Teori Transisi Demografi Teori Kependudukan
17
dapat dalam hal kesehatan, kapasitas fisik, kemampuan kognitif dan produktivitas individu.
3 Lanjut usia secara psikologis atau subjektif yaitu pendekatan yang
berfokus pada usia yang oleh masyarakat dikategorikan sebagai lansia, sikap masyarakat terhadap lansia tersebut serta dampak yang
ditimbulkan atas pelabelan tersebut terhadap keputusan-keputusan individu.
4 Lanjut usia secara organisasional mengacu pada usia individu di suatu
pekerjaan atau organisasi. Hal tersebut sering diukur dari jabatan kerja atau organisasi seperti jenjang karir, keahlian dan usia normatif
perusahaan tempat individu bekerja. 5
Lanjut usia berdasarkan lama waktu hidup penentuannya dipengaruhi oleh penilaian usia biologis dan faktor lingkungan, penilaian sejarah,
serta perubahan hidup dan karir kerja individu. Kooij 2007 juga menjelaskan untuk penelitian yang bertujuan
mengkaji partisipasi dalam pasar kerja, istilah lansia biasanya mengarah pada tenaga kerja usia 50 atau 55 tahun ke atas. Hal tersebut dikarenakan
di banyak negara para pekerja yang berada dalam rentang usia ini mulai muncul tanda-tanda penurunan partisipasi kerja OECD dalam Kooij,
2007. Dalam sudut pandang organisasional individu yang mulai dikategorikan sebagai lansia berada di usia 40 hingga 45 tahun. Individu
yang disebut lansia mengacu pada pengetahuan, keahlian dan sikap yang dimiliki. Sementara itu, istilah lansia yang berdasarkan oleh usia kalender
18
tidak begitu sesuai dengan kondisi dalam dunia kerja. Individu dengan usia kalender yang sama bisa jadi memiliki tingkat kesehatan, jenjang
karir, dan status keluarga yang berbeda sehingga tidak dapat dipakai sebagai sebuah konsep yang pakem.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dalam penelitian ini usia lansia yang digunakan adalah rentang usia 50 tahun ke atas. Tujuannya untuk
turut melihat adanya tanda-tanda penurunan partisipasi kerja yang terjadi sebelum individu memasuki usia pensiun yang pada umumnya di
Indonesia ditetapkan pada usia 60 tahun.