dan yang lain untuk zat pereduksi. Zat-zat pengoksidasi dan pereduksi yang biasa dalam
titrasi-titrasi ditunjukkan dalam Tabel 6 sebagai berikut ini.
Tabel 6.
Zat-zat pengoksidasi dan pereduksi yang biasa digunakan dalam titrasi-titrasi
Zat-zat pengoksidasi Zat-zat pereduksi
ManganatVII MnO
4 -
+ 8 H
+
+ 5 e
-
→ Mn
2+
+ 4H
2
O BesiII
Fe
2+
→ Fe
3-
+ e
-
Bikromat Cr
2
O
7 2-
+ 14H
+
+ 6e
-
→ 2Cr
3+
+ 7H
2
O Etanadioat
COO
-
→ 2CO
2
+ 2e
-
Iodin I
2
+ 2e
-
→ 2I
-
TiosulfatVI 2S
2
O
3 2-
→ S
4
O
6 2-
+ 2e Hidrogen peroksida
H
2
O
2
+ 2H
+
+ 2e
-
→ 2H
2
O Iodida
2I
-
→ I
2
+ 2e
-
Hidrogen peroksida H
2
O
2
→ 2H
-
+ O
2
+ 2e
-
Catatan : 1.
Hidrogen peroksida H
2
O
2
dapat sebagai zat pengoksidasi oksidator atau zat pereduksi reduktor, bergantung pada reaksi tertentu.
2. Etanadioat biasanya dititrasi dengan kalium manganatVII. Campuran reaksi
dipanaskan kira-kira 60
o
C kemudian diturunkan perlahan-lahan sampai pada suhu kamar.
1. Titrasi dengan larutan kalium permanganat Contoh 18.
25,0 cm
3
larutan Fe
2+
0,1 mol dm
-3
, bereaksi dengan 26,80 cm
3
larutan kalium manganatVII, KMnO
4
aq, yang diasamkan dengan asam sulfat berlebih. Hitunglah
a Konsentrasi KMnO
4
dalam mol dm
-3
dan b Massa mangan dalam 1 dm
3
larutan KMnO
4
Penyelesaian a Jumlah mol Fe
2+
yang digunakan dalam titrasi = volume dalam dm
3
x konsentrasi = 1000
25,0 dm
3
x 0,100 mol dm
-3
mol Persamaan reaksinya adalah :
MnO
4 -
+ 8 H
+
+ 5 e
-
→ Mn
2+
+ 4H
2
O PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Fe
2+
→ Fe
3+
+ e Kalikan persamaan yang kedua dengan 5 sehingga elektron-elektron saling menghapus
dan jumlahkan kedua persamaan akanmenghasilkan persamaan reaksi: MnO
4 -
+ 8 H
+
+ 5 Fe
2+
→ Mn
2+
+ 5Fe
3+
+ 4H
2
O Dari persamaan,
2 4
Fe mol
Jumlah MnO
mol Jumlah
=
5 1
Jadi jumlah mol MnO
4 -
= 5
1 x jumlah mol Fe
2+
= 5
1 x
1000 ,
25 x 0,100 mol
Oleh karena itu konsentrasi MnO
4 -
=
3 4
dm dalam
larutan Volume
MnO mol
Jumlah
=
3
dm 1000
28,8 mol
0,1 x
1000 25,0
x 5
1 = 0,0187 mol dm
-3
b 1 mol MnO
4 -
mengandung 1 mol Mn Oleh karena itu 1 dm
3
mengandung 0,0187 mol MnO
4 -
dan 0,0187 mol Mn.
2. Titrasi dengan Iodin
Suatu titirasi redoks yang biasa adalah penambahan suatu zat pengoksidasi dalam larutan kalium iodida berlebih. Ion- ion Iodida teroksidasi menjadi Iodin. Iodin kemudian
dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat menggunakan amilum sebagai indikator. Persamaan reaksi antara iodin dan tiosulfat adalah : 2S
2
O
3 2-
+ I
2
→ S
4
O
6 2-
+ 2I
-
Contoh 19.
Larutan kalium iodatV 25,0 cm
3
, bereaksi dengan larutan kalium iodida berlebih yang diasamkan, sesuai dengan persamaan reaksi :
IO
3 -
+5I
-
+ 6H
+
→ 3I
2
+ 3H
2
O Iodin yang dihasilkan dalam reaksi memerlukan 18,0 cm
3
larutan natrium tiosulfat untuk bereaksi. Larutan natrium tiosulfat mengandung 24,8 g Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O per dm
3
larutan. Hitunglah konsentrasi larutan kalium iodatV, KIO
3
. [H = 1; O = 16; Na = 23; S = 32; K = 39; I = 27]
Penyelesaian Mr Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O = 248
Konsentrasi S
2
O
3 2-
=
3 3
1 -
dm mol
dm 1
mol g
248 g
24,8
= 0,100 mol dm
-3
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Jumlah mol S
2
O
3 2-
yang digunakan bila S
2
O
3 2-
bereaksi dengan I
2
=
3 -
3
dm mol
0,100 x
dm 1000
18,0
mol Persamaan reaksi antara S
2
O
3 2-
dan I
2
adalah 2S
2
O
3 2-
+ I
2
→ S
4
O
6 2-
+ 2 I
-
Dari persamaan itu, 2
1 O
S mol
Jumlah I
mol Jumlah
2 3
2 2
Jadi jumlah mol I
2
= x jumlah mol S
2
O
3 2-
= =
mol 0,100
x 1000
18,0 x
2 1
Dari persamaan reaksi IO
3 -
denganI
2
diperoleh, 3
1 dihasilkan
yang I
mol Jumlah
digunakan yang
IO mol
Jumlah
2 3
Jadi jumlah mol IO
3 -
= x jumlah mol I
2
=
mol 0,100
x 1000
18,0 x
2 1
x 3
1
Oleh karena itu konsentrasi IO
3 -
=
3 3
dm 1000
25,0 mol
0,100 x
1000 18,0
x 2
1 x
3 1
dm dalam
Volume mol
Jumlah
= 0,012 mol dm
-3
Jadi konsentrasi KIO
3
dalam g dm
-3
= 0,012 mol dm
-3
x 214 g mol
-1
= 2,57 g dm
-3
3. Penentuan Persamaan Reaksi Redoks Contoh 20.