Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

14 Tidak jauh berbeda, American Psychological Association 2013 mengartikan bullying sebagai “a form of aggressive behavior in which someone intentionally and repeatedly causes another person injury or discomfort. Bullying can take the form of physical contact, words or more subtle actions”. Artinya bullying adalah suatu bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan sengaja dan berulang kali yang menyebabkan orang lain cedera atau tidak nyaman. Bullying dapat berupa kontak fisik, kata-kata atau tindakan yang lebih halus Apa.org. Pendapat senada diungkapkan oleh Olweus, D. dalam Mona O’More dan Stephen James Minton, 2004: 7 yang menyatakan “a person is being bullied when he or she is exposed, repeatedly and over time, to negative actions on the part of one or more other persons.” Hal tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang sedang dibully adalah ketika ia ketika diganggu, berulang-ulang dan dari waktu ke waktu, untuk tindakan negatif oleh satu orang atau lebih. Bullying merupakan masalah yang universal. Tidak mengherankan berbagai negara memiliki definisinya masing-masing. Di Inggris, Peter Smith dan Sonia Sharp dalam Mona O’More dan Stephen James Minton, 2004: 7 mendefinisikan bullying dengan sangat sederhana yaitu penyalahgunaan sistem kekuasaan. Di Irlandia bullying didefinisikan sebagai agresi yang diulang, berbentuk verbal, psikologis atau fisik yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok terhadap orang lain. Selanjutnya di Skotlandia bullying diartikan kekerasan yang berjangka 15 waktu lama, dapat berupa mental atau fisik yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu membela diri dari dirinya sendiri dalam situasi yang sebenarnya. Jika diamati dari beberapa pendapat di atas, perilaku bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan di antara dua pihak yang terlibat. Ketidakseimbangan kekuasaan inilah yang memungkinkan perilaku bullying berlangsung dalam waktu yang lama karena ketidakmampuan korban untuk menyelesaikan konflik dengan pelaku. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bullying adalah suatu perilaku penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan dengan tujuan untuk menindas dan menyakiti orang lain yang lebih lemah yang biasanya terjadi dalam jangka panjang dan berulang kali dari waktu ke waktu.

2. Karakteristik Bullying

Persepsi setiap orang dapatlah berbeda, termasuk dalam masalah bullying. Belum tentu perilaku bullying bagi seseorang dianggap sebagai perilaku bullying bagi orang lain. Hal tersebut terjadi karena perbedaan pemahaman akan perilaku bullying. Disebutkan dalam Ponny Retno Astuti 2008: 20-21 ternyata ada dua macam aliran bullying yaitu: a. Teori yang merujuk bullying pada tindakan agresi reaktif yang dikembangkan oleh Heinemann. Sebagai tindakan agresi reaktif, Heineman menjelaskan bullying sebagai aksi yang dimulai dan dilakukan oleh sebuah kelompok. Aksi ini terjadi secara mendadak, 16 sebagai tindakan reaktif yang dilakukan oleh sekelompok anak atau orang untuk secara mendadak atas perlakuan atau gangguan lain kepada anggota kelompoknya. b. Teori yang merujuk pada tindakan agresi proaktif yang dikembangkan Olweus. Tindakan secara proaktif ini bersifat lebih luas, yakni tindakan yang dilakukan sengaja untuk maksud tertentu, sebagai motivasi atau hukuman pada korbannya untuk mendapatkan balasan. Banyak pakar memasukan berbagai elemen untuk mendefinisikan perilaku bullying. Quistgaard, 2009, Craig Pepler, 1999 dalam Husmiati Yusuf dan Adi Fahrudin, 2012: 2 menyebutkan elemen dari perilaku bullying adalah sebagai berikut: a. Perilaku bullying melibatkan ketidakseimbangan kuasa. Pelaku biasanya mempunyai kuasa lebih seperti faktor umur, ukuran badan, dukungan rekan sebaya, atau mempunyai status yang lebih tinggi. b. Perilaku bullying merupakan aktivitas yang diulang-ulang dan korban lazimnya disisihkan dalam keadaan yang kronik. c. Perilaku bullying dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti korban. d. Yang termasuk perilaku bullying diantaranya agresivitas fisik, penghinaan lisan, penyebaran fitnah gosip, dan ancaman penyisihan dari kelompok sebaya.