13
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Kemampuan Bertanya
1. Pengertian Kemampuan Bertanya
Bertanya merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh banyak informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk pembelajaran,
memecahkan permasalahan yang dihadapi, memberikan suatu keputusan serta saling memahami dan mengerti sesama manusia. Bertanya juga
merupakan aspek penting dalam berkomunikasi, baik komunikasi interpersonal maupun intrapersonal. Bertanya dan ditanya selalu terjadi
dalam setiap proses komunikasi antar manusia, terutama mereka yang duduk di lingkungan sekolah yaitu siswa dan guru.
Menurut Saidiman 1994: 23 dalam Hamzah B. Uno 2006: 170 bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang.
Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Didi Supriadie dan Deni Darmawan
2012: 155 mengemukakan bertanya merupakan stimulus yang efektif untuk mendorong kemampuan berpikir dan kemampuan mengemukakan
pendapatgagasanjawaban. Menurut Parera dalam Putri Diyanti dan Sutijono, 2010: 2 bertanya adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk meminta keterangan dan untuk memperoleh jawaban yang lebih jelas atas sesuatu yang belum dimengerti atau belum dipahami. Menurut
Sugiyanto 2009 : 83 bertanya adalah proses berpikir, berupa diajukannya
14 respon internal yang bertujuan untuk memperoleh respon balik jawaban
itu sesuai dengan tujuan respon internal tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan bertanya adalah
kemampuan yang dimiliki seorang individu dalam menyampaikan pertanyaan secara lisan untuk mencari suatu jawaban karena adanya rasa
ingin tahu terhadap suatu hal. Wajib bagi seorang guru ketika di kelas untuk bertanya pada siswa
didiknya, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang diperoleh selama proses pembelajaran, sedangkan siswa diharuskan untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini sebagai
feedback
antar kedua belah pihak. Lalu bagaimana jika siswa yang bertanya dan guru yang menjawab?
Saat ini, bertanya tidak hanya harus dilakukan oleh guru, tetapi juga oleh siswa itu sendiri. Siswa diharapkan untuk aktif dan mandiri dalam
pembelajaran, sesuai kurikulum 2013 sekarang yang berbasis karakter dan kompetensi. Mencari dan mengumpulkan materi untuk meningkatkan
pengetahuannya sendiri tanpa tergantung pada guru. Siswa yang bertanya pada guru menunjukkan rasa keingintahuannya
terhadap sesuatu dan guru bertugas untuk memberikan jawaban, penjelasan serta pemahaman tentang pertanyaan siswa. Tujuan guru mengajukan
pertanyaan pada siswa adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar di kelas, seperti mengembangkan kemampuan berpikirbernalar, mengemukakan
gagasan dan pendapat, meningkatkan partisipasi siswa, memusatkan perhatian dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa Didi Supriadie dan
15 Deni Darmawan, 2012: 155. Bertanya merupakan salah satu aktivitas
belajar yang terjadi di dalam kelas, begitu juga dengan berpendapat, berdiskusi, bercerita, dan sebagainya. Bertanya termasuk dalam
oral activities
sesuai jenis-jenis aktivitas belajar menurut Paul B. Diedrich Sardiman, 2011: 101 berikut ini :
a.
Visual activities,
misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b.
Oral activities,
misalnya menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan
wawancara, diskusi, interupsi. c.
Listening activities,
misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, angket, menyalin.
d.
Writing activities,
misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
e.
Drawing activities,
misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f.
Motor activities,
misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
g.
Mental activities,
misalnya menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan. h.
Emotional activities,
misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Berdasarkan pendapat tersebut, bertanya termasuk dalam
oral activities
atau aktivitas lisan. Proses belajar yang dominan menggunakan mulut untuk berbicara. Secara tidak sadar, bertanya pada teman, guru atau
orang lain merupakan suatu proses belajar yang sedang dilakukan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Wina Sanjaya 2006: 120 bahwa pada
hakikatnya belajar adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dipandang sebagai refleksi dari rasa keingintahuan seorang individu.
Bertanya karena rasa keingintahuan akan meningkatkan pengetahuan yang
16 dimiliki, dan berpikir tentang apa yang akan ditanyakan dan menyampaikan
pertanyaannya. Dalam setiap proses pembelajaran kegiatan bertanya hampir selalu
digunakan. Bertanya merupakan bagian yang penting dalam belajar. Pertanyaan dan jawaban yang diajukan oleh siswa dapat dijadikan indikator
apakah siswa sudah memahami materi yang diberikan. Oleh karena itu, kemampuan guru untuk mengembangkan teknik-teknik bertanya sangat
diperlukan. Hal ini bertujuan agar siswa mampu menjawab dan memberikan pertanyaan. Menurut Bukhari Alma 2009: 24 terdapat hal penting yang
harus dilakukan guru dalam memberikan pertanyaan pada siswa, yaitu : a.
Pausing
Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk :
1 Memberikan kesempatan berpikir mencari jawaban.
2 Untuk memperoleh jawaban yang komplit.
3 Memahami pertanyaan menganalisa pertanyaan.
4 Agar banyak murid yang menjawab.
b.
Prompting
Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab, karena sulitnya, atau karena pertanyaan
tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan
prompt
mendorong. Caranya ialah : 1
Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab.
2 Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain.
3 Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan
sehingga akhirnya semua dapat terjawab. c.
Probing
Melacak, menuntun, mengarahkan.
Probing
dilakukan karena belum diperoleh jawaban yang memuaskan. Untuk memperoleh
jawaban yang sempurna, maka guru menunjuk murid lain untuk menjawab. Apabila belum puas, minta murid yang lain lagi,
yang akhirnya diperoleh jawaban yang sempurna.
17 Oleh karena itu, guru juga harus menguasai teknik bertanya agar
siswa tidak merasa takut jika diberi pertanyaan dan dapat memberikan jawaban yang sesuai, selain itu siswa juga dapat membalas dengan
memberikan pertanyaan pada guru.
2. Manfaat Kemampuan Bertanya