lebih  kecil  daripada  tekanan  atrium,  katup  mitralis  dan trikuspidalis membuka
Tekanan  atrium  yang  lebih  tinggi  mendorong  darah  ke  dalam ventrikel sewaktu diastolik
Periode  pengisian  cepat  ventrikel  terjadi  selama  sepertiga pertama diastolik dan menghasilkan pengisian terbanyak.
Kontraksi  atrium  terjadi  selama  sepertiga  terakhir  diastolik dan   berkontribusi sekitar 25 persen dari pengisian ventrikel.
II.2.6.  Tekanan Nadi
Tekanan  nadi  adalah  perbedaan  atau  selisih  angka  antara tekanan darah sistolik dan diastolik. Perhimpunan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Indonesia, 2009 Secara  fisiologis,  kedua  tekanan  tersebut  meningkat
sepanjang  hidup  karena  peningkatan    stroke  volume  dan    atau peripheral  vascular  resistance    PVR.  Pada  usia  lanjut,  tekanan
nadi  meningkat  dengan  terjadinya  peningkatan  tekanan  darah sistolik  dan  penurunan  tekanan  darah  diastolik  karena  adanya
peningkatan  kekakuan  arteri.  Peningkatan  tekanan  nadi  juga menyebabkan  pulse  wave  velocity  PWV  yang  lebih  tinggi.
Tekanan nadi dan PWV keduanya adalah tanda prognostik  penting dari  morbiditas  dan  mortalitas  kardiovaskular.  Pada  orang  yang
lebih  tua,  semakin  mereka  berada  pada  risiko  kejadian
Universitas Sumatera Utara
kardiovaskular,  dan  tingginya  prevalensi  dari  isolated  systolic hypertension  disertai  dengan  tekanan  nadi  yang  lebar  tampaknya
menjadi salah satu faktor yang paling penting. Tekanan  nadi  merupakan  selisih  antara  tekanan  darah
sistolik  dengan  tekanan  darah  diastolik  dimana    peningkatan    nilai tekanan  darah  diastolik  sampai  tekanan  darah  sistolik  ditentukan
oleh  compliance  aorta  serta  stroke  volume  ventrikel.  Pendekatan secara sederhana dapat digambarkan  mengenai compliance aorta
yaitu  :  Compliance  aorta  =  Stroke  Volume  SV    Tekanan  nadi PP.  Suatu  gambaran  penting  dari  sistem  arteri  adalah  bahwa
compliance tergantung pada kondisi beban awal, sehingga menjadi berkurang  pada  tekanan  yang  lebih  tinggi.  Tekanan  nadi
bergantung  pada  ejeksi  ventrikel  kiri  dan  sifat  dari  dinding  arteri, yang akan menentukan  compliance dan karakteristik transmisi dari
sistem arteri. Anthony M., dkk, 2001 Pada  sistem  arteri,  aorta  memiliki  compliance  tertinggi
sebagian  karena  proporsi  yang  relatif  lebih  besar  dari  serabut elastin  dibandingkan  dengan  otot  polos  dan  kolagen.  Fungsi  ini
penting  untuk  mengurangi  pulsasi  ventrikel  kiri,  sehingga mengurangi tekanan nadi. Jika saluran pembuluh darah aorta kaku
maka  terjadi  peningkatan  tekanan  nadi.  Pada  compliance  aorta, saat  darah  dikeluarkan  ke  aorta  maka  dinding  aorta  berkembang
untuk mengakomodasi peningkatan volume darah. Pada saat aorta
Universitas Sumatera Utara
mengembang,  peningkatan  tekanan  ditentukan  oleh  compliance aorta  pada  kisaran  volume  tertentu.  Semakin  banyak  compliance
aorta,  semakin  kecil  perubahan  tekanan  selama  ejeksi  ventrikel tekanan nadi lebih kecil lihat gambar 1. Richard E.K., 2011
Gambar 1
. Hubungan antara perubahan volume aorta dan tekanan nadi  aorta  memiliki  compliance  normal  dan  compliance  yang
rendah.  Pada  pemberian  stroke  volume  ke  aorta,  tekanan  nadi aorta ditingkatkan ketika compliance berkurang.
Sumber:  Richard  E.K.  Cardiovascular  Physiology  Concepts.2
nd
edition ; 2011 Oleh  karena  itu,  compliance  aorta  merupakan  penentu
utama  bersama  dengan  stroke  volume  pada  tekanan  nadi. Sehingga dapat disimpulkan:
Tingginya  compliance  aorta  antara  lain  pada  kekakuan aorta yang kurang dan aorta normal memiliki tekanan nadi
Universitas Sumatera Utara
yang lebih kecil untuk memberikan stroke volume ke dalam aorta daripada aorta yang kaku.
Suatu  stroke  volume  yang  lebih  besar  menghasilkan tekanan nadi yang lebih besar pada setiap compliance yang
diberikan. Compliance  aorta  menurun  sesuai  dengan  usia  karena
perubahan  struktural,  sehingga    usia  berhubungan  dengan peningkatan pada tekanan nadi.
Untuk  stroke  volume  tertentu,  compliance  menentukan tekanan nadi.
Karena  pembuluh  darah  menampilkan  compliance  yang dinamis,  adanya  peningkatan  ejeksi  ventrikel  akan
meningkatkan  tekanan  nadi  dibandingkan  dengan  volume yang  sama  dikeluarkan  dengan  kecepatan  yang  lebih
rendah. Adanya  bukti  substansial  yang  menghubungkan  tekanan
nadi yang tinggi pada outcome kardiovaskular yang buruk, terdapat penelitian  tentang  mekanisme  yang  menghubungkan  patologi
tekanan  nadi  dengan  kardiovaskular.  Peningkatan  tekanan  nadi menginduksi  disfungsi  endotel  yang  dinilai  pada  reaktivitas
asetilkolin  di  pembuluh  darah  kecil,  dan  disfungsi  endotel  tersebut menyebabkan atherosklerosis. Seperti yang telah dibahas, tekanan
nadi  juga  berhubungan  dengan  hipertrofi  ventrikel  kiri.  Penjelasan
Universitas Sumatera Utara
mengenai  hubungan  antara  tekanan  nadi  dan  kardiovaskular terjadi oleh konsep secara dua arah yaitu suatu tekanan nadi yang
tinggi adalah penyebab dan akibat dari atherosklerosis Gambar 2. Jadi,  jika  terdapat  penyumbatan  pada  pembuluh  darah  yang
terdistribusi  secara  luas  di  seluruh  sistem  arteri,  pada  tahap presimptomatik,  sumbatan  pada  pembuluh  darah  tersebut
menyebabkan  peningkatan  arterial  stiffness  yang  luas,  ini  bisa menyebabkan hubungan yang mendasar antara  tekanan nadi dan
peristiwa klinis di  masa depan. Anthony M., dkk, 2001
Gambar  2. Skema  diagram  yang  menggambarkan  konsep
bidirectionality  hubungan  antara  tekanan  nadi  dan  atherosklerosis. Tekanan  nadi  yang  tinggi  meningkatkan  kerusakan  pembuluh  darah,
yang  menyebabkan  atherosklerosis,  dan  menghasilkan  arterial stiffness pembuluh darah dan meningkatkan wave reflection, sehingga
lebih lanjut meningkatkan tekanan nadi. Sumber:  Anthony  M.,  Bronwyn  A.  Kingwell.  Pulse  Pressure
—A Review  of  Mechanisms  and  Clinical  Relevance.  J  Am  Coll  Cardiol.
2001;37:975 – 84.
Universitas Sumatera Utara
Rentang  normal  pada  tekanan  nadi  tidak  diketahui.  Dalam sebuah  studi  subjek  hipertensi,  orang-orang  dengan  tekanan  nadi
60 mmHg memilik massa ventrikel kiri yang lebih besar dibandingkan dengan  tekanan  nadi    60  mmHg.  Peningkatan  tekanan  nadi  sekitar
10  mmHg  meningkatkan  risiko  gagal  jantung  sekitar  14,  penyakit arteri koroner sekitar 12, dan semua penyebab kematian sekitar 6
pada  populasi  berusia  lebih  dari  65  tahun.  Penelitian  menunjukkan bahwa  peningkatan  tekanan  nadi  setiap  10  mmHg  meningkatkan
risiko  kematian  akibat  penyakit  jantung  sekitar  26  pada  usia  25-45 tahun,  dan  sekitar  10  di  usia  46-77  tahun.  Nilai  tekanan  nadi  yang
lebih  dari  55-60  mmHg  harus  diwaspadai  untuk  kemungkinan peningkatan kekakuan arteri dan risiko atherosklerosis.  Lokaj P. dkk,
2011.
II.2.7. Tekanan Arteri Rata-Rata