Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

26 yang melakukan kegiatan membelajarkan. Dapat dikemukakan bahwa pembelajaran merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Bila dilihat sebagai hasil maka pembelajaran itu merupakan hasil dari pengalaman yang dialami oleh individu. Bila dilihat fungsinya maka penekanan dan kegiatan pembelajaran itu adalah pada hal-hal atau aspek-aspek penting tertentu seperti motivasi yang diyakini dapat membantu menghasilkan belajar, karena itu pembelajaran diartikan sebagai “suatu perubahan yang dapat memberikan hasil jika orang- orang berinteraksi dengan informasi materi, kegiatan, pengalaman”. Menurut pengertian pembelajaran diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan pembelajaran adalah suatu proses belajar yang dilakukan secara terus menerus sehingga pembelajar mendapatkan suatu hasil yang diinginkan.pembelajar harus terus berusaha agar memperoleh hasil yang maksimal.

2.1.6.2 Hubungan Teori Belajar dan Pembelajaran

Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Teori belajar itu berasal dari teori psikologi dan terutama menyangkut masalah situasi belajar. Sebagai salah satu cabang ilmu deskriptif, maka teori belajar berfungsi menjelaskan apa, mengapa, dan bagaimana proses belajar itu terjadi pada si belajar, Karena para pakar psikologi mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda dalam menjelaskan apa, mengapa, bagaimana belajar itu terjadi, maka menimbulkan beberapa teori belajar seperti teori behavioristik, kognitif, 27 humanistic, sibernetik, dan sebagainya. Teori pembelajaran tidak menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi, tetapi lebih merupakan implementasi prinsip-prinsip teori belajar, dan fungsi untuk memecahkan masalah praktis dalam pembelajaran, oleh karena itu teori pembelajaran selalu akan mempersoalkan bagaimana prosedur pembelajaran yang efektif, maka bersifat preskriptif dan normatif. Teori pembelajaran akan mnjelaskan bagaimana menimbulkan pengalaman belajar dan bagaimana pula menilai dan memperbaiki metode dan teknik yang tepat Sugandi, 2004 : 7-8.

2.1.6.3 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran berorientasi pada nilai dan sikap. Tujuan pembelajaran keterampilan dalam usaha menggambarkan proses seseorang dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Krathwohl membagi taksonomi tujuan pembelajaran ini kedalam 5 kategori sebagai berikut : 1 Pengenalan Receiving Pengenalan Receiving adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan kesadaran, kemauan, perhatian individu untuk menerima dan memperhatikan berbagai stimulus dari lingkungannya. 2 Pemberian respon Responding Pemberian respon atau partisipasi adalah kategori jenis perilaku ranah afekrif yang menunjukkan adanya rasa kepatuhan individu dalam hal mematuihi dan ikut serta terhadap sesuatu gagasan, benda atau system nilai. 28 3 Penghargaan terhadap nilai Valuing Penghargaan terhadap nilai adalah kategori jenis perilaku yang menunjukkan menyukai, menghargai dari seseorang individu terhadap sesuatu gagasan, pendapat atau system nilai. 4 Pengorganisasian Organization Pengorganisasian adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan kemauan membentuk system nilai dari berbagai nilai yang dipilih. 5 Pengamalan Characterization Pengamalan adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan kepercayaan diri untuk mengintegrasikan nilai-nilai kedalam suatu filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan.

2.1.7 Upaya Peningkatan Keberhasilan Usaha PKL