Pada penelitian Guo Z. dkk 1997 terdapat hubungan antara tekanan darah dan fungsi kognitif yang lebih kompleks pada usia lebih tua
daripada kelompok usia lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik yang tidak diobati berhubungan dengan fungsi
kognitif di atas usia 75 tahun. Data mereka mendukung pandangan bahwa tingkat tekanan darah tertentu terutama tekanan darah sistolik setidaknya
kurang dari 130 mmHg, diperlukan untuk mempertahankan perfusi otak dan untuk menjaga fungsi kognitif terutama bagi mereka yang berusia 75
tahun atau lebih. Mereka juga menyarankan bahwa hipertensi berat yang tidak terkontrol
dengan baik tekanan sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 95 mmHg masih ancaman bagi fungsi kognitif pada kelompok
usia ini.
II.4. Hubungan Tekanan Darah Diastolik Dengan Fungsi Kognitif
Menurut penelitian Kilander L. dkk 1998 bahwa tekanan darah diastolik yang tinggi pada pemeriksaan awal di usia 50 tahun adalah
berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada 20 tahun kemudian. Pengukuran cross sectional pada usia 70 tahun menunjukkan bahwa
tekanan darah diastolik yang tinggi, resistensi insulin dan diabetes semuanya berhubungan dengan fungsi kognitif yang rendah. Hubungan
antara hipertensi dan gangguan kognitif paling banyak terdapat pada pria dengan tanpa pengobatan antihipertensi. Tekanan darah yang tinggi
merupakan prediktor independen terhadap penyakit serebrovaskular.
Universitas Sumatera Utara
Mereka menyimpulkan bahwa hipertensi berkontribusi terhadap gangguan fungsi kognitif pada usia lanjut, ini dihubungkan melalui perubahan
fungsional, atau dengan lesi otak pada pembuluh darah besar dan kecil. Berbeda dengan penelitian kohort dari Kilander L. dkk 2000
mengatakan bahwa tekanan darah diastolik yang rendah pada usia 50 tahun berhubungan dengan lebih banyaknya gangguan kognitif pada 20
tahun kemudian terhadap penilaian perhatian, kelancaran berbahasa dan kecepatan psikomotor. Tekanan darah yang rendah atau faktor-faktor lain
yang berhubungan dengan tekanan darah yang rendah dapat bermanfaat dalam menjaga fungsi keutuhan subkortikal. Adanya hipotesis bahwa
pengobatan anti hipertensi yang optimal dapat menjaga terhadap penurunan fungsi kognitif memerlukan investigasi yang lebih lanjut.
Tekanan darah diastolik menunjukkan hubungan yang U-shape signifikan pada fungsi kognitif, terutama bagi
mereka yang berusia ≥ 50 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa pada tekanan darah diastolik yang
rendah dan tinggi dihubungkan dengan gangguan kognitif pada 20 tahun kemudian. Taylor C. dkk 2013
Tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik berhubungan dengan fungsi kognitif pada usia lanjut. Namun, tekanan darah sistolik
memiliki hubungan yang lebih kuat dengan fungsi kognitif daripada tekanan darah diastolik. Guo Z. dkk, 1997
Universitas Sumatera Utara
II.5. Hubungan Tekanan Nadi Dengan Fungsi Kognitif