BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Bila signage diartikan sebagai benda, alat, perbuatan atau media yang
menurut bentuk suasana dan corak ragamnya untuk tujuan komersial digunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang atau
pun untuk menarik perhatian umum. Jelas tersurat bahwa signage ditunjukan untuk
menarik perhatian orang artinya dimana terdapat banyak orang baik yang yang berdiam atau sekedar melintas, maka akan semakin strategis nilai sebuah kawasan
tersebut untuk pemasangan signage.
Bertitik tolak pada pemikiran di atas, maka dalam penentuan tingkat strategis tidaknya suatu kawasan paling tidak digunakan tiga indikator utama yaitu;
trafffic keramaian lalu lintas kendaraan di sekitar lokasi atau kawasan, density
kepadatankeramaian orang di sekitar lokasi atau kawasan dan activity center
keberadaan pusat aktivitas di sekitar lokasi atau kawasan. Indikator pertama yakni kepadatan lalu lintas dipergunakan sebagai indikator dengan logika bahwa kendaraan
baik roda dua maupun roda empat yang melintas di lokasi tentunya membawa pengendara serta penumpang yang punya potensi untuk ditarik perhatiannya terhadap
pesan sebuah signage yang terpasang. Indikator ini akan menentukan tingkat strategis
sebuah lokasi atau kawasan. Indikator pertama ini perlu diperkuat dengan
Universitas Sumatera Utara
pertimbangan yang sifatnya non kuantitatif agar kesimpulan yang diperoleh tidak
missleading. Salah satu pertimbangan tersebut misalnya adalah tingkat kerawanan kawasan penelitian terhadap kecelakaan lalu lintas. Suatu titik lokasi bisa jadi dari
segi lalu lintasnya cukup ramai namun karena rawan kecelakaan contoh perempatan jalan tanpa
traffic light tentunya lokasi tersebut tidak akan dikategorikan sebagai titik strategis untuk pemasangan
signage. Indikator kedua kepadatan manusia baik yang berdomisili maupun sekedar
jalan tanpa kendaraan yang melintasi koridor jalan Gatot Subroto Medan. Common
sense mengatakan semakin padat sebuah kawasan semakin potensial menarik perhatian orang dan semakin strategis kawasan tersebut. Keberadaan pusat aktivitas
seperti pasar, pertokoan, dan perkantoran swasta di sekitar kawasan juga merupakan indikator yang penting untuk dipertimbangkan. Pada umumnya dimana terdapat pusat
aktivitas, semakin besar potensi terjadinya konsentrasi masa yang dapat ditarik perhatiannya.
Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa hasil penelitian terdapat pengaruh kelas jalan dan dimensi
signage terhadap nilai strategis lokasi signage. The Outdoor Advertising Asssociation of America OAAA;2002, menyatakan kunci pokok nilai
signage adalah tipe jalan dimana signage diletakkan karena kondisi tersebut berpengaruh langsung terhadap jumlah orang yang melalui lokasi tempat
signage berada. Selain itu pertimbangan lain pemilihan lokasi penelitian juga berdasarkan
pada koridor jalan dengan kepadatan lalu lintas, merupakan kawasan komersial dan didominasi oleh bangunan bertingkat. Kondisi koridor jalan seperti ini cukup strategis
Universitas Sumatera Utara
untuk dijadikan lokasi pemasangan signage oleh pihak advertising maupun bagi
pemerintah untuk meletakkan rambu-rambu lalu lintas. Lokasi seperti ini biasanya merupakan kawasan yang cukup populer dan sering dikunjungi masyarakat selain itu
juga jumlah signage biasanya lebih banyak karena ruas jalan cukup aktif. Penentuan
lokasi penelitan juga mempertimbangkan pemilihan koridor jalan yang memiliki elemen
urban furniture sedikit tidak banyak pepohonan, memiliki pedestrian path yang cukup untuk lokasi pemasangan
signage, kesamaan orientasi pemakai jalan arus kendaraan satu arah serta adanya kesamaan tata guna lahan di sepanjang jalan
Gatot Subroto Medan.
3.2 Metode Pengumpulan Data