18
mereka mencakup sekitar 4000-6000 kata dan dalam satu kalimat mereka dapat menggunakanlima sampai enam kata.
Sehingga dari dua pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa dan kosa kata yang dimiliki anak usia 4-5 tahun sekitar
3000-6000 kata. Dalam penelitian ini peneliti sepakat dengan pendapat di atas mengenai kemampuan anak usia 4-5 tahun, di mana pada usia tersebut anak terus
mencoba untuk menirukan kalimat-kalimat yang dikuasai oleh orang dewasa disekelilingnya. Akan tetapi bagi anak seusia mereka masih perlu pendampingan
dan kontrol dari orang tua dan guru dalam proses pengembangan kosa kata anak pada usianya, agar apa yang dipelajari anak tidak keluar dari perkembangan yang
seharusnya.
C. Puzzle sebagai Media Pembelajaran
1. Definisi Media Puzzle
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003: 352 puzzle adalah “teka- teki”. Sedangkan menurut Adenan 1989: 9 bahwa “puzzle dan games adalah
materi untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat. Secara Etimologi, puzzle awalnya adalah sebuah kata kerja. Kata puzzle berasa
dari bahasa Perancis kuno yaitu “Aposer”. Kata tersebut dalam bahasa Inggris kuno menjadi “Pose” lalu berubah menjadi “Pusle” yang merupakan kata kerja
yang berarti membingungkan bewilder atau membaur, mengacaukan counfound. Jadi kata puzzle sebagai kata benda merupakan turunan dari kata
kerja tersebut menjadi potongan-potongan yang harus diatur menjadi suatu kesatuan bentuk http:paudanakbermaindan belajar.blogspot.com.
19
Puzzle dan games untuk memotivasi diri karena hal itu menawarkan
sebuah tantangan yang dapat secara umum dilaksanakan dengan berhasil”. Hampir sama dengan pendapat di atas menurut Hadfield 1990: 5, puzzle adalah
pertanyaan-pertanyaan atau masalah yang sulit untuk dimengerti atau dijawab”. Sedangkan menurut Patmonodewo Misbach, Muzammil, 2010: 71 kata puzzle
berasal dari bahasa inggris yang berarti teka-teki atau bongkar pasang. Jadi dari beberapa definisi puzzle di atas dapat disimpulkan bahwa puzzle adalah
teka-teki tebakan yang membingungkan yang merupakan tantangan yang harus dipecahkan.
Dalam penelitian ini puzzle digunakan sebagai media pembelajaran, dimana melalui puzzle ini kemampuan bercerita anak dapat ditingkatkan. Karena
selain anak akan berusaha untuk memecahkan masalah dalam menyusun puzzle, anak juga akan saling berinteraksi dengan temannya, dan kemudian bercerita
mengenai puzzle tersebut kepada guru.
2. Fungsi Puzzle
Umumnya sisi edukasi permainan puzzle ini http:permainananakmuslim.blogspot.co.id : 2016 berfungsi untuk;
a.
Melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
b.
Melatih koordinasi mata dan tangan.
c.
Melatih logika.
d.
Memperkuat daya ingat
e.
Mengenalkan anak pada konsep hubungan
f.
Dengan memilih gambarbentuk, dapat melatih berfikir matematis. Puzzle
merupakan bentuk permainan yang menantang daya kreatifitas dan ingatan siswa lebih mendalam dikarenakan munculnya motivasi untuk senantiasa
mencoba memecahkan masalah, namun tetap menyenangkan sebab bisa di ulang-
20
ulang. Tantangan dalam permainan ini akan selalu memberikan efek ketagihan untuk selalu mencoba, mencoba dan terus mencoba hingga berhasil. Bermain
dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk berfikir dan bertindak imajinatif serta penuh daya khayal yang erat hubungannya dengan perkembangan
kreativitas anak. Proses kemerdekaan anak akan memberi kemampuan lebih pada anak untuk mengembangkan pikirannya mendapatkan kesenangan dan
kemenangan dari bentuk permainan tersebut. Ambisi untuk memenangkan permainan tersebut akan memberikan nilai optimalisasi gerak dan usaha anak,
sehingga akan terjadi kompetisi yang adil dan beragam dari anak.
3. Bentuk-bentuk Puzzle