Identifikasi Masalah Batasan Masalah

10 menerima nilai budaya tertentu, atau bahkan secara tidak sadar audiens akan menginternalisasikan nilai ideologi yang terkandung dalam sebuah film. Suwasono lebih menekankan bahwa film mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi penonton sehingga penonton mudah menginternalisasikan nilai yang terkandung dalam sebuah film. Dalam proses menonton film seringkali penonton merasa bahwa cerita yang ada dalam film hampir sama dengan kehidupan nyata yang dialami oleh penonton sehingga secara tidak sadar penonton akan menerima dan semakin yakin dengan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita sebuah film tersebut. Dari beberapa pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan film merupakan media komunikasi kepada penonton melalui gaya dan isi yang melambangkan berbagai pola perilaku pemeran tindakan, karakter, plot, dan tema yang memiliki kekuatan sehingga membuat penonton mudah menginternalisasikan nilai yang terkandung dan meniru peran yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita tersebut.

2. Klasifikasi Film

Untuk mengelompokkan film ke dalam jenis, klasifikasi, atau mode film memang belum ada kejelasan yang baku. Beberapa pakar film masih mengelompokkan film sesuai dengan interpretasinya masing-masing, sehingga dalam mengetahui jenis film memang perlu di lihat dari pernyataan masing-masing pembicara. Adapun metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasikan 11 film adalah berdasarkan genre. Genre secara umum membagi film berdasarkan jenis dan latar ceritanya. Menurut Suwasono 2014:13- 17 genre film yang masih popular hingga sekarang adalah sebagai berikut:

a. Aksi

Film-film aksi berhubungan dengan adegan aksi fisik seru, menegangkan, berbahaya, nonstop dengan tempo cerita yang cepat. Film aksi memiliki karakter protagonis dan antagonis yang jelas serta konflik berupa konfrontasi fisik. Film aksi sering digunakan untuk memacu adrenalin penonton. b. Drama Film drama umumnya berhubungan dengan tema, cerita, setting, karakter, dan suasana yang memotret kehidupan nyata. Kisahnya seringkali menggugah emosi, dramatik, dan mampu menguras air mata penontonnya. Tema yang sering dipakai dalam film drama adalah isu-isu sosial baik dalam masyarakat maupun keluarga seperti ketidakadilan, kekerasan, diskriminasi, rasialisme, ketidakharmonisan, masalah kejiwaan, penyakit, kemiskinan, politik, dan kekuasaan. Selain itu film drama juga dapat memuat kisah-kisah inspiratif yang dapat memberikan dan membangkitkan motivasi kepada penonton. Kisah dalam film drama sering diadaptasi dari sebuah novel, puisi, catatan harian, ataupun sebuah kisah nyata.