Catatan: Orbital f mempunyai 2 bentuk yakni bentuk umum - general set f dan bentuk kubik - cubic set f; keduanya memiliki 3 label orbital yang sama sedangkan
4 yang lain berbeda. Bentuk umum lebih bermakna untuk geometri selain kubus misalnya trigonal planar dan tetragonal, sedangkan bentuk kubus lebih bermakna untuk
geometri kubus yakni tetrahedron dan oktahedron. Seperti halnya orbital d
z
2
adalah bentuk singkat dari d
2
z
2
- x
2
- y
2
atau d
3
z
2
- r
2
, demikian juga: f
z
3
= f
z5z
2
-3r
2
; f
x
3
= f
x5x
2
-3r
2
; f
y
3
= f
y5y
2
-3r
2
; sedangkan f
xz
2
= f
x5z
2
-3r
2
, dan 4f
yz
2
= f
y5z
2
-3r
2
. Mengapa keempat formula orbital f yang lain hasil cubic-set berbeda dari hasil general-set? Perbedaan ini
secara matematis valid semuanya sesuai lingkungan geometrinya, sebab keempat formula orbital f cubic-set sesungguhnya hanyalah hasil kombinasi 2 set orbital dari
hasil general-set.
Jadi, f
x
3
= -¼[
6
f
xz
2
-
10
f
x x
2
- 3y
2
]; f
y
3
= -¼[
6
f
yz
2
-
10
f
y3x
2
-y
2
];
f
xz
2
-y
2
=
¼[
10
f
xz
2
-
6
f
x x
2
- 3y
2
];dan f
yz
2
-x
2
= ¼[
10
f
yz
2
-
6
f
y3x
2
-y
2
].
Nah, lalu kebenaran apa yang dapat Anda petik dari Tabel 3.4 tersebut? Ada hubungan yang pasti
antara nilai m dengan lambang-formula orbital, misalnya untuk =1, m = 0 selalu menunjuk orbital p
z
. Banyak dijumpai buku teks, guru maupun
mahasiswa menunjukkan miskonsepsi dengan secara sembarangan
“mengurutkan” abjad p
x
, p
y
, p
z
sesua i dengan “urutan” nilai m = -1, 0, +1 atau m = +1, 0, -1; bahkan
ada yang berpendapat bahwa tidak mungkin ditentukan hubungan antara nilai numerik
m dengan label formula orbital p dan juga d.
3.6 Interpretasi fungsi gelombang
Fungsi gelombang,
, sesungguhnya tidak mempunyai arti fisik yang bermakna,
melainkan aspek matematis terutama yang berkenaan dengan sifat simetri. Namun,
aspek kimiawi yang fundamental adalah besaran kuadrat fungsi gelombang elektron itu
sendiri yang proporsional dengan intensitas elektron . Jadi, ∫
2
dV atau ∫.dV
dipahami sebagai ukuran peluang dari keberadaan suatu elektron pada daerah dV deferensial volume. Istilah lain yang sering digunakan untuk menunjuk pada peluang
probabilitas dari keberadaan elektron di sepanjang waktunya di seputar inti atom adalah rapatan elektron atau awan elektron, dan inilah yang dapat diukur atau diamati
melalui percobaan difraksi sinar-X. Nah, lalu apa yang dimaksud dengan orbital itu? Istilah orbital atom
sesungguhnya menunjuk pada fungsi gelombang total,
n, ,m
r,
φ, namun karena
visualisasi fungsi ini secara utuh sangat melelahkan maka sering fungsi ini dilukiskan secara terpisah yaitu sebagai fungsi radial,
n,
r yang berurusan dengan jarak elektron terhadap inti, dan fungsi sudut polar total,
,m
φ yang berurusan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
dengan orientasi elektron dalam ruang di seputar inti. Oleh karena dalam banyak aspek fungsi sudut lebih bermakna pada orientasi elektron, maka orbital atom sering
menunjuk pada fungsi ini; begitu juga kuadrat amplitudonya. Grafik atau gambar yang paling sering dijumpai pada berbagai buku teks biasanya
menunjuk pada
n,
r,
2
n,
r,
,m
φ, dan
2
,m
φ; sangat jarang ditemui
bentuk totalnya sebagai diagram kontur dari
2
n, ,m
r,
φOleh karena itu harus
berhati-hati dalam menginterpretasikan arti dan bentuk suatu orbital atom, dan lebih tepat bila notasi orbital dilengkapi dengan fungsi gelombang yang bersangkutan.
Dalam kesempatan ini hanya dibahas pemahaman orbital atom yang menggambarkan bagian sudutnya saja.
Dengan menggunakan keempat sifat pokok pada sistem koordinat tersebut, harga m atau m dapat diturunkan langsung ke sumbu-sumbu koordinat Cartes dan
selanjutnya dituliskan sebagai subskrip suatu notasi orbital dengan menghilangkan pembagi, r. Sebagai contoh, untuk
=1, terdapat tiga macam harga m yaitu -1, 0, dan +1. Berdasarkan perjanjian sistem koordinat Gambar 3.5, maka m = 0 merupakan
fungsi gelombang yang diturunkan di sepanjang sumbu z, dan m =
1 di sepanjang sumbu x dan y, sehingga notasi orbital ini adalah:
1, 0
= p
z
, dan
1, 1
= p
x
, p
y
Fungsi gelombang bagian polar untuk orbital s, p, d, dan f ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Orbital-orbital yang lain karena sangat sukar digambarkan bentuknya, walaupun secara matematis sudah diketahui persamaannya, tidak dibahas dalam kesempatan ini.
3.7 Bentuk dan sifat simetri orbital atom