Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen

7. Sejauh mana fasilitas, peralatan, dan orang-orang menjadi bagian ri pengalaman jasa. Pengalaman jasa pelanggan dibentuk sebagian oleh sejauh mana mereka dihadapkan pada elemen berwujud dalam sistem penyerahan jasa.

2.2.4 Perilaku Konsumen

2.2.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dibutuhkan dalam rangka mengimplementasikan orientasi pelanggan sebagaimana ditegaskan dalam konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pelanggan. Untuk itu, dibutuhkan pengembangan ”customer culture”, yaitu budaya organisasi yang mengintegrasikan kepuasan pelanggan kedalam misi dan visi perusahaan, serta memanfaatkan pemahaman atas perilaku konsumen sebagai masukan dalam merancang setiap keputusan dan rencana pemasaran. Berbagai riset menunjukkan bahwa orientasi pelanggan bisa memberikan sejumlah manfaat. Diantaranya meningkatkan produktivitas perusahaan sebagai hasil peningkatan efisiensi biaya dalam melayani repeat customers; kesediaan pelanggan yang puas untuk membayar harga premium; dan bertumbuh kembangnya loyalitas pelanggan dan meningkatnya pertumbuhan pendapatan melalui gethok tular positif; inovasi produk baru;dan penjualan silang produk atau jasa kepada pelanggan yang sama. Perilaku konsumen adalah merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan, dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan ebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat. Suryani,2008:6 Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 1994:5 mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan Mangkunegoro 1998:4 perilaku konsumen adalah sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen ecara fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa. Jadi, didalam menganalisis perilaku konsumen tidak hanya menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan kegiatan saat pembelian, akan tetapi juga meliputi proses pengambilan keputusan yang menyertai pembelian 2.2.4.2.Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler2001:196,yaitu : Sumber : Kotler, Amstrong, 1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit PT. Ikrar Mandiriabadi 1. Faktor-faktor budaya meberikan pengaruh paling luas dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh : a. Budaya Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya Budaya Sub Budaya Kelas sosial Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran dan status Pribadi Usia dan tahap daur hidup Pekerjaan situasi Ekonomi Gaya hidup Kepribadia n dan konsep diri Psikologi Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan Dan sikap Pembeli b. Sub-budaya Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. c. Kelas sosial Divinisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Ada pokoknya, masyarakat kita ini dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu : 1. Golongan atas Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : pengusaha-pengusaha kaya 2. Golongan menengah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : karyawan instansi pemerintah, pengusaha menengah 3. Golongan rendah Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : buruh-buruh pabrik, pegawai rendah, tukang becak, dan pedagang kecil. 2. Faktor-faktor sosial a. Kelompok Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. b. Keluarga Tergantung pada produk dan situasi, anggota keluarga individual menggunakan jumlah pengaruh yang berbeda c. Peran dan status Peran terdiri aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. 3. Faktor-faktor pribadi a. Umur dan tahap daur hidup Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap. b. Pekerjaan Pemasar berusaha mengenali kelompok yang mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka. c. Situasi ekonomi Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan daam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya. d. Gaya hidup Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas,interes, dan opininya. e. Kepribadian dan konsep diri • Kepribadian Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. • Konsep diri Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain 4. Faktor-faktor psikologis a. Motivasi Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. b. Persepsi Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia. c. Pengetahuan Perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman d. Keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten.

2.2.5 Keputusan Pembelian