Kerangka Pemikiran Hipotesis Menyusun taraf signifikan Menentukan kriteria penolakan hipotesis Melakukan interpretasi hipotesis dan hasil pengujian statistik. Membuat kesimpulan dari interpretasi hipotesis tersebut dan hal ini

sebagai seseorang yang memiliki sikap, perilaku dan temperamen yang umumnya lebih dimiliki laki-laki dibandingkan wanita. Alasan gender dijadikan suatu pembeda karena laki-laki dan perempuan mengembangkan bidang peminatan, keputusan dan praktis yang berbeda. Laki-laki akan melakukan apa saja untuk mencapai kesuksesan, termasuk untuk bertindak secara kreatif dan inovatif. Sedangkan perempuan dalam melakukan tugas-tugasnya lebih mementingkan aspek harmonisasi dan kurang menunjukkan aspek kreatif dan inivatif. Dalam kaitannya dengan CSE, laki-laki cenderung lebih baik dibanding dengan perempuan. Ini menunjukkan bahwa laki-laki peminatan, keputusan dan praktis yang berbeda khususnya dalam pengembangan teknologi informasi dengan perempuan Rustiana ,2004.

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori serta penelitian terdahulu yang telah dilakukan diatas, maka dapat disusun premis sebagai berikut : Premis 1: Terdapat perbedaan Computer Self Efficacy mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi berdasarkan gender Rustiana, 2004. Premis 2 : Terdapat perbedaan Computer Self Efficacy antara novice accountant dan akuntan pendidik Rustiana, 2005. Premis 3 : Secara signifikan pria memiliki CSE lebih tinggi daripada wanita Karsten dan Schmidt, 2007. Premis 4 : Tidak terdapat perbedaan Computer Self Efficacy antara mahasiswa jurusan S1 akuntansi Universitas Airlangga Surabaya dengan mahasiswa jurusan akuntansi STIE PERBANAS Surabaya Fitriyani, 2009. Berdasarkan uraian premis diatas, dapat disusun kerangka pikir sebagai berikut : Gambar 2.2 KERANGKA PEMIKIRAN Kemampuan penggunaan aplikasi komputer Penanganan file Software dan Hardware Pria Uji Beda Penggunaan internet Wanita Computer Self Efficacy

2.4. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pikir di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Diduga ada perbedaan CSE mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur jurusan akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari perspektif gender. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstuk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut Nazir, 2003:126. Adapun definisi Operasional dan pengukuran variable dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas independent X X : Gender Gender didefinisikan sebagai penggolongan gramatikal terhadap kata-kata lain yang berkaitan dengannnya, yang secara garis besar berhubungan dengan dua jenis kelamin. 2. Variabel terikat dependen Y Y : Computer Self Efficacy CSE CSE didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan komputer atau sistem informasi atau teknologi informasi. 34

3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel 1. Gender X

Variabel gender merupakan variabel kualitatif, oleh karena itu variael ini diukur dengan menggunakan item tunggal. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal, yaitu skala pengukuran dimana angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa yang polanya adalah sebagai berikut: a Laki-laki, skor 1 b Perempuan, skor 0

2. Computer Self Efficacy Y

Pengambilan data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Ada 40 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur level Computer Self Efficacy untuk mengetahui kemampuan user dalam menggunakan komputer. Skala pengukuran CSE ini menggunakan Semantic Defferensial yang digunakan untuk menyatakan persetujuan responden tentang item-item kuesioner. Empat komponen CSE yaitu : a. Kemampuan penggunaan aplikasi komputer Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal pemanfaatan fungsi-fungsi dari aplikasi yang ada di komputer mulai dari membuat pilihan-pilihan dari sebuah menu sampai dengan menggunakan printer untuk menggandakan hasil cetakan. Variabel kemampuan penggunaan aplikasi komputer diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang dikembangkan oleh Murphy et al. 1989 dalam Indriantoro 2000, yang berupa pertanyaan atau kuesioner berjumlah 13 item pertanyaan yaitu :  Membuat pilihan-pilihan dari sebuah menu  Menggunakan printer untuk menggandakan hasil cetakan  Membantu jika ada yang memerlukan bantuan  Mengatasi masalah trouble shooting pada komputer.  Menggunakan beberapa sistem operasi pada komputer misalnya: windows , linux dll  Menggunakan scanner untuk mencopy gambar ke dalam komputer.  Menguasai program floppy disk secara benar.  Menguasai program flashdisk secara benar.  Menguasai program CDDVD RW disk secara benar.  Menguasai program harddisk eksternal secara benar.  Memasukkan data dari media penyimpanan luar kedalam komputer.  Mengubah settingan komputer misalnya: mengubah tampilan screen saver , mengubah desktop, dll.  Mengoperasikan komputer dengan menggunakan layar penuh. Dengan skala 5 poin dengan pola sebagai berikut : Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu Jawaban bernilai 1 dan 2 menunjukkan bahwa responden kurang mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 3 menunjukkan responden cukup mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa responden mampu mengoperasikan komputer dengan baik. b. Kemampuan penggunaan internet Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal penggunaan internet mulai dari frekuensi user dalam mengakses internet sampai dengan memanfaatkan fasilitas lainnya untuk berkomunikasi lewat internet. Variabel penggunaan internet diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang dikembangkan oleh Murphy et al. 1989 dalam Indriantoro 2000, yang berupa pertanyaan atau kuesioner berjumlah 7 item pertanyaan yaitu :  Membedakan alamat email dengan alamat situswebsite.  Menyimpan alamat websitesitus yang sering dibuka di menu internet browser, tanpa bertanyabantuan orang lain.  Selalu mengetikkan alamat websitesitus yang sering saya gunakan di komputer yang sama.  Membuka lebih dari satu windowstabhalaman untuk mengakses lebih dari satu alamat situswebsite, tanpa bertanyabantuan orang lain.  Membuka windowstabhalaman baru tanpa menutup halaman situs yang sebelumnya, tanpa bertanya bantuan orang lain.  Membuat sendiri alamat email di website penyedia email gratis dengan mengikuti petunjuk di websitesitus tersebut, tanpa bertanya bantuan orang lain.  Melampirkan dokumen di email yang dikirimkan, tanpa ada orang lain yang menunjukkan langkah-langkahnya. Dengan skala 5 poin dengan pola sebagai berikut : Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu Jawaban bernilai 1 dan 2 menunjukkan bahwa responden kurang mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 3 menunjukkan responden cukup mampu atau sedang dalam mengoperasikan komputer. Nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa responden mampu mengoperasikan komputer dengan baik. c. Software dan Hardware Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal yang berhubungan dengan software maupun hardware mulai dari mengerti berbagai istilah-istilah pada software dan hardware sampai dengan mengatasi masalah-masalah pada software dan hardware tersebut. Variabel software dan hardware diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang dikembangkan oleh Murphy et al. 1989 dalam Indriantoro 2000, yang berupa pertanyaan atau kuesioner berjumlah 10 item pertanyaan yaitu :  Dapat menginstal berbagai macam software.  Mengerti istilah-istilah pada software komputer.  Mengerti istilah-istilah pada hardware komputer.  Belajar menggunakan berbagai macam program software.  Dapat mengatasi masalah-masalah hardware pada komputer.  Dapat menghapus software dari komputer.  Menerangkan mengapa sebuah program jalan atau tidak jalan didalam komputer.  Mengartikan fungsi komputer hardware keyboard, monitor, disk drive , komputer processing unit.  Bercerita tentang software dengan benar.  Keluar dari program atau software. Dengan skala 5 poin dengan pola sebagai berikut : Sangat tidak mampu 1 2 3 4 5 Sangat mampu Jawaban bernilai 1 dan 2 menunjukkan bahwa responden kurang mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 3 menunjukkan responden cukup mampu atau sedang dalam mengoperasikan komputer. Nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa responden mampu mengoperasikan komputer dengan baik. d. Penanganan file Dimana peneliti mengukur kemampuan user dalam hal penanganan file yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas mulai dari awal sampai dengan menyimpannya melalui berbagai media. Variabel penanganan file diukur dengan menggunakan skala interval dengan instrument yang dikembangkan oleh Murphy et al. 1989 dalam Indriantoro 2000, yang berupa pertanyaan atau kuesioner berjumlah 10 item pertanyaan yaitu :  Menyingkirkan file-file ketika file itu tidak digunakan lagi.  Mengorganisasikan dan mengatur file.  Menambah dan menghapus informasi dari data file.  Mengcopy dari sebuah file pribadi.  Memasukkan atau menyimpan data angka atau huruf kedalam file.  Mengetahui jenis-jenis media penyimpanan file selain disket dan CD  Menyimpan data yang ada dikomputer kedalam media penyimpanan flashdisk USB.  Menyimpan data yang ada dikomputer kedalam media penyimpanan CD.  Mencari kembali file yang pernah saya simpan.  Memperkecil ukuran data dari komputer Dengan skala 5 poin dengan pola sebagai berikut : Sangat tidak Mampu 1 2 3 4 5 Sangat Mampu Jawaban bernilai 1 dan 2 menunjukkan bahwa responden kurang mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 3 menunjukkan responden cukup mampu dalam mengoperasikan komputer. Nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa responden mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:90. Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004:44. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi yang telah mengikuti ujian Ebiz sejumlah 469 mahasiswa sumber: Biro Akademik Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2004:44. Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2006:93. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan rumus : n = N 1+Ne 2 Umar, 2004:107 Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Persentase kelanggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat diinginkan, yaitu 10 Maka jumlah sampel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu : n = 469 1+4690,1 2 = 82,43 = 82 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 82 orang.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Untuk memperoleh data secara akurat yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan melalui : 1. Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perorangan, seperti: hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi Umar, 2004:64. Data ini dikumpulkan langsung dari hasil yang dijawab oleh mahasiswa jurusan S1 akuntansi pada UPN “Veteran” Jawa Timur. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya Umar, 2004:64. Data yang diambil dari penyusunan adalah jumlah mahasiswa jurusan akuntansi pada UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula pengambilan data. Sumber data dalam penelitian ini dari sumber intern atau lembaga yang terkait yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir, 2003:174. Metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu : 1. Observasi langsung Mengadakan pengamatan langsung di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengetahui gambaran yang nyata mengenai data yang didapat dari wawancara atau kuesioner. 2. Wawancara Merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanggung jawab kepada responden di UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Kuesioner Merupakan daftar pertanyaan kepada responden yang berisi pertanyaan yang menyangkut dengan masalah penelitian untuk nilai atau skor.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesa

3.4.1 Uji Kualitas Data

Analisis dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, yakni adakah perbedaan Computer Self Efficacy CSE mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur” jurusan akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari perspektif gender . Agar analisis dapat dilaksanakan, perlu dilakukan pengujian terhadap data, apakah data tersebut valid atau tidak, handal atau tidak, dan berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu akan dilakukan pengujian validitas, reliabilitas dan normalitas data.

3.4.1.1. Uji Validitas

Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor , dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total Sugiyono, 2006:141. Bila harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang Sugiyono, 2006:143. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa :  Jika nilai r hitung ≥ 0,30 berarti pertanyaan valid  Jika nilai r hitung 0,30 berarti pertanyaan tidak valid

3.4.1.2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kriteria yang digunakan adalah dengan melihat hasil dari cronbach alpha coefficient, jika nilainya lebih besar dari 0,6 maka instrument penelitian dari konstruk tersebut dapat dikatakan reliable Ghozali, 2006:46. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa :  Jika alpha 0,60 berarti pertanyaan reliabel.  Jika nilai 0,60 berarti pertanyaan tidak reliable

3.4.1.3. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono 2004:40, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya dengan metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:  Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal.  Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.

3.4.1.4. Uji Independent t-test

Jika data normal maka dilakukan uji parametric independent sampel t-test, karena bertujuan untuk membandingkan rata-rata dari dua group yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua group tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan Ghozali, 2006:60. Sebelum mengolah t-test terlebih dahulu menganalisis lavene test , yang berfungsi untuk menentukan varians yang akan digunakan, apakah menggunakan varians assumed atau varians net assumed dalam pengujian t-test. Jika data tidak normal maka menggunakan uji non parametric Wilcoxon Mann Whitney, karena uji ini dapat digunakan untuk menguji apakah dua group independent berasal dari populasi yang sama Ghozali, 2006:61.

3.2.2. Uji Hipotesis a.

Formulasi hipotesis untuk t-test H0 : tidak terdapat perbedaan CSE mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari gender. H1 : terdapat perbedaan CSE mahasiswa akuntansi dalam penggunaan teknologi informasi ditinjau dari gender.

b. Menyusun taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan adalah α = 0.05 Sugiyono, 2006:231.

c. Menentukan kriteria penolakan hipotesis

H0 ditolak jika probabilitas signifikansi 0.05, H0 tidak dapat ditolak jika probabilitas signifikan ≥ 0.05 Ghozali,2006:62.

d. Melakukan interpretasi hipotesis dan hasil pengujian statistik.

e. Membuat kesimpulan dari interpretasi hipotesis tersebut dan hal ini

merupakan kesimpulan dari penelitian ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timur

Dokumen yang terkait

Computer Self Efficacy (CSE) Mahasioswa Akuntansi Dalam Penggunaan Teknologi Informasi : Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri di Medan

4 62 69

ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN JENIS KELAMIN (GENDER) DAN COMPUTER ANXIETY TERHADAP COMPUTER SELF EFFICACY MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Survei pada mahasiswa akuntansi UMS dan UNS).

1 2 23

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 98

STUDI KEPATUHAN MAHASISWA AKUNTANSI di UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 122

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

3 6 110

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 0 107

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI : TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER

0 1 18

COMPUTER SELF EFFICACY (CSE) MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TINJAUAN PERSPEKTIF GENDER (Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22