Deskripsi Data Penelitian Hasil Analisis Data

17,7 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini, misalnya: bimbingan orang tua, kepercayaan diri maupun pengaruh teman sebaya.

5. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian disajikan guna mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok yang disajikan adalah perbandingan antara rerata empiris dengan rerata hipotesis penelitian dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu. Rerata empiris diperoleh dari respon subjek, sementara itu rerata hipotesis diperoleh dari rerata yang kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala efektivitas bimbingan karir, skala orientasi masa depan dan skala pengambilan keputusan karir. Selain tujuan di atas, deskripsi data juga diharapkan dapat menghasilkan penyebaran subjek berdasarkan kategori skor yang diperoleh. Berikut adalah deskripsi data dari masing-masing skala, yaitu: a. Deskripsi Data Skala Efektivitas Bimbingan Karir Skala penelitian efektivitas bimbingan karir terdiri dari 28 aitem masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar 1 satu sampai 4 empat. Skor terkecil yang mungkin diperoleh oleh subjek dalam penelitian ini adalah 28 28x1 dan skor terbesar 112 28x4. Rentangan skor skala sebesar 84 112-28 dibagi dalam 6 enam standar deviasi, sehingga diperoleh nilai standar deviasi sebesar 14 846, dengan mean hipotetik sebesar 70 52x28. Skala efektivitas bimbingan karir pada penelitian ini didapatkan dari deskripsi skor yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian empirik yaitu skor minimum sebesar 83 dan skor maksimum sebesar 112 dengan meanrerata sebesar 102,36 dan standar deviasi sebesar 5,79. Kategori skor subjek pada skala efektivitas bimbingan karir berdasarkan norma kategori dengan distribusi normal kelompok subjek dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan tabulasi skor. Subjek yang berada dalam kategori sangat rendah berjumlah 0 0 dengan rentang skor 28 ≤ X 44,8. Subjek yang berada dalam kategori rendah berjumlah 2 1,7 dengan rentang s kor 44,8 ≤ X 61,6. Subjek yang berada dalam kategori sedang berjumlah 0 0 dengan rentang skor 61,6 ≤ X 78,4. Subjek yang berada dalam kategori tinggi berjumlah 45 37,5 dengan rentang 78,4 ≤ X 95,2. Subjek yang berada dalam kategori sangat tinggi berjumlah 73 60,8 dengan rentang skor 95,2 ≤ X 112. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 19. Tabel 19 Kategori Skor Subjek Skala Efektivitas Bimbingan Karir No Interval Skor Kategori Frekuensi Porsentase 1 28 ≤ X 44,8 Sangat Rendah 2 44,8 ≤ X 61,6 Rendah 2 1,7 3 61,6 ≤ X 78,4 Sedang 4 78,4 ≤ X 95,2 Tinggi 45 37,5 5 95,2 ≤ X 112 Sangat Tinggi 73 60,8 Jumlah 120 100 Berdasarkan tabel 19, terlihat bahwa efektivitas bimbingan karir tergolong dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa program bimbingan karis telah berjalan dengan efektif, sehingga remaja bisa memahami kelebihan dan kekurangannya, bakat, minat dan berbagai jenis pekerjaan serta memahami keterampilan yang dibutuhkan untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. b. Deskripsi Data Skala Orientasi Masa Depan Skala penelitian orientasi masa depan terdiri dari 29 aitem masing- masing aitemnya diberi skor yang berkisar 1 satu sampai 4 empat. Skor terkecil yang mungkin diperoleh oleh subjek dalam penelitian ini adalah 29 29x1 dan skor terbesar 116 29x4. Rentangan skor skala sebesar 87 116- 29 dibagi dalam 6 enam standar deviasi, sehingga diperoleh nilai standar deviasi sebesar 14,5 876, dengan mean hipotetik sebesar 72,5 52x29. Skala orientasi masa depan pada penelitian ini didapatkan dari deskripsi skor yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian empirik yaitu skor minimum sebesar 58 dan skor maksimum sebesar 116, dengan meanrerata sebesar 106,82 dan standar deviasi sebesar 15,93. Kategori skor subjek pada skala orientasi masa depan berdasarkan norma kategori dengan distribusi normal kelompok subjek dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan tabulasi skor. Subjek yang berada dalam kategori sangat rendah berjumlah 0 0 dengan rentang skor 29 ≤ X 46,4. Subjek yang berada dalam kategori rendah berjumlah 4 3,3 dengan rentang skor 46,4 ≤ X 63,8, subjek yang berada dalam kategori sedang berjumlah 1 0,8 dengan rentang skor 63,8 ≤ X 81,2. Subjek yang berada dalam kategori tinggi berjumlah 22 18,3 dengan rentang 81,2 ≤ X 98,6. Subjek yang berada dalam kategori sangat tinggi berjumlah 93 77,5 dengan rentang skor 98,6 ≤ X 116. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20 Kategori Skor Subjek Orientasi Masa Depan No Interval Skor Kategori Frekuensi Porsentase 1 29 ≤ X 46,4 Sangat Rendah 2 46,4≤ X 63,8 Rendah 4 3,3 3 63,8≤ X 81,2 Sedang 1 0,8 4 81,2≤ X 98,6 Tinggi 22 18,3 5 98,6 ≤ X 116 Sangat Tinggi 93 77,5 Jumlah 120 100 Berdasarkan tabel 20, terlihat bahwa orientasi masa depan tergolong dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan orientasi masa depan remaja sangat baik, sehingga mereka memandang masa depan karir dengan optimis. c. Deskripsi Data Skala Pengambilan Keputusan Karir Skala penelitian pengambilan keputusan karir terdiri dari 28 aitem masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar 1 satu sampai 4 empat. Skor terkecil yang mungkin diperoleh oleh subjek dalam penelitian ini adalah 28 28x1 dan skor terbesar 112 28x4. Rentangan skor skala sebesar 84 112-28 dibagi dalam 6 enam standar deviasi, sehingga diperoleh nilai standar deviasi sebesar 14 846, dengan mean hipotetik sebesar 70 52x28. Skala pengambilan keputusan karir pada penelitian ini didapatkan dari deskripsi skor yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian empirik yaitu skor minimum sebesar 54 dan skor maksimum sebesar 112, dengan meanrerata sebesar 97,82 dan standar deviasi sebesar 10,223. Kategori skor subjek pada skala pengambilan keputusan karir berdasarkan norma kategori dengan distribusi normal kelompok subjek dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan tabulasi skor. Subjek yang berada dalam kategori sangat rendah berjumlah 0 0 dengan rentang skor 28 ≤ X 44,8. Subjek yang berada dalam kategori rendah berjumlah 1 0,8 dengan rentang skor 44,8 ≤ X 61,6. Subjek yang berada dalam kategori sedang berjumlah 3 2,5 dengan rentang skor 61,6 ≤ X 78,4. Subjek yang berada dalam kategori tinggi berjumlah 38 31,7 dengan rentang 78,4 ≤ X 95,2. Subjek yang berada dalam kategori sangat tinggi berjumlah 78 65 dengan rentang skor 95,2 ≤ X 112. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 21. Tabel 21 Kategori Skor Subjek Skala Keputusan Karir No Interval Skor Kategori Frekuensi Porsentase 1 28 ≤ X 44,8 Sangat Rendah 2 44,8 ≤ X 61,6 Rendah 1 0,8 3 61,6 ≤ X 78,4 Sedang 3 2,5 4 78,4 ≤ X 95,2 Tinggi 38 31,7 5 95,2 ≤ X 112 Sangat Tinggi 78 65 Jumlah 120 100 Berdasarkan tabel 21, terlihat bahwa pengambilan keputusan karir dalam kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan remaja sudah dapat mengambil keputusan karir dengan tepat, sesuai bakat, minat dan kemampuan.

E. Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa semua permasalahan dan hipotesis yang diajukan telah dikaji dan diuji secara empiris di lapangan. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa semua hipotesis telah terbukti kebenarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan dengan pengambilan keputusan karir remaja. Hasil analisis koefisien korelasi dengan bantuan program komputer program SPSS Statistical Package for Social Science for windows release versi 17.00, antara efektivitas bimbingan karir dan keputusan karir diperoleh nilai 0,909. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan dengan pengambilan keputusan karir. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan dapat digunakan sebagai prediktor untuk mengukur pengambilan keputusan karir. Semakin tinggi efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan, maka semakin tinggi pengambilan keputusan karir. Sebaliknya, semakin rendah efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan, maka semakin rendah pengambilan keputusan karir remaja. Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rehfuss 2009 dengan judul “The Future Career Autobiography: A Narrative Measure of Career Intervention Effectiveness ” dari hasil penyelidikannya menunjukkan bahwa FCA dapat digunakan untuk mengukur perubahan atau berkurangnya perubahan narasi kerja individu dari waktu ke

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Persamaan,Perbedaan,dan Pola Penggunaan Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Pertama dan Kedua pada Teks Terjemahan Alquran dan Teks Terjemahan Hadis Sahih Buchori Muslim.

0 2 5

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONAKETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM YANG Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Ketiga pada Teks Terjemahan Hadis Buchori-Muslim yang Mengandung Etika Berbahasa.

0 4 16

PENDAHULUAN Satuan Lingual yang Mengandung Pronomina Persona Ketiga pada Teks Terjemahan Hadis Buchori-Muslim yang Mengandung Etika Berbahasa.

0 2 7

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Kedua Pada Teks Terjemahan Al Quran.

0 3 16

PENDAHULUAN Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Pertama Dan Kedua Pada Teks Terjemahan Hadis Pada Buku Sahih Buchori Muslim.

0 3 14

DAFTAR PUSTAKA Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Pertama Dan Kedua Pada Teks Terjemahan Hadis Pada Buku Sahih Buchori Muslim.

0 1 5

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA KEDUA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Pertama Dan Kedua Pada Teks Terjemahan Hadis Pada Buku Sahih Buchori Muslim.

0 2 21

HUBUNGAN EFEKTIVITAS BIMBINGAN KARIR DAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN KEPUTUSAN KARIR REMAJA Hubungan Efektivitas Bimbingan Karir Dan Orientasi Masa Depan Dengan Keputusan Karir Remaja.

0 1 23

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Pertama Pada Teks Terjemahan Al Quran.

0 1 16

SATUAN LINGUAL YANG MENGANDUNG PRONOMINA PERSONA PERTAMA PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN Satuan Lingual Yang Mengandung Pronomina Persona Pertama Pada Teks Terjemahan Al Quran.

0 1 20