5,00 ppm berarti
Larutan L
1 CaN0
mg 5
3 3
Jadi untuk mengubah ppm tersebut menjadi M, tinggal mengubah mg menjadi mol.
M = larutan
L 1
mol mg
164 CaNO
mg 5,00
1 -
2 3
= 0,0305 mmol L
-1
= 3,05 x 10
-5
mol L
-1
c. Pembuatan larutan kemolaran tertentu
1 Molaritas zat terlarut dari kristalnya.
Prinsip pembuatannya adalah penimbangan dan pelarutan. Misalnya akan dibuat 500 mL larutan NaCl 0,3 M dari kristal NaCl. Langkah-langkahnya sebagai berikut ini.
Pertama,
dihitung massa NaCl yang akan dipakai untuk membuat larutan itu. Massa NaCl = 500 mL x
NaCl mol
1 NaCl
g 58,5
x mL
1000 mol
3 ,
= 8,78 gram.
Kedua
, NaCl sebanyak 8,78 gram ditimbang dengan menggunakan neraca analitis.
Ketiga
, NaCl sebanyak 8,78 gram tersebut ditempatkan ke dalam labu takar 500 mL
Keempat
, ke dalam labu takar tersebut ditambahkan akuades sedikit terlebih dahulu, kemudian labu takar dikocok agar NaCl larut. Setelah NaCl larut semua,
kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda 500 mL. Larutan yang diperoleh adalah larutan NaCl 0,3 M sebanyak 500 mL.
2 Molaritas zat terlarut dari larutan yang lebih besar molaritasnya.
Di Laboratorium, larutan sering dibuat dari larutan yang molaritasnya lebih besar. Larutan yang molaritasnya lebih besar ini sering disebut larutan induk. Prinsip pembuatannya
adalah pengenceran sejumlah tertentu volum larutan induk yang molaritasnya telah diketahui. Larutan dengan volum dan molaritas tertentu mempunyai mol tertentu. Misalnya, 10 mL
H
2
SO
4
0,1M mengandung 1mmol H
2
SO
4
atau 0,001 mol H
2
SO
4
0,001 mol H
2
SO
4
mengandung 0,001 mol x 6,02 x 10
-24
partikel mol
-1
= 6,02 x 10
-27
partikel. Jumlah partikel ini ketika ditambah air pada pengenceran, berapa pun banyaknya, jumlahnya akan tidak
berubah. Jumlah mol zat itu pun dengan demikian tidak akan berubah. Jadi pada pengenceran yang perlu dimengerti adalah bahwa,
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
jumlah mol zat sebelum pengenceran dan setelah pengenceran penambahan akuades selalu sama
. Pernyatan itu dapat diungkapkan sebagai,
V
1
M
1
= V
2
M
2
............................................................................ 1.11
Pengertian ini dapat dipahami dengan melihat Gambar 5.
Sebagai contoh akan dibuat larutan asam sulfat 0,1 M sebanyak 1 liter dari larutan asam sulfat 6 M. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut ini.
Pertama
, menghitung volum H
2
SO
4
yang akan diambil. Misalnya diambil x mL. Mol dalam x mL H
2
SO
4
6M = x mL x
mL 1000
SO H
mol 6
4 2
mol. Mol H
2
SO
4
ini diencerkan sehinga menjadi 1L H
2
SO
4
0,1M. Mol H
2
SO
4
dalam 1 L H
2
SO
4
0,1 M = 1 L x
L 1
SO H
mol 0,1
4 2
mol. Jumlah mol H
2
SO
4
sebelum dan sesudah pengenceran sama. x mL x
mL 1000
SO H
mol 6
4 2
= 1 L x
L 1
SO H
mol 0,1
4 2
Persamaan terakhir ini dapat dinyatakan secara singkat dengan :
V
1
M
1
= V
2
M
2
Volum larutan H
2
SO
4
6M yang akan diencerkan dapat dihitung : x = 1 L x
L 1
SO H
mol 0,1
4 2
x
4 2
SO H
mol 6
mL 1000
= 16,67 mL Jadi volum H
2
SO
4
yang harus diambil untuk diencerkan adalah 16,67 mL.
V
1
a b
Larutan yang molaritasnya lebih besar mol L
-1
. Jumlah mol dalam larutan ini ditunjukkan dengan 6
bulatan dalam volum V
1
Larutan yang terjadi dari pengenceran larutan a. Volum larutan menjadi
bertambah V
2
tetapi jumlah mol tetap jumlah bulatan tetap sebanyak
6 V
2
Gambar 5.
Pengenceran larutan. Penambahan pelarut menghasilkan suatu larutan yang mengandung jumlah molekul mol zat terlarut yang sama.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Volum ini dapat langsung dihitung menggunakan hubungan V
1
M
1
= V
2
M
2.
Kedua,
mengukur volum H
2
SO
4
6M sebanyak 16,67 mL dengan menggunakan pipet volum atau pipet ukur yang sesuai dan dimasukkan ke dalam labu takar yang
berukuran 1 L.
Ketiga,
penambahan pelarut akuades sampai garis tanda, yang tertera pada labu takar. Larutan yang diperoleh setelah pengenceran adalah larutan H
2
SO
4
0,1M sebanyak 1L.
3 Molaritas larutan dari larutan pekat.
Di laboratorium, larutan-larutan pekat tidak diketahui molaritasnya, tetapi yang diketahui dapat dibaca pada etiket botol adalah kadar dalam persen berat dan densitas
gmL. Bagaimanakah membuat larutan dengan molaritas tertentu dari larutan pekat ini? Prinsipnya sama dengan membuat larutan dengan molaritas tertentu dari larutan yang
molaritasnya lebih besar. Misalnya akan dibuat 100 mL larutan asam perklorat 0,1 M dari asam perklorat pekat dengan
kadar 70 dan densitas 1,664 g mL
-1
. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Pertama
, menghitung molaritas HClO
4
tersebut. Yang diinginkan adalah molaritas asam perklorat M.
Molaritas =
larutan liter
volum HClO
mol jumlah
4
=
larutan mililiter
volum HClO
milimol jumlah
4
Yang dipunyai adalah HClO
4
70 artinya
larutan gram
100 HClO
gram 70
4
Untuk mengubah menjadi M maka, 70 g HClO
3
harus diubah menjadi mol dengan menggunakan Mr g mol
-1
sebagai faktor konversi dan 100 g larutan harus diubah menjadi volum L dengan menggunakan densitas, sebagai faktor
konversi. Jadi
Molaritas HClO
4
=
1 1
mL gram
1,664 larutan
gram 100
mol 1
mmol 1000
x mol
gram 5
, 100
gram 70
= 11,59 mmol mL
-1
= 11,59 M HClO
4
Dari contoh soal ini dapat dibuat rumus mencari molaritas zat dengan persen =kadar tertentu dan densitas tertentu yaitu,
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Molaritas M =
Mr 10
density x berat x
persen
……………………… 1.12
Dengan menggunakan rumus itu Saudara dapat menghitung secara langsung molaritas larutan pekat, yang kadar dan densitasnya diketahui.
Kedua,
menghitung volum HClO
4
pekat V
1
yang harus diambil, yaitu memakai rumus pengenceran mol zat sebelum dan sesudah pengenceran sama.
V
1
mL x 11,59 mmol mL
-1
= 100 mL x 0,1 mmol mL
-1
V
1
= 0,863 mL.
Ketiga,
mengambil 0,863 mL HClO
4
11,59 M dengan menggunakan piket ukur yang dilengkapi filler
penyedot Gambar 7b, dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL.
Keempat,
Selanjutnya ke dalam labu takar ditambahkan akuades sedikit demi sedikit dan hati-hati sampai tanda batas
100 mL dan digojog sampai homogen. Larutan yang diperoleh adalah larutan HClO
4
0,1 M sebanyak 100 mL.
4 Pembuatan larutan dari larutan yang kadar dan densitasnya tidak diketahui
Kadang-kadang di laboratorium, larutan pekat tidak dinyatakan dalam kadar maupun densitasnya. etiket wadah tidak
Gambar 6.
Labu takar
Gambar 7a. Aerometer Gambar 7b. Filler
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
terbaca. Untuk membuat larutan dari larutan pekat seperti ini langkah-langkahnya sebagai berikut :
Pertama
, menentukan densitas larutan pekat tersebut dengan alat aerometer Gambar 7a. Larutan pekat dimasukan ke dalam tempat agak tinggi misalnya gelas ukur
ukuran 1 liter. Kemudian alat aerometer dimasukkan hingga terapung. Densitas larutan dapat diketahui dengan membaca angka yang ditunjukkan oleh permukaan
larutan pada alat aerometer.
Kedua,
kadar laruan pekat dapat dicari dari tabel hubungan antara densitas dengan kadar larutan pekat.
tabel ini dapat dicari dalam buku “Handbook of Chemistry and Physics
.
Ketiga
, pembuatan selanjutnya sama dengan membuat larutan dengan molaritas tertentu dari larutan pekat.
d. Aplikasi Stoikiometri Larutan