Pendidikan Sosial Ekonomi Partisipasi Kerja Penduduk Lansia

34 1 Belum kawin, penduduk Indonesia usia 10 tahun ke atas yang belum pernah menikah, termasuk penduduk yang hidup selibat atau tidak pernah kawin. 2 Kawin adalah mereka yang kawin secara hukum adat, negara dan agama dan mereka yang hidup bersama yang oleh masyarakat sekelilingnya dianggap suami istri. 3 Cerai, yaitu mereka yang bercerai dari suami atau istri dan belum melakukan perkawinan ulang. 4 Janda atau duda adalah mereka yang suami atau istrinya meninggal dan belum melakukan perkawinan ulang. Status perkawinan akan mempengaruhi partisipasi kerja seseorang. Seorang laki-laki yang telah menikah memiliki tingkat partisipasi kerja yang lebih tinggi daripada laki-laki yang belum menikah. Hal ini wajar terjadi karena pada dasarnya suami adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Di lain pihak, status perkawinan perempuan juga akan turut mempengaruhi tingkat partisipasi kerjanya. Seorang perempuan yang sudah menikah bisa jadi tetap bekerja atau justru berhenti bekerja. Hal ini bergantung pada pertimbangan terhadap faktor- faktor lain, seperti perekonomian keluarga, kehadiran anak dalam rumah tangga, keinginan untuk mengembangkan hobi, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, akan ditelaah pengaruh status perkawinan terhadap tingkat partisipasi kerja lansia. Penduduk lansia yang sudah kawin memiliki tingkat partisipasi kerja yang cenderung berbeda dengan 35 mereka yang tidak kawin. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh kondisi masing-masing lansia seperti jumlah tanggungan anggota keluarga, transfer finansial dari anak, tunjangan hari tua, dan sebagainya.

5. Status dalam Keluarga

Mansyur 1998 menjelaskan bahwa keluarga adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak-anak yang belum dewasa. Keluarga merupakan komunitas primer yang paling penting dalam masyarakat dan hubungan antar angagotanya sangat erat dan kekal. Undang- Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab 1 Pasal 1 ayat 6 menjelaskan bahwa keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Berdasarkan pengertian tersebut keluarga dapat dikatakan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang tinggal di suatu tempat karena hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan di dalamnya terjadi interaksi satu sama lain. Keluarga memiliki sifat-sifat tertentu yang dapat diuraikan sebagai berikut Mansyur, 1998: a. Memiliki dasar emosional yang menggambarkan rasa kasih sayang kecintaan sampai kebanggaan suatu ras. Sebagai contoh keluarga yang dibentuk dari perkawinan indogami yaitu perkawinan dengan orang dalam golongannya sendiri atau exogami yaitu perkawinan dengan individu dari luar golongannya.