Metode Pengadaan Barang danatau Jasa Pemerintah

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533. e Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah f Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah 2 Dasar Hukum Terkait Dasar Hukum Terkait dengan pelaksanaan pengadaan barangjasa pemerintah adalah sebagai berikut : 152 a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Persaingan Usaha Tidak Sehat. b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme c Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara d Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 tentang Jasa Konstruksi e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, kecil dan Menengah f Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi g Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Pembinaan Jasa Konstruksi h Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Perubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

2. Metode Pengadaan Barang danatau Jasa Pemerintah

152 Ibid., hlm 16 Universitas Sumatera Utara Metode atau cara Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah dapat dilakukan dengan 2 dua cara yaitu : 153 a. Swakelola ; danatau b. Pemilihan Penyedia BarangJasa Berikut penjelasannya : 1 Swakelola Swakelola merupakan kegiatan Pengadaan BarangJasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan danatau diawasi sendiri oleh KLDI sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain danatau kelompok masyarakat. 154 Pekerjaan yang dapat dilakukan dengan Swakelola meliputi : 155 a Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan danatau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia sesuai dengan tugas pokok KLDI. b Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat. c Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh Penyedia BarangJasa d Pekerjaan yang secara rincidetail tidak dapat dihitungditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh Penyedia BarangJasa akan menimbulkan ketidakpastian dan resiko yang besar. e Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan. 153 Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah 154 Pasal 26 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 155 Pasal 26 ayat 2 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara f Pekerjaan untuk proyek percontohan pilot project dan survei yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologimetode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh Penyedia BarangJasa. g Pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu. h Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi KLDI yang bersangkutan. i Pekerjaan industri kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri. j Penelitian dan pengembangan dalam negeri danatau k Pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan industri almatsus dalam negeri. Pengadaan melalui Swakelola dapat dilakukan oleh : 156 1 KLDI Penanggung Jawab Anggaran. 2 Instansi Pemerintah lain Pelaksana Swakelola danatau 3 Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola. Penetapan jenis pekerjaan serta pihak yang akan melaksanakan Pengadaan BarangJasa secara Swakelola. PA Pengguna AnggaranKPA Kuasa Pengguna Anggaran dilakukan oleh PAKPA. Selain cara Swakelola pengadaan barangjasa dapat dilakukan dengan cara melalui penyedia barangjasa. Penyedia barangjasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan barangpekerjaan konstruksijasa konsultansijasa lainnya. 157 2 Dengan melalui penyedia barangjasa 156 Pasal 26 ayat 4 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 157 Abu Sopian, Op. Cit, hlm 77 Universitas Sumatera Utara Yang dimaksud metode pemilihan barangjasa pemerintah adalah bagaimana cara memilih penyedia barangjasa yang akan ditunjuk sebagai penyedia barangjasa bagi suatu instansi pemerintah. Cara pemilihan penyedia ditentukan melalui jenis barangjasa yang akan diadakan meliputi barangjasa konsultansipekerjaan konstruksijasa lainnya. 158 Cara pemilihan Penyedia Barang dapat dilakukan melalui : 159 a Pelelangan Umum b Pelelangan Terbatas c Pelelangan Sederhana d Penunjukkan Langsung e Pengadaan Langsung f Kontes Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang. Cara pemilihan penyedia barang dibedakan berdasarkan jenis barang dan jumlah perkiraan biaya pengadaan barang. Jika barang yang akan diadakan adalah barang umum dan perkiraan harga barang tersebut lebih dari Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah pemilihan penyedianya dilakukan dengan cara pelelangan umum. Jika barang yang perkiraan harganya di atas Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah merupakan barang khusus 158 Ibid. 159 Pasal 35 ayat 2 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara yang diyakini penyedianya terbatas, pemilihan dilakukan dengan cara pelelangan terbatas. Jika perkiraan biaya pekerjaan konstruksi di atas Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah dan tidak lebih dari Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah pemilihan penyedianya dilakukan dengan cara pelelangan sederhana. Jika perkiraan harga barang yang akan diadakan tidak lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah pemilihan penyedianya dilakukan dengan cara pengadaan langsung. 160 Berikut penjelasan pemilihan penyedia barang dapat dilakukan dengan cara : 161 1 Pemilihan Penyedia Melalui Pelelangan Umum Pelelangan umum digunakan untuk memilih penyedia barang yang bernilai di atas Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah sampai dengan Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah yang bukan barang bersifat kompleks. 2 Pemilihan Penyedia Melalui Pelelangan Terbatas Pelelangan terbatas digunakan untuk memilih penyedia barang yang bersifat kompleks dimana jumlah penyedia yang mampu mengerjakannya diyakini terbatas, danatau barang dengan nilai paket pengadaan di atas Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah. Pelelangan terbatas dilakukan dengan melalui serangkaian proses lelang yang diumumkan secara terbuka dan mengikutsertakan sebanyak mungkin penyedia yang memenuhi syarat. Pelelangan terbatas dilakukan dengan cara prakualifikasi. Pengumuman prakualifikasi dalam pelelangan terbatas mencantumkan nama calon penyedia barang yang telah dipastikan akan ikut dalam proses pemilihan penyedia barang. 160 Abu Sopian, Op. Cit, hlm 82 161 Ibid. Universitas Sumatera Utara 3 Pemilihan Penyedia Melalui Pelelangan Sederhana. Pelelangan sederhana digunakan untuk memilih penyedia barang dengan nilai paket diatas Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah sampai dengan Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah. Pada dasarnya pelaksanaan pelelangan sederhana sama dengan pelaksanaan pelelangan umum. Perbedaannya hanya terkait dengan waktu pelaksanaan dimana dalam pelelangan sederhana alokasi waktu untuk penayangan pengumuman dan masa sanggah lebih pendek. Penyerderhanaan proses dalam pemilihan penyedia barangjasa dengan cara pelelangan sederhana hanya menyangkut : a Penayangan pengumuman tidak harus ditayangkan selama 7 tujuh hari kerja, tetapi cukup ditayangkan selama 4 empat hari kerja. b Masa sanggah terhadap hasil penetapan pemenang lelang lebih pendek yaitu 3 tiga hari kerja. 162 4 Pemilihan Penyedia Melalui Penunjukkan Langsung Penunjukkan langsung digunakan untuk memilih penyedia barang khusus danatau pengadaan barang dalam kondisi khusus. Contoh barang khusus dan kondisi khusus adalah : 163 162 Ibid., hlm 83 163 Ibid. Universitas Sumatera Utara a Contoh barang khusus seperti : 1} Barang yang telah mempunya tarif resmi yang ditetapkan oleh pemerintah 2} Barang yang hanya ada satu penyedia yang mampu melaksanakannya 3} Kendaraan bermotor dengan harga khusus yang telah dipublikasikan secara luas yang merupakan kesepakatan antara pemerintah dengan agen tunggal pemegang merek kendaraan. 4} Obat-obatan dan alat kesehatan yang jenis dan harganya telah ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan. b Contoh pengadaan barang dalam kondisi khusus adalah : 1} Barang untuk keselamatanperlindungan masyarakat yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda. 2} Barang untuk kepentingan kegiatan yang bersifat rahasia, intelijen, danatau perlindungan saksi. 3} Barang spesifik yang hanya dapat dilaksanakan oleh 1 satu penyedia pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten. 5 Pemilihan Penyedia Melalui Pengadaan Langsung Pengadaan langsung digunakan untuk memilih penyedia barang dengan nilai paket tidak lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah, untuk keperluan operasional, risiko kecil, teknologi sederhana, danatau dilaksanakan oleh penyedia barang usaha orang perseorangan dan atau badan usaha kecil serta operasi kecil. Universitas Sumatera Utara Pengadaan langsung dilakukan oleh pejabat pengadaan tanpa melalui proses lelang. Tahap pelaksanaan pengadaan langsung adalah : 164 a PPK menentukan spesifikasi teknis barang yang akan diadakan. b Berdasarkan spesifikasi teknis tersebut, PPK melakukan survei harga dengan membandingkan paling kurang dua penyedia barang. c Berdasarkan hasil survei harga tersebut PPK menyusun Harga Perkiraan Sendiri HPS. d Selanjutnya PPK menyerahkan spesifikasi teknis dan HPS kepada Pejabat Pengadaan langsung. e Pejabat Pengadaan melaksanakan pengadaan atau membeli langsung kepada penyedia dengan harga satuan yang lebih rendah atau sama dengan harga satuan HPS. f Dalam hal nilai pengadaan memerlukan SPK atau Surat Perjanjian, maka SPK atau Surat Perjanjian ditandatangani oleh PPK. Berdasarkan Pasal 66 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 untuk pengadaan yang dilakukan dengan bukti pembelian atau bernilai tidak lebih dari Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah. Pejabat Pengadaan dapat melakukan pengadaan langsung tanpa menggunakan HPS. Sedangkan Pasal 56 ayat 4 dan 4a Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 pengadaan barang dengan cara Pengadaan Langsung, tidak perlu dilakukan dengan cara prakualifikasi. Dengan demikian Pejabat Pengadaan tidak perlu mempersoalkan apakah penyedia barang memenuhi syarat sebagai penyedia atau tidak. Hal ini berarti Pejabat 164 Ibid., hlm 84 Universitas Sumatera Utara pengadaan dapat melakukan pengadaan barang dengan cara membeli biasa layaknya membeli kebutuhan sehari-hari di warungtoko. Berdasarkan ketentuan Pasal 56 ayat 4 dan 4 a serta Pasal 66 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012. Pembelian barang secara langsung ke warungtoko oleh Pejabat Pengadaan dapat dilakukan asalkan terpenuhi syarat sebagai berikut : 165 1} Dana untuk pengadaan barang tersedia dalam dokumen anggaran. 2} Nilai pengadaan tersebut tidak lebih dari Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah bukti transaksi menggunakan bukti pembelian. 3} Barang yang dibeli bukan bagian dari pemecahan paket untuk menghindari lelang. 6 Pemilihan Penyedia Melalui Kontes Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang yang memperlombakan barangbenda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang hargabiayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Pengadaan dengan cara kontes dilakukan dengan cara memilih di antara barang yang ditawarkan oleh penyedia. Dalam proses pemilihan tersebut, penilaian dilakukan oleh tim juri yang diangkat oleh PAKPA. 165 Ibid., hlm 85 Universitas Sumatera Utara Cara Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi dapat dilakukan melalui : 166 a Pelelangan Umum b Pelelangan Terbatas c Pemilihan Langsung d Penunjukkan Langsung e Pengadaan Langsung Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya, seperti pembangunan gedung kantor, rumah dinas, jalan, jembatan, dan pembuatan kapal. Cara pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi ditentukan oleh sifat pekerjaan dan jumlah perkiraan biaya pekerjaan konstruksi sebagai berikut : 167 1} Jika perkiraan biaya pekerjaan konstruksi di atas Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah cara pemilihan penyedia dilakukan dengan cara : a} Pelelangan umum b} Pelelangan terbatas 2} Jika perkiraan biaya pekerjaan konstruksi di atas Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah sampai dengan Rp. 5000.000.000 lima miliar rupiah pemilihan penyedia dilakukan dengan cara pemilihan langsung 3} Jika perkiraan biaya pekerjaan konstruksi tidak lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah pemilihan penyedia dilakukan dengan cara pengadaan langsung. 166 Pasal 35ayat 3 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 167 Abu Sopian,Op. Cit, hlm 77-78 Universitas Sumatera Utara Berikut penjelasan dari Pengadaan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan dengan cara : 168 a} Pemilihan Penyedia melalui proses Pelelangan {1} Pelelangan Umum. Pelelangan Umum digunakan untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi yang bernilai di atas Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah sampai dengan Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah yang bukan pekerjaan bersifat kompleks. {2} Pelelangan Terbatas. Pelelangan terbatas digunakan untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks, jumlah penyedia yang mampu mengerjakannya diyakini terbatas, danatau pekerjaan konstruksi yang bernilai di atas Rp. 100.000.000.000 seratus miliar rupiah. b} Pemilihan Penyedia melalui Pemilihan Langsung Pemilihan langsung digunakan untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi dengan nilai di atas Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah sampai dengan Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah.Pada dasarnya pelaksanaan pemilihan langsung sama dengan pelaksanaan pelelangan umum. Perbedaannya hanya terkait dengan waktu pelaksanaan dimana dalam pemilihan langsung alokasi waktu untuk penayangan pengumuman dan masa sanggah lebih pendek. Penyederhanaan proses dalam pemilihan penyedia barangjasa dengan cara pemilihan langsung hanya menyangkut : {1} Penayangan pengumuman tidak harus ditayangkan selama 7 tujuh hari kerja, tetapi cukup ditayangkan selama 4 hari kerja. {2} Masa sanggah terhadap hasil penetapan pemenang lelang lebih pendek yaitu 3 tiga hari kerja. c} Pemilihan Penyedia melalui Penunjukkan Langsung Penunjukkan langsung digunakan untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi untuk : 168 Ibid., hlm 78-79 Universitas Sumatera Utara {1} Menangani keadaan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya seperti jembatan darurat dan rumah penampungan pengungsi. {2} Bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakandiperhitungkan sebelumnya unforeseen condition. {3} Pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknologi khusus dan hanya ada 1 satu penyedia yang mampu. Penunjukkan langsung dalam menangani keadaan darurat dilakukan dalam rangka mempercepat proses pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi, agar keadaan darurat dapat segera ditangani. Dalam keadaan demikian pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi dengan cara pelelangan atau pemilihan langsung tidak mungkin dilakukan karena akan memakan waktu yang lebih lama. 169 Penunjukkan langsung untuk pekerjaan konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan sistem tanggung jawab atau risiko kegagalan bangunan yang tidak dapat direncanakan terlebih dahulu unforeseen condition digunakan agar berada pada satu penyedia. Dalam hal ada pekerjaan baru yang merupakan satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan dengan pekerjaan yang penyedianya telah ditentukan, dan pekerjaan baru tersebut tidak dapat direncanakan lebih dahulu, maka untuk mengerjakan 169 Ibid., hlm 80 Universitas Sumatera Utara pekerjaan baru tersebut dapat ditunjuk penyedia yang sama dengan melalui penunjukan langsung. Yang dimaksud dengan unforeseen condition adalah kondisi yang tidak terduga yang harus segera diatasi. Contohnya penambahan jumlah panjang tiang pancang akibat kondisi tanah yang tidak terduga sebelumnya atau diperlukan perbaikan tanah soil treatment yang cukup besar untuk landas pacu runway yang sedang dibangun. d} Pemilihan Penyedia melalui Pengadaan Langsung Pengadaan langsung digunakan untuk memilih penyedia pekerjaan konstruksi dengan nilai tidak lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah. 170 Pengadaan langsung dilakukan oleh pejabat pengadaan tanpa melalui proses lelang. Tahap pelaksanaan pengadaan langsung adalah : Untuk pekerjaan konstruksi dengan nilai sampai dengan Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah seperti perbaikan atau rehabilitasi gedung kantor dilakukan dengan cara pengadaan langsung. 171 {1} PPK menentukan spesifikasi teknis pekerjaan yang akan dikerjakan. {2} Berdasarkan spesifikasi teknis tersebut, PPK melakukan survei harga dengan membandingkan paling kurang dua penyedia pekerjaan konstruksi. 170 Ibid. 171 Ibid., hlm 81 Universitas Sumatera Utara {3} Berdasarkan hasil survei harga tersebut PPK menyusun Harga Perkiraan Sendiri HPS. {4} Selanjutnya PPK menyerahkan spesifikasi teknis dan HPS kepada Pejabat Pengadaan untuk dijadikan bahan pembanding dalam memilih penyedia dengan cara pengadaan langsung. {5} Pejabat Pengadaan memilihmenetapkan penyedia dengan harga sama dengan atau lebih rendah dari HPS. Dalam hal nilai pengadaan memerlukan SPK atau Surat Perjanjian, maka SPK atau Surat Perjanjian ditandatangani oleh PPK. Cara Pemilihan Penyedia Jasa Lainnya dapat dilakukan melalui : 172 {a} Pelelangan Umum {b} Pelelangan Sederhana {c} Penunjukkan Langsung {d} Pengadaan Langsung, atau {e} Sayembara. Jasa lainnya adalah jasa yang membutuhkan keahlian tertentu yang mengutamakan keterampilan skillware dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau segala pekerjaan dan atau penyediaan jasa selain jasa konsultasi, pekerjaan kontruksi, dan pengadaan barang. Berikut penjelasan pemilihan penyedia Pengadaan Jasa Lainnya dapat dengan cara : 173 172 Pasal 35ayat 3a Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah. 173 Abu Sopian,Op. Cit,, hlm 86 Universitas Sumatera Utara 1] Pemilihan Penyedia Melalui Pelelangan Umum Pelelangan umum digunakan untuk memilih penyedia jasa lainnya yang bernilai di atas Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah. 2] Pemilihan Penyedia Melalui Pelelangan Sederhana Pelelangan sederhana digunakan untuk memilih penyedia jasa lainnya dengan nilai paket di atas Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah sampai dengan Rp. 5.000.000.000 lima miliar rupiah 3] Pemilihan Penyedia Melalui Penunjukkan Langsung Penunjukkan langsung digunakan untuk memilih penyedia jasa lainnya : a] Pengadaan dalam keadaan tertentu seperti : [1] Kegiatan penyelenggaraan penyiapan konferensi yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen Internasional dan dihadiri oleh PresidenWakil Presiden. [2] Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertahanan Keamanan. [3] Kegiatan menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia. b] Pengadaan Jasa khusus seperti : [1] Sewa penginapanhotelruang rapat yang tarifnya terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat. [2] Lanjutan sewa gedung kantor. [3] Jasa lainnya yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus dan hanya ada 1 satu penyedia yang mampu. 4] Pemilihan Penyedia Melalui Pengadaan Langsung Pengadaan langsung digunakan untuk memilih penyedia jasa lainnya dengan nilai paket tidak lebih dari Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah. Universitas Sumatera Utara Pengadaan langsung dilakukan oleh pejabat pengadaan tanpa melalui proses lelang. Tahap pelaksanaan pengadaan langsung adalah : 174 a] PPK menentukan spesifikasi teknis jasa yang akan dikerjakan. b] Berdasarkan spesifikasi teknis tersebut, PPK melakukan survei harga dengan membandingkan paling kurang dua penyedia jasa lainnya. c] Berdasarkan hasil survei harga tersebut PPK menyusun Harga Perkiraan Sendiri HPS. d] Selanjutnya PPK menyerahkan spesifikasi teknis dan HPS kepada Pejabat Pengadaan untuk dijadikan bahan pembanding dalam memilih penyedia dengan cara pengadaan langsung. e] Pejabat Pengadaan melaksanakan pengadaan dengan harga lebih rendah atau sama dengan nilai total HPS. f] Dalam hal nilai pengadaan memerlukan SPK atau Surat Perjanjian, maka SPK atau Surat Perjanjian ditandatangani oleh SPK. Berdasarkan Pasal 66 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 untuk pengadaan yang dilakukan dengan bukti pembelian atau bernilai tidak lebih dari Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah, Pejabat Pengadaan dapat melakukan pengadaan langsung tanpa menggunakan HPS. Sedangkan Pasal 56 ayat 4 dan 4a Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 pengadaan jasa lainnya dengan cara Pengadaan Langsung, tidak perlu dilakukan dengan cara prakualifikasi. Dengan demikian Pejabat Pengadaan tidak perlu mempersoalkan apakah penyedia barang memenuhi syarat sebagai penyedia atau tidak. 174 Ibid., hlm 86-87 Universitas Sumatera Utara Hal ini berarti Pejabat Pengadaan dapat memerintahkan penyedia jasa lain untuk melaksanakan pengadaan jasa tanpa melakukan penilaian kualifikasi terhadap penyedia. Berdasarkan ketentuan Pasal 56 ayat 4 dan 4a serta Pasal 66 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012. Pengadaan langsung untuk jasa lainnya seperti Service AC dan peralatan kantor lainnya dapat dilaksanakan secara langsung oleh Pejabat Pengadaan tanpa menggunakan HPS sepanjang : 175 [1] Dana untuk pengadaan jasa tersedia dalam dokumen anggaran. [2] Nilai pengadaan tersebut tidak lebih dari Rp. 10.000.000 sepuluh juta rupiah bukti transaksi menggunakan bukti pembelian. [3] Paket perbaikan tersebut bukan bagian dari pemecahan paket untuk menghindari lelang. 5] Pemilihan Penyedia Melalui Sayembara Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang hargabiayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan. Sayembara digunakan untuk pengadaan jasa lainnya. Pemilihan penyedia jasa melaluo sayembara dilaksanakan oleh tim juritim ahli dengan menilai proposal yang diajukan oleh calon penyedia jasa.

3. Dasar Hukum proyek Swakelola

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Dalam Perjanjian Kerja Dengan Sistem Outsourcing Di Indonesia

1 47 91

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor Dalam Terjadi Eksekusi Jaminan Fidusia (Studi di Kota Medan)

5 78 107

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Dalam Perjanjian Kredit Tanpa Agunan

2 37 3

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 42

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 2 85

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang Chapter III V

0 0 113

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 5