Ikatan Kimia Uraian Materi 5

KEGIATAN BELAJAR-5 IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKULAR

A. Tujuan Antara

Bagian modul ini membahas proses terbentuknya ikatan kimia, ion dan kovalen, serta teori yang meramalkan bentuk molekul, yakni model hibridisasi dan VSEPR; sifat-sifat polaritas kepolaran suatu molekul dibahas atas sifat elektronegatifitas. Lebih lanjut dibahas pula konsep muatan formal untuk melukiskan bentuk resonansi suatu molekul. Oleh sebab itu setelah menyelesaikan Kegiatan Belajar-5 ini diharapkan Anda mampu: 1. memahami proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen 2. melukiskan struktur elektronik model Lewis 3. menghitung muatan formal atom-atom dalam senyawanya 4. melukiskan bentuk resonansi 5. menjelaskan sifat kepolaranmomen-dipol suatu molekul 6. menjelaskan bangun geometri molekular menurut model hibridisasi 7. meramalkan bangun geometri molekular menurut model VSEPR

B. Uraian Materi 5

5.1 Ikatan Kimia

Istilah ikatan kimia antara dua atom atau lebih muncul oleh karena bergabungnya atom-atom yang bersangkutan dalam membentuk senyawa. Gagasan pembentukan ikatan ini umumnya diarahkan pada pembentukan konfigurasi elektronik yang lebih stabil. Sampai dengan saat ini, konfigurasi elektronik atom unsur-unsur gas mulia dianggap sebagai ukuran kestabilan suatu spesies karena relatif terhadap atom unsur- unsur lain, gas mulia jauh lebih sukar bergabung dengan atom unsur lain, meskipun akhir-akhir ini telah ditemukan beberapa senyawa gas mulia. Sifat kestabilan kelompok gas mulia tercermin pada harga energi ionisasinya yang sangat tinggi, tertinggi dalam periode, dan afinitas elektronnya yang sangat rendah, terendah dalam periode. Dibandingkan dengan konfigurasi elektronik atom unsur-unsur gas mulia, unsur- unsur golongan utama atau representatif yaitu s dan p hanya berbeda dalam hal banyaknya elektron valensi saja. Oleh karena itu, ide terbentuknya senyawa untuk unsur-unsur ini berkaitan erat dengan peran elektron valensi; namun untuk unsur-unsur golongan d dan f memerlukan pembahasan tersendiri. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Secara ekstrem ada dua cara untuk memenuhi terbentuknya konfigurasi elektronik gas mulia yaitu pertama dengan cara serah-terima atau transfer elektron valensi dan kedua dengan cara pemilikan bersama pasangan elektron sekutu sharing atau “patungan” dari elektron valensi atom-atom penyusunnya. Cara pertama menghasilkan ion positif yaitu kation bagi atom yang melepas elektron, dan ion negatif yaitu anion bagi atom yang menerima elektron. Dengan demikian, ikatan yang terjadi antara keduanya adalah ikatan ionik yang berupa gaya-gaya elektrostatik. Cara kedua menghasilkan ikatan kovalen yang berupa pasangan-pasangan elektron sekutu yang menjadi milik bersama antara atom-atom yang terlibat. Dalam banyak contoh, adanya kedua jenis ikatan ini dapat diidentifikasi secara tegas, namun dalam beberapa kasus berupa transisi antara keduanya, artinya tidak lagi dapat ditegaskan sebagai ikatan ionik 100 murni ataupun ikatan kovalen 100 murni.

5.2 Ikatan Ionik Berbagai Tipe Konfigurasi Elektronik Spesies Ionik