Hubungan Tekanan Darah Sistolik dengan Fungsi Kognitif.

menemukan tekanan nadi terbanyak dijumpai pada kelompok 48-68 mmHg yaitu sebanyak 117 orang. Sedangkan pada tekanan arteri rata-rata dijumpai terbanyak pada kelompok 70-110 mmHg sebanyak 87 orang 66,9.

IV.2.2. Hubungan Tekanan Darah Sistolik dengan Fungsi Kognitif.

Pada penelitian ini dengan analisa statistik menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara tekanan darah sistolik dengan fungsi kognitif dan terdapat korelasi yang negatif antara tekanan darah sistolik dengan fungsi kognitif, dengan kekuatan korelasi yang lemah. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya diantaranya pada penelitian Guo Z. dkk, 1997 terdapat hubungan antara tekanan darah sistolik dan fungsi kognitif yang lebih kompleks pada usia lebih tua daripada kelompok usia lainnya. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik yang tidak diobati berhubungan dengan fungsi kognitif di atas usia 75 tahun. Hubungan tekanan darah sistolik dengan fungsi kognitif yang dinilai dengan Mini Mental State Examination MMSE pada masyarakat Swedia dari 1.736 orang berusia 75-101 tahun, menemukan bahwa tekanan sistolik 180 mmHg atau tekanan diastolik 95 mmHg dapat menurunkan fungsi kognitif pada kelompok usia ini Guo Z. dkk, 1997. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian Swan GE dkk, 1998 menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan darah sistolik dengan fungsi kognitif dan terdapat korelasi yang negatif, yang menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik berhubungan dengan perubahan pada 10 tahun kemudian terhadap fungsi kognitifnya. Penelitian Swan GE dkk ini juga yang pertama menunjukkan hubungan antara tekanan darah sistolik pada usia pertengahan dan morfologi otak dan dikatakan juga peningkatan tekanan darah sistolik berhubungan dengan volume otak yang lebih kecil dan volume WMHIs White Matter Hyperintens yang lebih luas. Menurut penelitian Kivipelto dkk, 2000 secara cross sectional yang menghubungkan tekanan darah sistolik pada usia pertengahan dengan gangguan fungsi kognitif, mendapatkan bahwa tekanan darah sistolik yang meningkat berisiko terhadap terjadinya penyakit Alzheimer, tetapi tidak pada tekanan darah diastolik. Hasil penelitian Insel dkk, 2005 menunjukkan hubungan yang dinamis antara peningkatan tekanan darah sistolik dan penurunan kognitif pada individu dalam kelompok tekanan darah yang normal. Penelitian Yasar S dkk, 2011 mengevaluasi efek peningkatan tekanan darah sistolik pada kemampuan kognitif pada wanita usia 70-80 tahun, hasil penelitian menunjukkan pada wanita yang berusia 76-80 tahun memiliki fungsi kognitif yang terganggu pada peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg. Universitas Sumatera Utara

IV.2.3. Hubungan Tekanan Darah Diastolik dengan Fungsi Kognitif.