Pra Tindakan Pelaksanaan Tindakan

85 Gambar 3.1 Model PTK Kemmis McTaggart

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan:

1. Pra Tindakan

a. Observasi dan wawancara awal Peneliti melakukan observasi dan wawancara awal kepada guru dan siswa sekolah sebelum penelitian dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menemukan masalah yang dialami oleh guru dan siswa selama proses 86 kegiatan belajar mengajar. Peneliti melakukan diskusi dengan guru mata pelajaran untuk menentukan solusi yang akan digunakan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. b. Penyusunan proposal Peneliti menyusun proposal penelitian berdasarkan data yang telah diperoleh dalam observasi dan wawancara awal. Tahap ini bertujuan untuk menentukan instrumen dan teknik penelitian yang akan digunakan selama penelitian berlangsung. Penyusunan proposal melibatkan dosen pembimbing agar proposal tersusun dengan benar. c. Perijinan penelitian Peneliti mengurus surat-surat perijinan untuk melakukan penelitian setelah proposal mendapat persetujuan dari dosen pembimbing dan pihak fakultas. Perizinan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku dengan pihak-pihak terkait.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai desain penelitian yaitu menggunakan model Kemis dan Mc Taggart yang terdiri dari beberapa tahapan berikut ini: a. Perencanaan planning Tahap perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan tindakan yang dilaksanakan di kelas. Hal ini bertujuan agar tindakan berjalan lancar tanpa ada hambatan yang muncul. Berikut beberapa hal yang dilakukan peneliti dalam perencanaan: 87 1 Membuat rencana pembelajaran atau RPP yang telah disesuaikan dengan tahapan metode debat aktif. 2 Memilih materipokok bahasan yang akan digunakan dalam pembelajaran metode debat aktif. Dalam hal ini, topik debat yang dipilih harus relevan dengan materi pelajaran IPS. 3 Mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan, seperti lembar pedoman observasi. 4 Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, seperti LCD proyektor untuk media powerpoint dan lembar permasalahan debat. 5 Melakukan diskusi dengan guru membahas tentang metode debat aktif dan memberikan pengarahan dalam melaksanakan tindakan. Selain itu juga memberikan pengarahan pada observer yang membantu dalam penelitian ini agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. b. Tindakan action dan pengamatan observation Tahap tindakan merupakan penerapan dari isi rancangan tindakan yang telah disusun. Rancangan dalam bentuk RPP yang disusun oleh peneliti diterapkan oleh guru di kelas. Pelaksanaan tindakan berupaya untuk memperbaiki atau mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas yang berpedoman pada RPP, sedangkan tahap pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang dilaksanakan. Pengamatan dan tindakan berjalan bersamaan dengan kolaborasi antara guru dan peneliti serta observer yang lain. Peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai 88 acuan untuk mengamati jalannya tindakan metode debat aktif dan kemampuan bertanya siswa. c. Refleksi reflection Tahap refleksi adalah tahap untuk mengemukakan kembali dan mengevaluasi apa yang sudah terjadi. Hasil pelaksanaan tindakan yang telah diperoleh didiskusikan bersama dengan guru untuk melihat apakah ada peningkatan setelah tindakan dilaksanakan. Sejauh mana kemampuan bertanya siswa setelah diterapkannya metode debat aktif di kelas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEBAT AKTIF TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA Efektivitas Penggunaan Metode Debat Aktif Terhadap Pemahaman Siswa Pada Keunggulan Iklim Di Indonesia Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP N 2 Colo

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DEBAT AKTIF TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA Efektivitas Penggunaan Metode Debat Aktif Terhadap Pemahaman Siswa Pada Keunggulan Iklim Di Indonesia Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP N 2 Colo

0 2 15

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Metode Debat Aktif Terhadap Pemahaman Siswa Pada Keunggulan Iklim Di Indonesia Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP N 2 Colomadu.

0 2 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PPKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE (DEBAT AKTIF) Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi PPKn Melalui Strategi Pembelajaran Active Debate (Debat Aktif) Pada Siswa Kelas V SDN Pati Lor 02 Tahun Pe

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PPKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE DEBATE (DEBAT AKTIF) Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi PPKn Melalui Strategi Pembelajaran Active Debate (Debat Aktif) Pada Siswa Kelas V SDN Pati Lor 02 Tahun Pe

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENANGGAPI BAHAYA DAN MANFAAT INTERNET DENGAN METODE DEBAT AKTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN MENANGGAPI BAHAYA DAN MANFAAT INTERNET DENGAN METODE DEBAT AKTIF ANAK KELAS V SD NEGERI 02 DELINGAN.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

Peningkatan kualitas pembelajaran ekonomi melalui metode Think-Pair Share (TPS) bagi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta.

0 1 190

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI TEKNIK DEBAT AKTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATITUJUH KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT.

0 1 246

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 8 175