2012: 135 memaparkan aktivitas siswa yang diamati selama proses pembelajaran menulis paragraf, yaitu:
a keaktifan dan kesungguhan siswa dalam melaksanakan tahap-tahap menulis
b kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan guru dan siswa lain
c kedisiplinan siswa dalam mengikuti setiap langkah-langkah pembelajaran
Aspek aktivitas siswa yang diamati selama proses pembelajaran menulis di atas akan dikembangkan dan dimodifikasi sesuai dengan penggunaan
pendekatan pengalaman berbahasa selama pembelajaran. Hal tersebut untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran menulis siswa sesuai dengan langkah-
langkah pendekatan pengalaman berbahasa. Skor dalam pengamatan sikap siswa diklasifikasikan dalam baik sekali, baik , cukup, dan kurang.