karir disekolah dapat membantu remaja dalam memahami dunia kerja dan menjadi petunjuk tentang cara untuk meraihnya.
Keputusan karir remaja dalam penelitian ini adalah keputusan pilihan jurusan atau pekerjaan yang diambil oleh remaja setelah melakukan
eksplorasi karir dengan bantuan guru bimbingan konseling melalui program bimbingan karir.
2. Perkembangan Karir Remaja
Banyak tokoh yang mengemukakan tentang berkembangnya karir dalam kehidupan seorang individu. Salah satunya, Ginzberg dkk dalam
Winkel, 1997 yang memandang perkembangan karir sebagai suatu proses pemilihan karir yang dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Tahap fantasi usia lahir sampai 11 tahun Pada tahap ini anak hanya bermain-main saja dan permainan dinilai tidak
memiliki kaitan ke dalam pemilihan karir karena anak memiliki kesadaran yang masih rendah terhadap hambatan-hambatan perkembangan karir. Anak
usia 4-5 tahun biasanya sudah dapat menyebutkan pilihan tertentu bila ditanya mengenai cita-cita, namun masih belum dapat membedakan antara
keinginan sendiri atau keinginan orang lain Winkel, 1997 b. Tahap tentatif usia 11-17 tahun
Pada tahap ini terdapat 4 periode: 1 Tahap minat interest usia 11-12 tahun, dimana anak membuat sikap
terhadap hal yang disukai dan yang kurang disukai.
2 Tahap kemampuan capacity usia 12-13 tahun, dimana anak mulai menyadari berbagai kemampuan serta kapasitas dirinya dalam
menentukan tujuan karir, anak dapat menunjukkan pertanyaan- pertanyaan sehubungan dengan karakteristik yang dibutuhkan oleh
berbagai jenis pekerjaan dan mengevaluasi kemampuannya apakah sesuai dengan pilihan yang mereka minati.
3 Tahap nilai-nilai values, usia 14 tahun, dimana remaja mulai menghayati nilai-nilai kehidupan yang ingin dicapainya.
4 Tahap transisi transition, usia 15-16 tahun, dimana remaja mulai memadukan minatnya dan sudah dapat merencanakan karirnya yang
merupakan integrasi dari nilai-nilai, kapasitas dan minat. Remaja memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk membuat pilihan karir,
mengambil tanggung jawab seperti orang dewasa dan melakukan transisi dari sekolah ke dunia kerja.
c. Tahap realistik usia 17-25 tahun Tahap ini mulai dengan eksplorasi exploration dimana remaja masih
mempertimbangkan dua atau tiga alternatif jabatan, tetapi belum dapat membuat
keputusan, kemudian
diikuti oleh
masa kristalisasi
crystallization dimana remaja mulai merasa lebih mantap kalau memangku jabatan tertentu atau adanya komitmen terhadap tujuan karir dan yang
terakhir adalah penentuan specification dimana remaja membuat keputusan tentang jabatan tertentu.
Sementara itu, Donald E. Super Santrock, 2003 membagi proses perkembangan karir atas lima tahap, yaitu:
a. Tahap pengembangan growth mulai dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun, anak mengembangkan berbagai potensi, pandangan
khas, sikap, minat, dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri self-concept structure.
b. Tahap eksplorasi exploration dari umur 15 sampai 24 tahun dimana orang muda memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum
mengambil keputusan yang mengikat. c. Tahap pemantapan establishment dari umur 25 sampai 44 tahun,
bercirikan usaha tekun memantapkan diri melalui seluk beluk pengalaman selama menjalani karir tertentu.
d. Tahap pembinaan maintenance dari umur 45 tahun sampai 64 tahun, orang yang sudah dewasa menyesuaikan diri dalam penghayatan
jabatannya. e. Tahap kemunduran decline dimana orang memasuki masa pensiun dan
harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya. Berdasarkan tahap tersebut dapat digambarkan bahwa ada tiga
tahapan dalam perkembangan karir remaja, yaitu: fantasi, tentatif dan realistik. Remaja usia 15-18 tahun berada pada tahap tentatif dan eksplorasi,
sehingga remaja sudah dapat mempersepsikan mengenai keputusan memilih karir sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
3. Aspek-Aspek Keputusan Karir