memiliki CSE lebih tinggi dari perempuan. Perbedaan sosialisasi gender menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan membawa perbedaan nilai
dan perlakuan dalam pekerjaannya. Perbedaan ini disebabkan karena laki- laki dan perempuan mengembangkan bidang peminatan, keputusan dan
praktis yang berbeda Betz dan Shepard, 1989 dalam penelitian Rustiana 2004. Laki-laki akan melakukan apa saja untuk mencapai kesuksesan,
termasuk untuk bertindak secara kreatif dan inovatif. Sedangkan perempuan dalam melakukan tugas-tugasnya lebih mementingkan aspek
harmonisasi dan kurang menunjukkan aspek kreatif dan inovatif Rustiana 2004.
Hal ini yang memotivasi dilakukannya studi tentang perbedaan gender dalam keahlian penggunaan komputer. Oleh karena itu melihat
pentingnya CSE bagi mahasiswa akuntansi dan berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan hasil survei terhadap mahasiswa yang telah
mengikuti Ebiz, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris Perbedaan Computer Self Efficacy Mahasiswa Akuntansi Di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dalam Penggunaan Sistem Informasi Berdasarkan Gender.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis sebelumnya, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah ada perbedaan Computer Self Efficacy CSE mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur” jurusan
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari perspektif gender ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan uraian diatas adalah sebagai berikut :
“Bukti empiris perbedaan Computer Self Efficacy CSE mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur” jurusan
akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari perspektif gender “.
1.4. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Pembaca
Dapat memberikan informasi tambahan pengetahuan dan informasi dalam keahlian penggunaan teknologi informasi.
2. Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bidang teknologi informasi agar dikemudian hari dapat menerapkan teori-teori dan
pengetahuan yang diperoleh dari penelitian ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
2.1.1. Rustiana 2004
a. Judul :
“Computer Self Efficacy CSE mahasiswa akuntansi dalam penggunaanTeknologi informasi : tinjauan perspektif gender
”.
b. Dasar teori yang mendasari :
Colley et. Al. 1994 dalam Havelka 2003 berdasarkan penelitian, menemukan bahwa laki-laki mempunyai attitude yang
positif mengenai komputer dan computer anxiety yang lebih rendah disbanding perempuan. Namun Sian et. Al. 1990 dalam Havelka
2003 berhasil menemukan bahwa perempuan mempunyai attitude yang positif dan menunjukkan level computer anxiety yang rendah
dibandingkan laki-laki.
c. Permasalahan :
“Apakah ada perbedaan CSE mahasiswa akuntansi dalam
penggunaan teknologi informasi ditinjau dari perspektif gender ?”. d.
Hipotesis :
H : ada perbedaan computer self efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender.
10
e. Kesimpulan :
Hipotesa yang menyatakan adanya perbedaan gender CSE mahasiswa akuntansi dalam menggunakan teknologi informasi telah
terbukti, hal ini didukung dengan nilai t dalam uji t independent menunjukkan angka sebesar 3,381 dan tingkat signifikan 0,01 2 sisi
dan nilai F = 3,658. Ini berarti, bahwa CSE laki-laki cenderung lebih tinggi mean = 114,12 dengan deviasi standar 16,620 dibandingkan
CSE perempuan mean = 107,52 dengan deviasi standar 9,17.
2.1.2. Rustiana 2005
a. Judul :
“Studi Computer Self Efficacy Dalam Era Digitalisasi : Komparasi Antara Novice Account Dan Akuntan Pendidik ”.
b. Dasar teori yang mendasari :
Stone 1996 telah melakukan penelitian dengan variabel CSE pada pendidikan akuntansi. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan
instruksi akuntansi yang dapat mempengaruhi self efficacy mahasiswa akuntansi dalam hal keahlian teknis akuntansi dengan komunikasi dan
keahlian interpersonal. Wijaya 2003 melakukan penelitian pada akuntan pendidik dan menemukan hasil bahwa semakin rendah level
computer anxiety akan menunjukkan tingkat computer self efficacy
yang tinggi.
c. Permasalahan :