II.5. Hubungan Tekanan Nadi Dengan Fungsi Kognitif
Pada penelitian yang dilakukan Nation D.A dkk 2010, menunjukkan bahwa tekanan nadi merupakan penanda keutuhan
pembuluh darah yang berhubungan dengan kerusakan pembuluh darah otak dan penurunan kognitif yang berhubungan dengan usia.
Peningkatan tekanan nadi mungkin lebih penting pada penurunan kognitif yang
berkaitan dengan usia. Peningkatan tekanan nadi juga merupakan penanda dari peningkatan arterial stiffness dan atherosclerosis yang
terjadi dengan usia dan berhubungan dengan kardiovaskuler, sehingga tekanan nadi sebagai ukuran hemodinamik sangat penting untuk meneliti
penurunan kognitif yang berhubungan dengan usia. Tekanan nadi menunjukkan hubungan yang kuat dengan fungsi bahasa daripada
kemampuan kognitif lainnya. Tekanan nadi adalah penanda dari arterial stiffness, telah
dihubungkan dengan terjadinya stroke, demensia, dan penurunan tingkat fungsi kognitif.
Tekanan nadi adalah prediktor dari penyakit kardiovaskular termasuk stroke dan dianggap sebagai penanda preklinis
dari penyakit kardiovaskular. Tekanan nadi yang tinggi dan rendah keduanya diprediksi pada kejadian penyakit Alzheimer
Ada beberapa mekanisme langsung dan tidak langsung yang terjadi tentang tekanan
nadi berhubungan dengan berkurangnya fungsi kognitif. Pertama, peningkatan pulsasi berhubungan dengan arterial stiffness dapat
menempatkan pembuluh darah di distal otak beresiko langsung untuk
Universitas Sumatera Utara
cedera. Kedua, telah dihipotesiskan bahwa tekanan nadi dapat berpengaruh negatif pada penyakit mikrovaskular, makrovaskular, perfusi
otak, dan keutuhan dari blood-brain barier. Waldstein SR dkk, 2008 Peningkatan tekanan nadi pada orang tua, yang merupakan
hasil dari peningkatan tekanan sistolik dan penurunan tekanan diastolik, diyakini terutama menyebabkan meningkatnya arterial stiffness atau
atherosclerosis yang luas. Oleh karena itu, peningkatan tekanan nadi, dapat dikaitkan dengan demensia melalui perubahan patologis ini.
Rendahnya tekanan nadi merupakan indikator penurunan ejeksi darah dan stroke volume, yang dapat dihubungkan dengan gangguan kognitif
dan demensia melalui rendahnya aliran darah otak. Mereka menyimpulkan tekanan nadi yang lebih tinggi dihubungkan dengan peningkatan risiko
penyakit Alzheimer dan demensia pada orang dewasa tua, disebabkan oleh arterial stifness dan atherosclerosis yang luas. Perfusi otak yang
menurun berhubungan dengan penurunan tekanan nadi dapat menjelaskan hubungan antara tekanan nadi yang lebih rendah dengan
peningkatan risiko terjadinya demensia Qiu C dkk, 2003 Tekanan nadi yang tinggi adalah penanda dari arterial stiffness dan
arthrosclerosis yang luas. Sebaliknya, tekanan nadi yang lebih rendah berhubungan dengan ejeksi darah dan tekanan perfusi otak yang lebih
rendah dan mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif, yang menunjukkan hubungan U-shape antara tekanan nadi dan fungsi kognitif.
Obisesan TO dkk, 2008
Universitas Sumatera Utara
II.6. Hubungan Tekanan Arteri Rata-Rata Dengan Fungsi Kognitif