21 Pada tahap ini, segala bayangan atau kode-kode simbolis yang berisi
informasi pengetahuan dan perilaku telah tersimpan dalam memori individu untuk direproduksi kembali.
d. Tahap motivasi motivation phase Pada tahap ini, proses terjadinya peristiwa atau perilaku belajar adalah
tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai penguatan reinforcement yang menyimpan segala informasi dalam memori individu
sebagai pembelajar. Dalam tahapan proses modeling, motivasi individu yang dimaksud
oleh Bandura Boeree, 2010: 243 terdiri dari motivasi positif dan juga motivasi negatif. Motivasi positif yaitu motivasi yang dapat dicontoh
seseorang untuk mengikuti perilaku yang ditunjukkan oleh model seperti: dorongan-dorongan yang berasal dari masa lalu, dorongan-dorongan yang
dijanjikan serta dorongan-dorongan yang kentara. Sedangkan motivasi negatif adalah alasan seseorang untuk tidak mengikuti perilaku yang ditunjukkan oleh
model seperti: hukuman yang pernah diterima, hukuman yang telah dijanjikan serta hukuman yang kentara.
4. Pengaruh modeling
Bandura dan Walters Sarwono, 2004: 25 menyebutka tiga pengaruh yang terjadi dari proses belajar melalui pengamatan modeling
yakni:
a. Efek modeling modeling effect dimana peniru melakukan tingkah laku baru sehingga sesuai dengan tingkah laku model.
22 b. Efek menghambat inhibition dan menghapus hambatan
disinhibition yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tingkah laku model dihambat kemunculannya, sedangkan tingkah laku
yang sesuai dengan tingkah laku model dihapuskan hambatan- hambatannya sehingga timbul tingkah laku yang dapat menjadi
nyata. c. Efek kemudahan fascilitation effects. Tingkah laku yang sudah
pernah dipelajari oleh peniru lebih mudah muncul kembali dengan mengamati tingkah laku model.
C. Kajian Tentang Kejenuhan burnout Belajar
1. Pengertian tentang kejenuhan burnout Belajar
Herbert Freudenberger menggunakan istilah burnout pertama kali pada tahun 1974 dengan mempublikasikan buku yang berjudul
Staff Burnout. Freudenberger juga dianggap salah seorang tokoh yang penting dalam sejarah pengkajian burnout. Freudenberger
menggunakan istilah burnout untuk menjelaskan kondisi seseorang yang mengalami kelelahan emosi, kehilangan motivasi, dan komitmen
Engelbrecth, 2006:26. Tokoh lain juga mencoba mendifinisikan burnout diantaranya
yaitu Maslach dan Jackson 1981 mendefinisikan “Burnout is a syndrome of emotional exhaustion and cynicism that occurs frequently
among individuals who do ‘people work’ of some kind.”, kejenuhan merupakan sebuah kelelahan emosi dan sinisme seringkali terjadi pada