42 c.
Metode Observasi atau pengamatan Adalah metode penggumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topic
penelitian ke lokasi penelitian.
2. Pengumpulan data sekunder Adalah data yang diperlukan untuk mendukung data primer atau melalui studi
kepustakaan dari sumber kedua atau sumber sekunder. Penulis menggunakan cara untuk memperoleh data sekunder sebagai berikut :
a. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai
literature seperti buku-buku ilmiah, tulisan, karngan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.
b. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan –
catatan atau dalam bentuk dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber- sumber yang relevan dengan objek penelitian. Data yang dimaksud bisa
merupakan undang-undang, peraturan, hasil studiriset, pernyataan, teori yang relevan, serta bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c.
Browsing yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui media internet.
2.5 Teknik Penentuan Skor
Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang akan digunakan dengan skala ordinal
untuk menilai jawaban kuesioner responden. Menurut skala ordinal ada lima alternatif
43 jawaban dengan memberikan skor yang berbeda setiap alternatif jawaban yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk pilihan jawaban A diberi skor 5
2. Untuk pilihan jawaban B diberi skor 4
3. Untuk pilihan jawaban C diberi skor 3
4. Untuk pilihan jawaban D diberi skor 2
5. Untuk pilihan jawaban E diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval dengan rumus mencari intervalnya ialah sebagai berikut
:
Dengan interval 0,80 maka kategori jawaban responden masing-masing variable dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Skor untuk kategori Tertinggi
: 4,24 – 5,00 2.
Skor untuk kategori Tinggi : 3,34 – 4,23
3. Skor untuk kategori Sedang
: 2,62 – 3,42 4.
Skor untuk kategori Rendah : 1,81 – 2,61
5. Skor untuk kategori Terendah
: 1,00 – 1,80
44
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi yang penjelasannya sebagai berikut :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa Sugiyono, 2005:212 ini digunakan untuk mengetahui adakah pengaruh variabel kwalitas dan pelayana X terhadap variabel Kepuasaan Nasabah Y
maka digunakan rumus product moment untuk mencari koefisien anatar kedua variabel tersebut.
Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
r xy
: Koefisien korelasi antara x dan y, yaitu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya hubungan antara x dan y
x : Variabel bebas
y : Variabel terikat
N : Jumlah bilangan
Untuk melihat hubungan antara dua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Nilai r positif r = + artinya hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan
nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.
45 b.
Nilai r yang negatif r = - artinya kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain
c. Nilai r yang sama dengan nol r = 0 menunjukkan kedua variabel tidak
mempunyai hubungan, antara variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi , digunakan penafsiran atau interpretasi
angka sebagai berikut :
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien rxy
Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Kuat
Antara 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2005 : 214. Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh
berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan, artinya hipotesisi kerja atau hipotesis
alternatif dapat diterima.
46 Untuk mengetahui kontribusi kualitas pelayanan terhadap kepuasaan nasabah,
maka digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan dengan rumus :
D = r xy x 100
Keterangan : D
= Koefisien Determinan r xy
= Koefisien korelasi momen antara x dan y
47
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum PT.Bank Riau
3.1.1 Sejarah Perusahaan Umum PT. Bank Riau
Bank Pembangunan Daerah Riau merupakan kelanjutan kegiatan usaha dari PT BAPERI PT. Bank Pembangunan Daerah Riau yang didirikan berdasarkan Akte
Notaris Syawal Sutan Diatas No.1 tanggal 2 Agustus 1961, dan izin Menteri Keuangan Republik Indonesia No. BUM 9-4-45 Tanggal 12-08-1961.
Selanjutnya dengan Surat Keputusan Gubernur KDH. Tk. I Riau No. 51IV1966 Tanggal 1 April 1966 dinyatakan berakhir segala kegiatan PT.
BAPERI. Seluruh aktiva dan pasiva PT. BAPERI dilebur kedalam Bank Pembangunan Daerah Riau yang disesuaikan dengan Undang-Undang No.13
Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. Terhitung tanggal 1 April 1966 secara resmi kegiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan status
sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau. Status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau diatur dan disesuaikan dengan Peraturan Daerah
No.14 tahun 1992 jo. Peraturan Daerah berdasarkan Undang-Undang No.7 tahun 1992 jo. Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan.
Kemudian sesuai dengan Keputusan RUPS tgl 26 Juni 2002 dan dengan Perda No. 10 Tahun 2002 tgl 26 Agustus 2002 serta dengan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas No. 36 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Ham dengan Surat Keputusan No. C-09851.HT.01.TH.2003 tgl 5 Mei 2003 dan persetujuan