113
4.3.2.7 Pembeli
Pembeli adalah raja memang sebaiknya diterapkan pada PKL, untuk itu hal-hal yang harus diperhatikan bagi PKL adalah :
a Mempelajari tingkah laku pembeli, mengapa seorang pembeli memilih produk
tertentu dengan merkcap tertentu. b
Memenuhi kebutuhan baik yang rasional maupun yang emosional dari para pembeli.
c Berusaha menimbulkan kepercayaan, kebanggaan dan kemantapan terhadap
merk yang PKL perdagangkan. d
Memperhatikan penataan, susunan barang dagangannya diatur sehingga menarik pembeli.
e Memperhatikan kemungkinan perubahan selera konsumen.
f Memperhatikan kemungkinan munculnya barang pengganti.
Masalah yang pertama-tama dihadapi oleh para penjual bagaimana dapat menarik perhatian calon pembeli. Bila perlu, penjual harus sanggup menjual kean
sebelum menjual barangnya. Setelah timbul perhatian, berikanlah kean yang baik dengan sikap yang sesuai. Kesan pertama sebagai pembuka jalan transaksi ialah
harus dapat menimbulkan perhatian pembeli. Untuk mendapatkan perhatian dari calon pembeli, maka penjual harus ingat akan sikap, tindak-tanduk, bahasa, dan
cara berbicara serta cara berpakaian. Calon pembeli akan selalu memperhatikan hal-hal kecil tersebut. Seorang ahli dalam ilmu menjual mengatakan bahwa kesan
pertama yang menyenangkan akan membawa pengaruh yang lebih intim daripada berulang kali datang. Pada menit pertama suatu pendekatan penjual adalah saat-
114
saat yang penting. Selagi calon pembeli menaruh perhatian, maka penjual harus menggunakan kesempatan tersebut sebagai pembuka jalan. Timbulkan rasa pada
diri calon pembeli bahwa ”sekali melihat” terus ingin mendengarkannya keterangan-keterangan selanjutnya. Tunjukkan keuntugan-keuntungan yang
diperoleh jika membeli barang tersebut Buchari, 2007:120.
4.3.2.8 Pesaing
Sahuri mengatakan banyak persaingan karena ditunjang juga oleh lokasi yang strategis sehingga banyak PKL yang berjualan di alun-alun Brebes ini,
banyaknya PKL yang jenis menunya sama menjadi persaingan, namun subjek sering juga mengatakan dalam menyikapi adanya persaingan caranya dengan
memprtahankan kualitas makanan yang baik, harganya tidak mahal, pelayanannya menyenangkan, menambah menu, dan lain-lain. Subjek selalu menghadapi
pesaing dengan santai, optimis. Untuk mencapai suatu tujuan para pesaing melaksanakan strategi mereka
tergantung dari sumber daya dan kemampuan masing-masing pesaing. Dalam hal ini peserta pesaing perlu mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap pesaing
lainnya secara akurat. Terdapat kaitan yang erat antar siapa saja pesaing usaha dengan strategi yang diterapkan pesaing lainnya, makin mungkin persaingan
diantara mereka Bucahari, 2007: 125. Nur’ali dalam menghadapi adanya persaingan yaitu dengan cara
meningkatkan kualitas makanan, membuat inovasi menu yang berbeda dengan PKL lainnya agar menarik perhatian pembeli.Dasori menyikapi adanya persaingan
dengan optimis, sebab subjek sudah mempunyai pelanggan tetap, serta menjalin
115
hubungan yang baik dengan pelanggan. Harganyapun terjangkau, tempatnya bersih, nyaman sehingga pelanggan tidak berpaling membeli ke PKL lainnya.
Sasaran dan kekuatankelemahan pesaing dapat memberikan gerakan mereka serta reaksinya. Selain itu tiap-tiap pesaing mempunyai falsafah tertentu
dalam menjalankan usahanya, mempunyai kultur intern tertentu dan pedoman keyakinan tertentu, sehingga hal ini mempunyai reaksi dan cara berproduksi
pesaing Buchori, 2007: 126.
4.3.3 Faktor Penghambat Keberhasilan Usaha PKL