Syarat-syarat Pengadaan Barang danatau Jasa melalui Swakelola

prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini. f Penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut : 1} 40 empat puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola, apabila Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap melaksanakan Swakelola. 2} 30 tiga puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30 tiga puluh perseratus dan 3} 30 tiga puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola apabila telah mencapai 60 enam puluh perseratus g Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola secara berkala kepada PPK. h Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola ; dan i Pertanggungjawaban pekerjaankegiatan Pengadaan disampaikan kepada KLDI pemberi dana Swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam Pasal 32 menyatakan : Ayat 1 Pelaksanaan Swakelola diawasi oleh Penanggung Jawab Anggaran atau Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola. Ayat 2 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan oleh pelaksana lapanganPelaksana Swakelola kepada PPK secara berkala. Ayat 3 Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulan secara berjenjang oleh Pelaksana Swakelola sampai kepada PAKPA. Ayat 4 APIP pada KLDI Penanggung Jawab Anggaran melakukan audit terhadap pelaksanaan Swakelola.

4. Syarat-syarat Pengadaan Barang danatau Jasa melalui Swakelola

Universitas Sumatera Utara Syarat-syarat Pengadaan BarangJasa melalui Swakelola ditentukan dengan adanya : a. KLDI Penanggung Jawab Anggaran b. Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola c. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola Berikut Penjelasannya : 1 KLDI Penanggung Jawab Anggaran Pengadaan Swakelola yang dilakukan oleh KLDI sebagai Penanggung Jawab Anggaran : a Direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri oleh KLDI Penanggung Jawab Anggaran ; dan b Mempergunakan pegawai sendiri, pegawai KLDI lain danatau dapat menggunakan tenaga ahli c Jumlah tenaga ahli sebagaimana angka 2 tidak melebihi 50 lima puluh perseratus dari jumlah keseluruhan pegawai KLDI yang terlibat dalam kegiatan Swakelola yang bersangkutan. 192 Sedangkan untuk pelaksanaan Pengadaan BarangJasa melalui oleh KLDI selaku Penanggung Jawab Anggaran dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1 Pengadaan bahanbarang, Jasa Lainnya, peralatansuku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULPPejabat Pengadaan. 2 Pengadaan sebagaimana dimaksud huruf a berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden ini. 192 Pasal 27 Ayat 1 2 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara 3 Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan. 4 Pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan Kontrak. 5 Penggunaan tenaga kerja, bahan danatau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian. 6 Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa yang menggunakan Uang Persedian UPUang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan dilakukan oleh Instansi Pemerintah pelaksana Swakelola. 7 UPUang Muka kerja atau istilah lain yang disamalan dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pelaksana Swakelola. 8 Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana. 9 Kemajuan nonfisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana ; dan 10 Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk PPK, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. 193 2 Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola Pengadaan Swakelola yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a Direncanakan dan diawasi oleh KLDI Penanggung Jawab Anggaran ; dan b Pelaksanaan pekerjaannya dilakukan oleh Instansi Pemerintah yang bukan Penanggung Jawab Anggaran. 194 193 Pasal 29 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk Pelaksanaan Pengadaan melalui Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1 Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK pada KLDI Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola. 2 Pengadaan bahan, Jasa Lainnya, peralatansuku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULPPejabat Pengadaan pada Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola. 3 Pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf b berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan Presiden ini. 4 Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan. 5 Pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan Kontrak. 6 Penggunaan tenaga kerja, bahanbarang danatau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian. 7 Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola. 8 Kemajuan nonfisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan danaoleh Instansi Pemerintah lain pelaksana Swakelola ; dan 9 Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk PPK pada KLDI Penanggung Jawab Anggaran, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. 195 3 Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola 194 Pasal 27 Ayat 3 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan BarangJasa Pemerintah. 195 Pasal 30 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara Pengadaan melalui Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola mengikuti ketentuan sebagai berikut : a Direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola. b Sasaran ditentukan oleh KLDI Penanggung Jawab Anggaran ; dan c Pekerjaan utama dilarang untuk dialihkan kepada pihak lain subkontrak 196 Sedangkan untuk Pelaksanaan Pengadaan secara Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : 1 Pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan berdasarkan Kontrak antara PPK pada KLDI Penanggung Jawab Anggaran dengan Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola. 2 Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa hanya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan. 3 Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana. 4 Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh KLDI Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5 Pengadaan bahanbarang, Jasa Lainnya, peralatansuku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengadaan dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini. 6 Penyaluran dana kepada Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut : 196 Pasal 27 Ayat 4 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan BarangJasa Pemerintah. Universitas Sumatera Utara a 40 empat puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola, apabila Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola telah siap melaksanakan Swakelola. b 30 tiga puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30 tiga puluh perseratus dan c 30 tiga puluh perseratus dari keseluruhan dana Swakelola apabila telah mencapai 60 enam puluh perseratus 7 Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana Swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola secara berkala kepada PPK. 8 Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola ; dan 9 Pertanggungjawaban pekerjaankegiatan Pengadaan disampaikan kepada KLDI pemberi dana Swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan. 197

5. Tata cara pelaksanaan proyek melalui Swakelola

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Dalam Perjanjian Kerja Dengan Sistem Outsourcing Di Indonesia

1 47 91

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor Dalam Terjadi Eksekusi Jaminan Fidusia (Studi di Kota Medan)

5 78 107

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Dalam Perjanjian Kredit Tanpa Agunan

2 37 3

Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja/Buruh Dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (Pkwt) Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

4 75 129

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 42

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 2 85

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang Chapter III V

0 0 113

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur (Pelaksana Pekerjaan) Dalam Pelaksanaan Perjanjian Upah Borong (Partisipatif) Dalam Proyek Swakelola Di Lingkungan Pekerjaan Umum Kabupaten Deli Serdang

0 0 5