Evaluasi Normalitas Evaluasi Evaluasi

oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk m engukur tingkat penerimaan sebuah model. Indeks CFI adalah identik dengan Relatif Non Certrality Indeks RNI

3.4.2.2 Evaluasi Normalitas

Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diperoleh lebih lanjut pada path diagram. Untuk menguji normalitas distribusi data yang digunakan dalam analisis, peneliti dapat menggunakan uji-uji statistic. Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang digunakan, yang biasanya disajikan dalam statistic. Ferdinand,2005:139 Nilai statistic untuk normalitas itu disebut sebagai z-value yang dihasilkan melali rumus berikut ini : Bila nilai z lebih besar dari nilai kritis atau ctitical ratio, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikasi yang dikehendaki. Misalnya bila nilai yang dihitung lebih besar dari ± Nilai - z = Skewness 6 ― N Dimana N adalah ukuran sampel 2,58 berarti kita dapat menolak asumsi mengenai normalitas dari distribusi tingkat 0,01

3.4.2.3 Evaluasi

Outliers Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi yang lain dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel maupun variable-variabel kombinasi.hair dkk,1995. Adapun outliers dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu analisis terhadap univariate outliers dan analisis multivariate outliers hair,et.al:1995 a. Univariate Outliers Deteksi terhadap adanya univariate outliers dapat dilakukan dengan menentukan nilai imbang yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara mengkonversikan nilai data penelitian kedalam standar score atau yang biasa disebut z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar 1,00 hair dkk,1995 Pengujian univariate outliers dilakukan per konstruk variabel dengan program SPSS 9,00, Pada menu Descriptive Statistic Summarise. Observasi data yang memiliki nilai z-score ≥ 3,0 akan dikategorikan sebagai outliers. b. Multivariate Outliers Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling kombinasikan. Jarak Mahalanobis The Mahalanobis Distance untuk tiap observasi dapat dihitung dan menunjukkan jara sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap multivariate dilakukan dengan menggunakan criteria Mahalanobis pada tingkat p ≤ 0,001. Jarak Mahalanobis itu dapat dievaluasi dengan menggunakan nilai χ 2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Dan apabila nilai jarak Mahalanobisnya lebih dari nilai χ 2 table adalah Outliers Multivariate.

3.4.2.4. Evaluasi

Multicollincary dan Singularity Untuk melihat apakah pada data penelitian terhadap multikolinearitas Multicollicarity atau singularitas Singularity dalam kombinasi-kombinasi variabel, maka yang perlu diamati adalah determinan dari matruiks kovarians sampelnya. Determinan yang kecil atau mendekati nol akan mengindikaskan adanya multikolinearitas atau singularitas sehingga data itu tidak dapat digunakan untuk penelitian Ferdinand,2005:153.

3.4.2.5 Uji