Sumber Data METODE PENELITIAN

58 2. Wawancara Esterberg dalam Sugiyono, 2010: 319 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. Adapun teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara semi terstruktur. Menurut Sugiyono 2010: 320 jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti membuat pedoman observasi sebagai acuan proses wawancara dan agar tetap fokus tidak keluar dari konteks yang telah menjadi tujuan peneliti telah. Selain itu peneliti juga dapat memberikan pertanyaan tambahan di luar pedoman wawancara secara spontan jika itu dirasa perlu untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dari pendapat dan ide-ide informan. Untuk melakukan kegiatan wawancara peneliti memilih kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa sebagai informan. Pemilihan informan tersebut berdasarkan pihak-pihak yang terlibat dan berperan penting dalam implementasi program antibullying di SD Tumbuh 2 Yogyakarta. 3. Dokumentasi Menurut Pohan dalam Andi Prastowo, 2010: 226 teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan perundang- undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian 59 ini, peneliti menggunakan poster, foto, brosur sekolah, dan aturan sekolah yang berkaitan dengan implementasi program antibullying di SD Tumbuh 2 Yogyakarta.

F. Instrumen Penelitian

Sugiyono 2010: 307 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti menggunakan alat bantu pedoman observasi dan wawancara untuk memudahkan mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pedoman observasi dirancang sebagai pedoman mengobservasi pelaksanaan program antibullying di SD Tumbuh 2 Yogyakarta. Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman untuk melakukan wawancara langsung kepada narasumber, yaitu kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa. Adapun pedoman observasi dan wawancara peneliti merancang sebagai berikut. 1. Pedoman Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data mengenai implementasi dan kendala yang dihadapi dalam implementasi program antibullying di SD Tumbuh 2 Yogyakarta. Adapun kisi-kisi pedoman observasi adalah sebagai berikut.