Evaluasi Reliabilitas Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Evaluasi Validitas

Tabel 4.10. Outlier Data Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 34.680 112.190 70.500 15.421 140 Std. Predicted Value -2.323 2.703 0.000 1.000 140 Standard Error of Predicted Value 7.939 21.166 13.140 2.768 140 Adjusted Predicted Value 36.990 121.120 70.970 16.322 140 Residual -74.116 66.418 0.000 37.513 140 Std. Residual -1.866 1.672 0.000 0.945 140 Stud. Residual -1.975 1.753 -0.005 1.002 140 Deleted Residual -83.032 73.363 -0.469 42.261 140 Stud. Deleted Residual -1.999 1.768 -0.006 1.006 140 Mahalanobis Distance [MD] 4.561 38.484 14.893 6.875 140 Cooks Distance 0.000 0.055 0.008 0.009 140 Centered Leverage Value 0.033 0.277 0.107 0.049 140 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : Data diolah Lampiran 2 Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai χ 2 0.001 dengan jumlah indikator 14 adalah sebesar 38.484. Hasil analisis Mahalanobis diperoleh nilai 37,697 yang kurang dari χ 2 tabel 38,484 tersebut. Dengan demikian, tidak terjadi multivariate outliers.

4.3.2. Evaluasi Reliabilitas Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s

Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir- butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11. Reliabilitas Data Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0.651 Price X12 0.812 0.152 X21 0.649 X22 0.662 X23 0.603 X24 0.612 X25 0.649 X26 0.539 Facility X27 0.715 0.744 X31 0.622 X32 0.604 X33 0.705 X34 0.635 Service X35 0.595 0.616 Purchase Decision Y t.a t.a Sumber : Data diolah Lampiran 3 Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil cukup baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.3.3. Evaluasi Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12. Validitas Data Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0.997 Price X12 0.074 X21 0.615 X22 0.611 X23 0.423 X24 0.504 X25 0.704 X26 0.468 Facility X27 0.663 X31 0.557 X32 0.516 X33 0.614 X34 0.494 Service X35 0.310 Purchase Decision Y Sumber : Data diolah Lampiran 4 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik. 4.3.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.13 : Tabel 4.13. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0.997 0.994 0.006 Price X12 0.074 0.005 0.995 0.534 0.500 X21 0.615 0.378 0.622 X22 0.611 0.373 0.627 X23 0.423 0.179 0.821 X24 0.504 0.254 0.746 X25 0.704 0.496 0.504 X26 0.468 0.219 0.781 Facility X27 0.663 0.440 0.560 0.773 0.334 X31 0.557 0.310 0.690 X32 0.516 0.266 0.734 X33 0.614 0.377 0.623 X34 0.494 0.244 0.756 Service X35 0.310 0.096 0.904 0.626 0.259 Purchase Decision Y t.a t.a t.a t.a t.a Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Data diolah Lampiran 5 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Evaluasi Normalitas