Teori Kognitif Sosial Akuntansi Keprilakuan Behavior Accounting

d. Hipotesis :

H : terdapat perbedaan computer self efficacy mahasiswa jurusan S1 akuntansi Universitas Airlangga Surabaya dengan mahasiswa jurusan S1 akuntansi STIE PERBANAS Surabaya e. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan computer self efficacy antara mahasiswa Airlangga Surabaya dengan mahasiswa jurusan S1 akuntansi STIE PERBANAS Surabaya, dengan demikian hipotesa penelitian ditolak. Indikasi hasil ini bertolak belakang dengan temuan penelitian terdahulu Rustiana 2005 bahwa terdapat perbedaan computer self efficacy antara mahasiswa pria dan wanita. Nilai mean mahasiswa Universitas Airlangga sebesar 3.329, sebaliknya mahasiswa STIE Perbanas sebesar 3.347.

2.3. Landasan Teori

2.2.1. Teori Kognitif Sosial

Menurut Compeau dan Higgins 1995 dalam penelitian Rustiana 2004, Teori kognitif sosial didasarkan pada premis bahwa ada tiga variabel yang saling mempengaruhi yang lebih dikenal sebagai triadic reciprocall . Ketiga variabel tersebut adalah lingkungan, perilaku dan orang seperti tampak pada gambar. Gambar 2.1 TRIADIC RECIPROCAL Orang individu Lingkungan Perilaku sumber: Compeau dan Higgins 1995 dalam Rustiana 2004 Gambar 2.1 adalah triadic reciprocality atau reciprocal determinism yang menunjukkan bahwa ketiga variabel sosial tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Individu memilih lingkungan dan lingkungan mempengaruhinya. Selanjutnya perilaku yang ada dalam situasi ini dipengaruhi oleh sosial kognitif dan sosial personal. Teori kognitif sosial oleh Bandura 1986 dalam Rustiana 2004 dikembangkan dalam dua set ekspektasi kekuatan kognitif utama yang menjadi pedoman perilaku: 1. Ekspektasi dihubungkan dengan outcome Para individu yang paham aspek perilaku akan percaya bahwa outcome lebih bernilai apabila dibandingkan dengan individu yang tidak mampu memahami konsekuensi yang menguntungkan. 2. Ekspektasi yang disebut self efficacy Merupakan kepercayaan individu mengenai kemampuan untuk membentuk suatu perilaku tertentu.

2.2.2. Akuntansi Keprilakuan Behavior Accounting

Akuntansi merupakan sistem yang menghasilkan Laporan Keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan para pemakainya, sedangkan Ilmu Keprilakuan adalah merupakan bagian dari ilmu sosial yang membahas tentang perilaku manusia. Jadi akuntansi keprilakuan dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menghubungkan manusia dengan sistem akuntansi Ikhsan dan Ishak, 2005:126. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005:3, akuntansi keprilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keprilakuan behavioral, dan semakin menjamurnya buku teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi keprilakuan. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005: 24 menyebutkan bahwa secara umum ruang lingkup akuntansi perilaku behavior accounting dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan, yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi. 2. Mempelajari pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan kerja, serta kerja sama. 3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia. Bidang ketiga dari akuntansi keprilakuan ini mempunyai hubungan dengan cara sistem akuntansi digunakan sehingga mempengaruhi perilaku.

2.2.3. Tujuan Akuntansi Keprilakuan

Dokumen yang terkait

Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

4 62 69

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP COMPUTER SELF EFFICACY MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Survei pada mahasiswa akuntansi UMS dan UNS).

1 2 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 98

STUDI KEPATUHAN MAHASISWA AKUNTANSI di UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 122

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

3 6 110

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 107

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

0 1 18

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22