Distribusi Rerata Nilai MMSE Berdasarkan Variabel

kognitif, terutama yang melibatkan perhatian dan memori. Hal ini cukup beralasan bahwa sebagai konsekuensi dari situasi ini adalah berkurangnya pasokan metabolisme dari jaringan otak sehingga dapat terjadinya defisit kognitif dan defisit kognitif banyak memengaruhi setiap kehidupan orang dengan hipotensi.

IV.2.7. Distribusi Rerata Nilai MMSE Berdasarkan Variabel

Rerata nilai MMSE dan standard deviation SD pada seluruh subjek adalah 26,09 2,27 dengan nilai terendah 21 dan tertinggi 30. Pada penelitian Hebert L.E. dkk, 2004 melakukan penelitian terhadap 4.983 subjek pada usia ≥ 65 tahun dan menemukan nilai rerata MMSE adalah 26,3 4,4. Pada penelitian oleh Yasar S. dkk, 2013 didapati rerata nilai MMSE pada subjek 337 perempuan yang berusia ≥ 70 tahun yang dievaluasi selama lebih dari 9 tahun yaitu 27,4 3,0. Penelitian oleh Giordano N dkk, 2012 menemukan rerata nilai MMSE dari 576 subjek dengan rentang usia 53 tahun sampai 94 tahun yaitu 26,2 ± 3,7. Pada penelitian ini rerata nilai MMSE dijumpai lebih tinggi pada perempuan, namun perbedaan ini tidak bermakna. Berdasarkan jenis kelamin, nilai MMSE yang paling banyak terganggu terdapat pada perempuan yaitu sebanyak 43 orang 33,0. Berbeda dengan penelitian dari Guo Z dkk, 1997 menemukan bahwa nilai MMSE dijumpai lebih tinggi pada pria, namun perbedaan ini tidak signifikan. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini, nilai rerata MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok usia 65-69 tahun, namun hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Kruskal Wllis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan usia. Berdasarkan usia MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok usia 55-59 tahun yaitu sebanyak 23 orang 17,6. Berdasarkan suku dan pekerjaan nilai rerata MMSE dengan menggunakan uji Kruskal Wallis juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dengan nilai MMSE yang paling banyak terganggu adalah adalah suku Batak sebanyak 26 orang 20,0 dan pekerjaan yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok pensiunan sebanyak 25 orang 19,2. Berdasarkan lama pendidikan, nilai rerata MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok lama pendidikan 12 tahun, yaitu 27,08 ± 2,22 dan dengan menggunakan uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan kelompok lama pendidikan dengan nilai MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada lama pendidikan 9-12 tahun sebanyak 40 orang 30,7. Hal ini sesuai dengan penelitian Crum dkk, 1993 yang secara luas melakukan penelitian terhadap subjek usia 18 sampai 85 tahun sebanyak ± 18.000 dari lima wilayah metropolitan: New Haven, Baltimore, Durham, St Louis, dan Los Angeles dan didapatkan nilai yang berbeda untuk masing-masing usia dan pendidikan yang berbeda. Pada penelitian MMSE di Medan, Universitas Sumatera Utara yang dilakukan pada 473 orang sehat dengan rentang usia 16-75 tahun dan dengan berbagai latar pendidikan dan pekerjaan didapatkan nilai yang berbeda untuk masing-masing usia dan lama pendidikan yang berbeda Sjahrir dkk, 2001. Berdasarkan kelompok tekanan darah sistolik, nilai rerata MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok tekanan darah sistolik 120 mmHg, yaitu 26,97 ± 2,63. Pada penetian yang dilakukan oleh Guo Z dkk, 1997 terhadap 1.736 subjek yang berusia 75-101 tahun menemukan rerata MMSE yang paling tinggi dijumpai pada tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg yaitu 26,0 dengan MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok tekanan d arah sistolik ≥ 160 mmHg sebanyak 38 orang 29,2. Pada penelitian ini dengan menggunakan analisa statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan kelompok tekanan darah sistolik. Berdasarkan kelompok tekanan darah diastolik, nilai rerata MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok tekanan darah diastolik ≥100 mmHg, yaitu 26,57 ± 1,39. Pada penetian yang dilakukan oleh Guo Z dkk, 1997 terhadap 1.736 subjek yang berusia 75-101 tahun menemukan rerata MMSE yang paling tinggi dijumpai pada tekanan darah diastolik ≥ 95 mmHg yaitu 25,9 dengan MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok tekanan darah diastolik 80 mmHg sebanyak 39 orang 30,0. Pada penelitian ini dengan menggunakan analisa statistik Universitas Sumatera Utara dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan kelompok tekanan darah diastolik. Berdasarkan kelompok tekanan nadi, rerata nilai MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok tekanan nadi 40-50 mmHg, yaitu 26,83 ± 2,24, dengan nilai MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok tekanan nadi 60 – 90 mmHg yaitu sebanyak 43 orang 33,0. Berbeda pada penelitian Qiu C dkk, 2003 yang dilakukan pada subjek 1.270 orang dengan usia ≥ 75 tahun ditemukan rerata MMSE tertinggi dijumpai pada tekanan nadi 84mmHg yaitu 26,8 ± 2,0. Pada penelitian ini dengan menggunakan analisa statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan kelompok tekanan nadi. Berdasarkan kelompok tekanan arteri rata-rata, nilai rerata MMSE yang tertinggi dijumpai pada kelompok tekanan arteri rata-rata 70-110 mmHg, yaitu 26,32 ± 2,25, dengan nilai MMSE yang paling banyak terganggu adalah pada kelompok tekanan arteri rata-rata 70-110 mmHg yaitu sebanyak 40 orang 30,7. Pada penelitian ini dengan menggunakan analisa statistik dengan uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata MMSE berdasarkan kelompok tekanan arteri rata-rata. Universitas Sumatera Utara

IV.2.8. Distribusi Rerata Nilai CDT Berdasarkan Variabel