Resiko Surat Utang Negara

2.2.9 Resiko Surat Utang Negara

Walaupun dikatakan bahwa risiko gagal bayar hampir tidak ada, namun Cahyana 2004:282,283 mengatakan bahwa dari sisi pemerintah penerbitan SUN mengandung beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Risiko-risiko tersebut antara lain: a. Risiko Kesinambungan Fiskal Nilai utang negara yang besar berotensi membahayakan kesinambungan anggaran pemerintah. Untuk itu, pemerintah harus memperhatikan nilai Debt to exort ratio, debt to service ratio, dan ratio of short term debt to reserve . b. Risiko Nilai Tukar Penurunan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat mengakibatkan tambahan beban pembayaran pokok utang dan bunga. c. Risiko Perubahan Tingkat Bunga Sebagian dari total utang negara merupakan utang dengan bunga mengambang, sehingga apabila terjadi kenaikan tingkat bunga pasar, akan mengakibatkan kenaikan pada nilai kewajiban pembayaran bunga dari anggaran pemerintah. Risiko akibat perubahan tingkat bunga dapat terjadi apabila pemerintah menerbitkan SUN pada saat kondisi pasar sedang memburuk yang antara lain ditandai oleh kenaikan suku bunga secara tajam sehingga biaya utang yield menjadi tinggi d. Risiko Pembiayaan Kembali Pelunasan SUN yang jatuh tempo dengan volume yang cukup besar dapat mengakibatkan timbulnya risiko berupa lebih tingginya biaya peminjaman baru. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. Risiko Operasional Risiko kegagalan terjadi jika pengelolaan operasional SUN tidak dilakukan dengan benar, baik dari sisi Sumber Daya Manusia SDM maupun dari sisi kelembagaanya, antara lain kelengkapan prosedur operasi baku, system pengelolaan risiko, dan system informasi manajemen. 2.3 Nilai Tukar Kurs 2.3.1 Defenisi Nilai Tukar Ada beberapa pendapat mengenai pengertian nilai tukar nilai tukar, Cornelius Luca mengartikan bahwa nilai tukar merupakan harga suatu mata uang terhadap mata uang Negara lain. Nilai tukar juga dapat diartikan sebagai sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain Frank J.Fabozzi. Sedangkan menurut Berlianta, nilai tukar dapat diartikan sebagai harga relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Secara lebih luas nilai tukar menurut Iskandar syarief, 2003 merupakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai tukar riil dengan mitra dagang Indonesia. Nilai tukar Rupiah Indonesia digunakan sebagai proyeksi dari nilai tukar mitra dagang Indonesia. Tinggi rendahnya nilai tukar mata uang suatu negara sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya volume dan transaksi perdagangan barang dan jasa yang berlangung di kedua negara tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA