Menurut Handoko 1996 karir adalah semua pekerjaan yang dipunyai atau dipegang selama kehidupan seseorang. Zunker dalam
Winkel, 1997 menjelaskan bahwa karir menunjukkan posisi, jenis pekerjaan serta aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kehidupan
kerja individu. Anoraga 2001 menyatakan bahwa karir dalam arti sempit adalah
profesi serta kedudukan dalam kehidupan dalam upaya mencari nafkah, sedangkan karir dalam arti luas sebagai langkah maju sepanjang hidup yang
berkaitan dengan pekerjaan dan jabatan yang dimiliki seseorang. Lebih lanjut Isaacson dan Brown dalam Marliyah dkk, 2004 menjelaskan bahwa
karir dapat didefinisikan sebagai sejumlah pengalaman hidup termasuk pendidikan,
kerja, aktivitas-aktivitas
luang ataupun
pengalaman kenaggotaan dalam suatu perkumpulanorganisasi.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karir adalah profesi, kedudukan dan pengalaman hidup yang berkaitan
dengan pendidikan, pekerjaan, peran, jabatan atau posisi maupun aktivitas sosial yang dimiliki seseorang.
b. Pengertian Keputusan Karir
Pembuatan keputusan decision making menggambarkan proses melalui serangkaian kegiatan yang dipilih sebagai penyelesaian suatu
masalah tertentu Handoko, 1996. Syamsi 1995 menjelaskan lebih lanjut tentang pembuatan keputusan, bahwa keputusan adalah suatu pengakhiran
atau pemutusan dari suatu proses pemikiran tentang suatu masalah untuk
menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut dengan menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu.
Basori 2004 menyebutkan bahwa pengambilan keputusan karir merupakan proses untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang
berkaitan dengan pendidikan ke perguruan tinggi yang berorientasi pada pekerjaanjabatan.
Menurut Gati dan Asher 2001 pembuatan keputusan karir merupakan proses yang dilakukan individu untuk mencari alternatif-
alternatif karir, membandingkannya serta menetapkan pilihan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa keputusan karir adalah
suatu tindakan untuk dapat memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada satu pilihan karir dari berbagai macam pilihan karir yang ada.
c. Pengertian Keputusan Karir Remaja
Keputusan karir remaja adalah pilihan suatu karir yang dilakukan remaja yang menempuh sekolah menengah usia 15 sampai 20 tahun.
Remaja melewati beberapa tahapan dalam membuat keputusan. Berdasarkan tahap kehidupan life stages yang dikemukakan Super dalam Santrock
2003, usia remaja remaja SMA berada pada tahap kristalisasi, dimana terjadi pola “alternatif dan konsekuensi”. Remaja memiliki kesadaran dan
kebutuhan untuk membuat pilihan karir, mengambil tanggung jawab seperti orang dewasa dan melakukan transisi dari sekolah ke dunia kerja. Seorang
remaja yang akan memasuki sekolah menengah umum akan dihadapkan
pada pilihan jurusan, pada saat tersebut ia sudah membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan karir di masa yang akan datang.
Shertzer dan Stone dalam Winkel, 1997 mengatakan bahwa dalam memutuskan suatu karir akan selalu berkaitan dengan dua faktor yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal dipengaruhi oleh nilai-nilai kehidupan, inteligensi, bakat, minat, konsep diri, pengetahuan dan keadaan
fisik. Inteligensi memegang peranan penting dalam mempersepsikan karir
seseorang sesuai dengan pilihan karirnya. Menurut Winkel 1997 tinggi rendahnya taraf inteligensi dapat berpengaruh terhadap pilihan karirnya.
Selanjutnya bakat khusus juga dapat dijadikan bekal dasar yang memungkinkan untuk memasuki berbagai bidang karir. Misalnya remaja
yang memiliki kemampuan verbal cenderung lancar berbicara, kemudian remaja memandang bahwa dunia penyiaran adalah suatu karir yang cocok
dengan bakatnya dan sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, remaja cenderung mempersepsikan pilihan karir yang akan dijalani adalah
bidang-bidang yang berkenaan dengan penyiaran seperti master of ceremony MC, penyiar televisi atau radio.
Minat pada seorang remaja terutama remaja usia sekitar 15 tahun sampai dengan 20 tahun cenderung masih banyak berubah. Namun sekali
terbentuk, minat akan menentukan perencanaan masa depan sehubungan dengan karir yang akan dipilih Winkel, 1997. Misalnya remaja yang
mempunyai minat pada arsitek, maka remaja akan mempersepsikan pilihan karir menjadi seorang arsitektur.
Informasi yang akurat mengenai dunia kerja dan diri sendiri merupakan hal yang penting untuk mempengaruhi persepsi remaja terhadap
pilihan karirnya, agar remaja dapat menyesuaikan pilihan karir dengan potensi dirinya Winkel, 1997. Misalnya remaja yang memiliki informasi
mengenai karir tertentu, contoh dokter, maka remaja akan lebih mudah mempersepsikan pilihan karir sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Selanjutnya, ada
juga beberapa
remaja yang
cenderung mempersipkan pilihan karirnya sesuai dengan keadan fisik. Menurut Winkel
1997 perbedaan jenis kelamin juga dipengaruhi anggapan-anggapan pilihan suatu karir yang sesuai dengan jenis kelamin tertentu serta peranan
pria dan wanita dalam masyarakat. Misalnya masyarakat beranggapan bahwa jabatan sekretaris merupakan bidang pekerjaan wanita, maka pria
cenderung menghindari jabatan sekretaris. Seorang remaja dapat memutuskan karirnya sesuai dengan nilai-nilai
kehidupan yang dijadikan pegangan atau pedoman hidupnya karena nilai- nilai kehidupan memegang peranan yang penting terhadap harapan dalam
kehidupannya termasuk bidang pekerjaan apa yang akan dipilih dan ditekuninya. Winkel, 1997.
Pendidikan di sekolah juga berperan dalam mempengaruhi persepsi remaja dalam pemilihan karirnya. Adanya bimbingan guru dan bimbingan
karir disekolah dapat membantu remaja dalam memahami dunia kerja dan menjadi petunjuk tentang cara untuk meraihnya.
Keputusan karir remaja dalam penelitian ini adalah keputusan pilihan jurusan atau pekerjaan yang diambil oleh remaja setelah melakukan
eksplorasi karir dengan bantuan guru bimbingan konseling melalui program bimbingan karir.
2. Perkembangan Karir Remaja