Fungsi Estetika Visual Karakteristik Visual

aspek yang perlu dipenuhi oleh suatu signage, yaitu aspek visibilitas, legibilitas dan redibilitas, serta aspek visual dan estetika. Aspek visibilitas adalah kemampuan suatu signage untuk dapat terlihat oleh masyarakat, yang terdiri dari beberapa unsur yaitu : bentuk, penempatan, dimensi, material, pencahayaan dan jarak antar satu sign dengan signage lain. Aspek legibilitas dan redibilitas adalah kemampuan untuk mengenal dan menangkap pesan sebuah signage, yang terdiri dari unsur-unsur lokasi, ukuran tulisan, jenis tulisan dan warna. Sedangkan aspek visual dan estetika yaitu ketepatan ekspresi dan keharmonisan suatu signage dengan lingkungan tempat dia berada, yang dapat memberikan karakter pada ruang kota serta dan membedakannya dengan ruang lain yang ada di sekitarnya.

2.4 Fungsi Estetika Visual

Menurut Vining dan Stevens dalam Smardon,1994, dijelaskan yang merupakan aspek kualitas estetika diantaranya adalah proporsi, komposisi, pola dan tatanan. Sedangkan menurut Broadbent 1980 menyatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kualitas fisik kota secara visual adalah bentuk yang terlihat melalui pengaturan masing-masing objekbangunan dan keterkaitan satu sama lainnya melalui deretan, skala, proporsi dan hirarki. Kondisi visual koridor menurut Cullen 1961, sangat erat berkaitan dengan fenomena fisik yaitu yang berkaitan dengan penataan dan pengaturan lingkungan serta korelasi visual, Cullen menyebutkan bahwa korelasi visual yang baik akan memberikan kepuasan estetis tertentu bagi orang yang mengamati dan berada di tempat tersebut Gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Segitiga Semiotika Model Odgen Richards Sumber: Broadbent 1980:81 Berdasarkan pada tujuan penelitan dengan hubungan teori ini, maka langkah tinjauan pustaka adalah untuk mendapatkan rumusan tentang keadaan signage yang berada di koridor jalan Gatot Subroto Medan serta kaitannya dengan fungsi estetika visual dalam mempengaruhi kualitas fisik kota, baik itu dalam pengaturan dimensi signage, komposisi dan pola tatanan perletakan signage sebagai pembentuk urban space sehingga dapat mengarahkan analisisnya.

2.5 Karakteristik Visual

Kualitas visual merupakan atribut khusus yang ditentukan oleh nilai-nilai kultural dan properti fisik yang hakiki Smardon, 1986. Menurut Krier 1979, yang menentukan karakteristik geometris koridor adalah pola fungsi, sirkulasi dan dinding yang membatasi, dinding atau pembatas tersebut dapat berupa bangunan, pepohonan Universitas Sumatera Utara atau unsur lain yang membentuk kesan ruang. Selanjutnya dijelaskan bahwa karakter visual suatu kawasan ditunjukkan oleh adanya kualitas fisik yang terbentuk oleh interelasi antar elemen visual dalam landskap kota yang tediri dari: a Dominasi domination dibentuk oleh satu atau dua elemen yang sangat kontras dan secara visual sangat menonjol. b Keragaman diversity, yang dimaksud disini tingkat keragaman visual. c Kesinambungan continouity adalah kesinambungan secara visual. d Kepaduan intacness, yaitu integrasi dari tatanan lansekap alam maupun buatan manusia yang bebas dari gangguan visual. e Kesatuan unity, adalah harmoni secara keseluruhan yang mengacu pada kecocokan atau kesesuaian antar elemen visual. f Sekuens sequence, merupakan tatanan unit-unit visual yang tidak dijumpai di lingkungan lain. g Keindahan vividness, yaitu suatu penampilan secara khusus mengesankan, dibentuk oleh adanya elemen visual yang menonjol dan menarik. h Keunikan unique, yaitu kondisi atau karakter visual yang tidak dijumpai di lingkungan lain.

2.6 Tinjauan Estetika