Pada saat ini, Surat Utang Negara yang dikenal berawal dari obligasi hasil rekapitulasi perbankan yang diterbitkan pemerintah pada tahun 19981997. Setelah
perbankan kembali melakukan fungsinya dengan baik dipandang sebagai syarat penting bagi pulihnya perekonomian nasional pada masa itu, sehingga proses
penyehatan melalui program rekapitulasi perbankan dipandang sebagai hal yang harus dilakukan.
Rekapitalisasi perbankan dampak krisis tahun 1997 total SUN yang diterbitkan dalam rangka penyehatan perbankan rekapitulasi dan bantuan likuiditas
selama 1997-2004 sebesar Rp 640,9 T. Bank Indonesia pada saat itu tidak bisa menyuntikkan dana secara langsung ke bank rekap, sehingga secara akuntansi
digunakan skema sebagai berikut : a.
Pemerintah menerbitkan obligasi Negara ON kepada BI. BI menyerahkan uang sebesar nilai ON kepada pemerintah.
b. Uang tersebut digunakan pemerintah untuk mengakuisisi dan membeli asset-
aset bermasalah di bank rekap. Aset tersebut selanjutnya dikelola oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN.
c. Uang yang diperoleh bank rekap digunakan untuk membeli ON yang dimiliki
BI, sehingga permodalan bank rekap menjadi sehat.
2.2.6 Kebijakan Pengelolaan Surat Utang Negara
Dalam pengelolaanya ada beberapa tujuan pengelolaan SUN secara umum yaitu dengan meminimalkan biaya utang pada tingkat risiko yang terkendali dengan
cara:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Menjamin terpenuhinya financing gap secara efisien dan kesinambungan
fiskal yang sesuai dgn kondisi ekonomi makro dan dinamika pasar keuangan
b. Meningkatkan prinsip kehati-hatian untuk meminimalkan risiko risiko pasar,
risiko refinancing, risiko operasional c.
Mengembangkan upaya agar pinjaman yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan sesuai jadwal dan perkiraan biaya
d. Menciptakan pasar SUN yang dalam, aktif dan likuid
Strategi pengelolaan SUN, portofolio dan risiko dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan reprofiling agar tercipta struktur jatuh tempo yang lebih seimbang
melalui buyback, debt switching, dan penerbitan SUN jangka panjang b.
Melakukan penyederhanaan portofolio untuk mempermudah pengelolaan risiko
c. Memprioritaskan penerbitan SUN dalam mata uang Rupiah
d. Meminimalkan risiko refinancing dengan mengutamakan penerbitan SUN
jangka panjang e.
Meningkatkan porsi SUN dengan bunga tetap dan mengurangi porsi dengan tingkat bunga mengambang untuk mengurangi interest rate risk
f. Membatasi penerbitan SUN dalam valas untuk mengurangi exchange rate
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.7 Pengembangan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder SUN
Dialakukan dengan cara: 1.
Pengembangan metode penerbitan baik lelang maupun non lelang, serta penyusunan jadwal penerbitan secara teratur regular calendar of issuance
dan penerbitan benchmark bonds dalam jumlah yang memadai 2.
Diversifikasi instrumen SUN, meningkatkan likuiditas, kapasitas dan daya serap pasar SUN, dengan cara antara lain:
i Mengembangkan pasar derivatif dan repo
ii Mendorong integrasi antar sistem perdagangan, kliring dan setelmen;
iii Mengoptimalkan fungsi dan peran primary dealer dealer utama
iv Meningkatkan transparansi informasi pengelolaan dan perdagangan SBN;
v Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada publik
vi Meningkatkan koordinasi otoritas pasar modal, otoritas moneter, SRO,
asosiasi pelaku pasar, lembaga rating dan pihak-pihak lainnya vii
Kerjasama internasional untuk pengembangan pasar SBN, proaktif terlibat dalam forum-forum kerjasama regional dan internasional, Asian Bond
Market Initiative ABMI.
2.2.8 Perdagangan Surat Utang Negara