71
92-95 tahun. Sebaran penduduk lansia bekerja baik laki-laki atau perempuan menunjukkan pola semakin tua usia jumlah partisipasi kerjanya semakin
menurun. Di Gambar 7 tampak bahwa pada usia 51-59 tahun, penduduk lansia
perempuan yang bekerja lebih banyak dibandingkan penduduk lansia laki- laki yang bekerja. Selanjutnya, mulai usia 60 tahun keadaan tersebut
berbalik, persentase penduduk lansia perempuan yang bekerja lebih rendah daripada penduduk lansia laki-laki yang bekerja. Hal tersebut ditandai
dengan perpotongan garis yang terjadi di titik usia 60-63 tahun. Penduduk lansia perempuan lebih banyak yang tidak bekerja setelah mencapai usia 60
tahun sementara itu pada penduduk lansia laki-laki penurunan persentase lansia bekerjanya lebih sedikit. Pola penurunan partisipasi kerja penduduk
lansia perempuan terjadi lebih cepat. Oleh karenanya, kemiringan grafik pada kelompok penduduk lansia perempuan lebih curam daripada penduduk
lansia laki-laki.
72
5. Lokasi Tempat Tinggal
Data partisipasi kerja penduduk lansia berdasarkan lokasi tempat tinggal disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Sebaran Partisipasi Kerja Penduduk Lansia Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal
Dari Gambar 8, dapat dijelaskan bahwa berdasarkan lokasi tempat tinggal, ada sebanyak 52,89 penduduk lansia bekerja yang tinggal di
perkotaan, sedangkan di pedesaan sebesar 64,40. Sementara itu, penduduk lansia tidak bekerja secara berturut-turut yang tinggal di perkotaan dan
pedesaan adalah 47,11 dan 35,60. Partisipasi kerja penduduk lansia dilihat dari masing-masing wilayah, pada Gambar 8 tampak bahwa di
pedesaan persentase penduduk lansia bekerja 28,8 lebih tinggi daripada penduduk lansia yang tidak bekerja. Sementara itu, di wilayah perkotaan
persentase penduduk lansia bekerja hanya 5,78 lebih banyak daripada penduduk lansia yang tidak bekerja. Selisih partisipasi kerja lansia di
pedesaan lebih besar daripada di perkotaan. Dengan kata lain, proporsi lansia bekerja di wilayah pedesaan lebih banyak daripada di wilayah
perkotaan.
52,89 64,40
57,54
47,11 35,60
42,46
20 40
60 80
100 Perkotaan
Pedesaan Total
Persentase Bekerja
Tidak Bekerja
73
6. Tingkat Pendidikan
Sebaran data penduduk penduduk lansia berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki menurut data IFLS 5 tahun 2014 disajikan
pada Gambar 9.
Gambar 9. Sebaran Partisipasi Kerja Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Gambar 9 menyajikan data bahwa jumlah penduduk lansia dengan tingkat pendidikan terakhir tidak pernah sekolahtidak tamat SDSD di
kelompok penduduk lansia bekerja lebih dominan dibandingkan tingkat pendidikan yang lain. Dominasi penduduk lansia berpendidikan terakhir
tidak pernah sekolahtidak tamat SDSD juga terjadi pada kelompok penduduk lansia tidak bekerja. Sejalan dengan hal tersebut, secara
keseluruhan dari 6090 penduduk lansia yang diteliti dua per tiganya memiliki tingkat pendidikan terakhir tidak pernah sekolahtidak tamat
SDSD. Artinya, tingkat pendidikan tidak pernah sekolahtidak tamat SDSD mendominasi sebaran penduduk lansia berdasarkan tingkat
66,01
12,30 7,22
4,94 2,54
6,99 66,24
13,23 7,89
5,92 3,21
3,52 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
70,00
SD SMP
SMA SMK
Diploma Univ
Per se
n tas
e
Bekerja Tidak Bekerja
Total