Indikator Film yang dapat digunakan untuk pemberian layanan

18 digunakan dimasa yang akan datang Feist dan Feist, 2010: 204. Dalam proses belajar model modeling individu mengamati tokoh model dan kemudian diperkuat untuk mencontoh tingkah laku sang model. Bandura Corey, 2005: 221 menyatakan bahwa belajar bisa diperoleh melalui pengalaman langsung dan bisa pula secara tidak langsung dengan mengamati tingkah laku orang lain. Jadi, keterampilan berperilaku yang dimiliki seseorang bisa diperoleh dengan mengamati dan mencontoh tingkah laku model-model yang ada. Seseorang meniru perilaku orang lain karena apa yang dilakukan dari hasil meniru itu membawa kepuasan atau kesenangan sehingga model sebagai penguatan positif terhadap diri sendiri setelah meniru perilaku orang lain Monks, 2004: 68. Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa modeling merupakan proses menyimpan informasi melalui observasi kemudian mengimitasi perilaku yang dilakukan oleh individu melalui tokoh model orang lain dengan cara menambah atau mengurangi perilaku orang lain yang telah diamati karena apa yang dilakukan dari hasil meniru itu membawa kepuasan atau kesenangan sehingga model berperan sebagai penguatan positif terhadap perilaku diri sendiri.

2. Jenis- jenis Modeling

Asrori 2008: 25 menyebutkan bahwa belajar model modeling terdiri dari dua jenis yakni model langsung live model dan model tidak langsung model simbolik. Live model yaitu seseorang meniru perilaku orang lain secara langsung kepada subjek yang ditiru. Individu mencoba 19 melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh subjek, bahkan sama persis karena individu dapat belajar secara langsung dengan subjek yang ditiru. Model simbolik yaitu belajar di mana seseorang meniru orang lain melalui perantara simbol atau media. Individu mencoba melakukan hal yang sama dengan subyek yang ditiru setelah individu melihat apa yang dilakukan oleh subjek melalui rekaman, video, gambar, dan lain-lain sehingga individu tidak belajar langsung dengan subjek yang ditiru. Pendapat lain yaitu menurut Komalasari, Wahyuni dan Karsih 2011: 179 membagi macam-macam modeling kedalam tiga macam, yakni: a. Penokohan nyata live model seperti terapis, guru, anggota keluarga atau tokoh yang dikagumi untuk dijadikan model oleh individu b. Penokohan simbolik symbolc model seperti tokoh yang dilihat melalui film, video atau media lain c. Penokohan ganda multiple model seperti terjadi dalam kelompok, seseorang anggota mengubah sikap dan mempelajari sikap baru setelah mengamati anggota lain bersikap. Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa ada tiga macam modeling yaitu live model yaitu model nyata yang dapat di lihat langsung, symbolic model yaitu model melalui penokohan dalam media tertentu seperti film atau video, dan multiple model yaitu model yang terjadi dalam suatu kelompok untuk mewujudkan suatu perilaku dengan cara mengamati perilaku orang lain secara langsung dan mengubah perilaku sendiri dalam kelompok tersebut. 20

3. Proses Modeling

Bandura Muhibin Syah, 2003 menjelaskan bahwa “dalam setiap proses belajar model terjadi dalam urutan antara lain tahapan peristiwa yang meliputi tahap perhatian attentional phase, tahap penyimpanan dalam ingatan retention phase, tahap reproduksi reproduction phase, dan tahap motivasi motivation phase”. a. Tahap perhatian attentional phase Pada tahap ini, individu memusatkan perhatian pada objek materi atau perilaku model yang lebih menarik terutama karena keunikannya dibanding dengan materi atau perilaku lain yang sebelumnya yang telah mereka ketahui dan mereka dapat mengimitasi langsung pada perilaku model. Salah satu contoh perilaku model dalam penelitian ini adalah tokoh yang mengalami kejenuhan karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan. b. Tahap penyimpanan dalam ingatan retention phase Pada tahap ini, informasi berupa materi dan contoh perilaku model itu ditangkap, diproses dan disimpan dalam memori otak. Adapun contoh dalam perilaku model dalam penelitian ini adalah peran yang di alami oleh tokoh yang menunjukkan bahwa tokoh dalam cerita mengalami kejenuhan belajar dan cara tokoh dalam mengatasi kejenuhan yang dialaminya. Dengan penampilan tokoh tersebut siswa dapat mengimitasi cara-cara dalam mengatasi kejenuhan belajar. c. Tahap reproduksi reproduction phase