Kerangka Teori Pendekatan Masalah

commit to user xxx pengaturan kembali dalam penyaluran sumber-sumber ekonomi yang dikuasai petani. Dalam jangka pendek maka petani secara perseorangan mengadakan pengaturan kembali reallocation of resource. Tetapi dalam jangka panjang keseluruhan industri pertanian dapat mengadakan penyesuaian Mubyarto, 1989. Elastisitas Penawaran dibagi menjadi lima yaitu 1. Inelastis sempurna E= 0. Inelastis sempurna dalam penawaran terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah penawaran. 2. Inelastis E1, penawaran inelastis ini terjadi apabila perubahan harga kurang dapat mempengaruhi perubahan pada penawaran 3. Elastisitas uniter E= 1, elastisitas uniter terjadi jika perubahan dari harga bernilai sebanding dengan perubahan dari jumlah penawaran 4. Elastis E 1, apabila terjadinya penawaran karena ada perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar 5. Elatisitas sempurna E= ~, elastisitas sempurna terjadi apabila perubahan penawaran tidak dipengaruhi oleh perubahan harga Nariswari, 2009.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Wortel merupakan salah satu sayur-sayuran yang sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat. Selain karena merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik bagi kesehatan tubuh, wortel juga mudah dijumpai setiap waktu dan harganya relatif terjangkau oleh masyarakat. Oleh sebab itu wortel merupakan salah satu komoditas sayur-sayuran yang potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari enam Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi untuk dikembangkannya komoditas wortel. Wortel yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya adalah wortel Tawangmangu. Usahatani wortel di Kabupaten Karanganyar telah berkembang sejak lama, salah satu faktor yang menjadi daya tarik bagi petani untuk mengusahakan komoditas ini adalah harga. Harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap motivasi petani dalam menggusahakan suatu komoditas. Jika terjadi kenaikan harga maka akan diikuti dengan kenaikan jumlah komoditas yang dihasilkan, selama faktor lain yang dianggap berpengaruh tidak berubah. Konsep penawaran digunakan untuk menunjukan keinginan para penjual produsen disuatu pasar dan menunjukan hubungan antara kuantitas commit to user xxxi suatu barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga barang tersebut selama faktor lain yang mempengaruhi penawaran dianggap konstan. Jumlah barang yang ditawarkan seorang penjual berhubungan dengan banyak faktor. Harga yang ditawarkan, harga input yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut, harapan pada masa datang, harga barang-barang lain yang dihasilkan oleh penjual tersebut merupakan variabel penting dalam fungsi penawaran Arsyad, 1987. Harga wortel di tingkat petani di Kabupaten Karanganyar mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hukum penawaran menyatakan bahwa apabila harga naik, produsen berkeinginan menawarkan lebih banyak barang output ke pasar Downey dan Erickson, 1990. Hal ini merangsang petani untuk meningkatkan produksinya dan menyebabkan penawaran wortel diKabupaten Karanganyar menjadi tinggi. Pada kenyataannya, respon penawaran suatu komoditas pertanian terhadap perubahan harga dan faktor penentu lainnya memerlukan tenggang waktu time lag. Kegiatan berproduksi produk pertanian secara biologis memerlukan waktu, sehingga ketika terjadi perubahan harga tidak dapat disikapi dengan segera oleh petani produsen bila proses produksi sedang berjalan. Keputusan produksi yang diambil pada waktu t yang didasarkan pada harga saat itu P t tidak akan terealisasi pada waktu t, melainkan pada waktu t +1 . Oleh sebab itu, dalam menentukan banyaknya produksi yang akan diperoleh, petani menggunakan perkiraan-perkiraan periode mendatang dan pengalamannya di masa lalu. Begitu pula dengan luas areal panen, petani akan mendasari luas areal panen saat ini berdasarkan atas pengalaman dimasa lalu dan perkiraan dimasa yang akan datang. Berdasarkan uraian diatas maka penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar dapat didekati dari luas areal panen wortel. Menurut Nainggolan dan Suprapto dalam Adnyana 2010, luas areal panen dapat dijadikan sebagi indikasi efisiensi dalam sistem produksi suatu komoditas pertanian dan lebih mewakili kondisi faktual. Penggunaan variabel bebas yang diduga berpengaruh terhadap penawaran wortel pada penelitian ini adalah : 1. Harga wortel pada tahun sebelumnya Harga memberikan rangsangan bagi produsen untuk menghasilkan barang-barang yang permintaannya sangat besar dan menggunakan sumber-sumber yang paling banyak jumlahnya. Apabila harga meningkat, para produsen didorong untuk menghasilkan barang tersebut dan sebaliknya Bishop dan Toussaint, 1979. 2. Jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya commit to user xxxii Berhasil tidaknya produksi petani dan tingkat harga yang diterima oleh petani merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perilaku petani Mubyarto, 1989. Apabila jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya meningkat maka harganya pada tahun tanam akan turun. Akibatnya petani akan enggan memproduksi wortel tersebut pada tahun berikutnya. 3. Rata-rata curah hujan pada tahun t Curah hujan merupakan salah satu faktor input yang mempengaruhi penawaran. Menurut Boediono 1982, dalam kenyataan tidak seluruh fluktuasi harga berasal dari proses cobweb, faktor lain seperti cuaca juga menentukan. Curah hujan merupakan bagian dari cuaca. Curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan, pembentukan, kualitas dan kuantitas wortel yang dihasilkan. Jika curah hujan rendah maka akan berpengaruh terhadap ketersediaan air, sehingga petani perlu menambah biaya untuk mencukupi kebutuhan air. Biaya yang dikeluarkan tersebut akan berpengaruh terhadap harga komoditas yang ditawarkan dan mengurangi jumlah penawaran. 4. Luas areal panen pada tahun sebelumnya Penawaran terjadi karena seluruh kegiatan yang ditentukan oleh produsen sangat ditentukan oleh faktor-faktor penentu pada waktu sebelumnya Armanda, 2009. Penggunaaan luas areal panen akan berpengaruh terhadap produksi dan produksi akan berpengaruh terhadap harga. Hubungan antara produksi dan harga akan berpengaruh terhadap penawaran wortel. 5. Harga pupuk SP 36 pada tahun t Faktor input merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran. Pada dasarnya penambahan pada harga masukan input, menyebabkan penambahan pada harga per unit dan mengurangi jumlah penawaran Anindita, 2004. Pupuk merupakan salah satu faktor input, penambahan faktor input pupuk menyebabkan tambahan biaya pada usahatani sehingga harga wortel meningkat sedangkan produksi menurun. Hal ini akan mengakibatkan jumlah penawaran turun. commit to user xxxiii Harga pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga pupuk SP 36 karena pupuk ini merupakan pupuk yang banyak diperlukan dalam memproduksi wortel. Pupuk SP 36 mengandung unsur phospor P, menurut Soewito 1991, phospor berfungsi untuk perkembangbiakan generatif yaitu pembentukan bunga serta bagian lainnya yang akan menjadi buah dan biji. Selain itu, perangsang bagi akar agar memanjang, kuat dan tahan akan kekeringan. Bagi tanaman umbi seperti wortel sangat memerlukan unsur P. 6. Harga kubis pada tahun sebelumnya Siklus panen atau gabungan dari beberapa komoditas pertanian sering dipertimbangkan dalam menaksir penawarannya Anindita, 2004. Kubis merupakan komoditas yang ditumpangsarikan dengan wortel oleh petani di Kabupaten Karanganyar, wortel dan kubis membutuhkan tempat budidaya dan iklim yang hampir sama. Ketika harga kubis meningkat petani akan mengurangi luas areal yang ditanami wortel dengan kubis. Hal ini akan mempengaruhi luas areal panen wortel dan akan berpengaruh terhadap produksi, sedangkan produksi akan berpengaruh terhadap harga wortel. Oleh sebab itu, respon penawaran wortel dipengaruhi oleh harga kubis pada tahun sebelumnya. Menurut Gathak dan Ingersent 1984, dalam ilmu ekonomi “respon penawaran” pada negara yang sedang berkembang diartikan sebagai variasi dari hasil pertanian dan luas areal panen dan berkaitan pula dengan variasi harga. Q merupakan banyaknya hasil pertanian dan P mengindikasikan tingkatan harga, R adalah keadaan cuaca seperti curah hujan, A adalah luas areal panen dan t merupakan suatu periode waktu. Secara sederhana fungsi respon penawaran dapat ditulis : Q t = f P t-1 , A t , R t , U t ……………………………………………………1 Respon penawaran dapat diasumsikan ekuivalen dari respon areal panen yang disebabkan oleh perubahan faktor ekonomi dan faktor non ekonomi sehingga bentuk fungsinya dapat dituliskan sebagai berikut : A t = fP t-1 , R t , U t ……………………………………………………...…2 commit to user xxxiv Oleh Nerlove, rumus di atas dikembangkan yaitu dengan memasukkan unsur dinamis dari fungsi penawaran, sehingga bentuk fungsinya dapat dituliskan sebagai berikut: A t = b + b 1 P t-1 + b 2 R t + b 3 Q t-1 ……………………………….…………3 A t : penawaran jangka panjang b : konstanta b 1 -b 2 : koefisien regresi P t-1 : harga komoditi pada tahun tanam sebelumnya R t : rata-rata curah hujan tahunan Q t-1 : jumlah produksi pada tahun tanam sebelumnya Oleh karena At tidak dapat diketahui secara langsung, maka Nerlove membuat hipotesis yang disebut “partial adjustment or stock adjustment hypothesis” sebagai berikut : A t – A t-1 = k A t - A t-1 ……………………………………………..…...4 Persamaan tersebut menyatakan bahwa perubahan yang sebenarnya actual change dalam jumlah penawaran dalam suatu periode waktu tertentu t merupakan pecahan dari perubahan yang diinginkan untuk periode tersebut. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : A t = k A t + 1-kA t-1 ……………………………...……………….….....5 Keterangan : A t – A t-1 : perubahan penawaran sebenarnya pada tahun t A t - A t-1 : perubahan penawaran yang diinginkan pada tahun t k : koefisien penyesuaian nilainya adalah 0k1 Untuk menaksir atau mengestimasi fungsi penawaran pada penelitian ini maka pada persamaan 3 disubstitusikan dalam persamaan 5 sehingga pada penelitian ini diperoleh fungsi sebagai berikut: A t = k b + b 1 P t-1 + b 2 R t + b 3 Q t-1 + 1-kA t-1 atau A t = k b + k b 1 P t-1 + k b 2 R t + k b 3 Q t-1 + 1-kA t - 1 ………………….…...6 Untuk keperluan estimasi bentuk di atas disederhanakan menjadi : A t = b + b 1 P t -1 + b 2 Q t -1 +b 3 R t + b 4 A t-1 +b 5 Z t + b 6 Ps t-1 Keterangan : A t : Luas arel panen wortel pada tahun t Ha Pt-1 : Harga wortel pada tahun sebelumnya RpKg Q t-1 : Jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya Ku Rt : Rata-rata curah hujan pada tahun t mmthn A t-1 : Luas areal panen wortel pada tahun sebelumnya Ha Zt : Harga pupuk SP 36 pada tahun t RpKg P st-1 : Harga kubis pada tahun sebelumnya RpKg b : konstanta commit to user xxxv δ : koefisien penyesuaian b 1 -b 6 : koefisien regresi dari variabel bebas Suatu pasar akan mengalami keseimbangan equilibrium jika kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang diminta dan tidak ada kekuatan internal yang menyebabkan perubahan seperti harga yang ditawarkan, harga input yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut, harapan pada masa datang, harga barang-barang lain yang dihasilkan oleh penjual tersebut. Harga dan kuantitas keseimbangan akan berubah sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran karena adanya perubahan salah satu variabel yang dianggap konstan cateris paribus. Elastisitas penawaran adalah derajat kepekaan atas perubahan harga terhadap perubahan barang yang ditawarkan Putong, 2003. Elastisitas penawaran menunjukan kepekaan produsen terhadap perubahan harga. Kepekaaan produsen tergantung pada mudah tidaknya mengubah jumlah output sebagai akibat adanya perubahan harga. Pada elastisitas penawaran terdapat suatu kecenderungan terhadap waktu yaitu lamanya penyesuaian. Semakin lama waktu penyesuain terhadap harga, produsen akan semakin mampu melakukan penyesuaian terhadap harga. Suatu kenaikan harga akan semakin besar menaikan jumlah yang ditawarkan jika periode waktu penyesuaiannya semakin lama. Oleh sebab itu, elastisitas penawaran dapat dihitung dalam jangka pendek dan jangka panjang. Elastisitas jangka pendek dapat dihitung dengan: Epd = b i Keterangan : Epd : Elastisitas jangka pendek bi : Koefisien variabel bebas ke i : Rata-rata variabel bebas ke i : Rata-rata variabel tidak bebas Elastisitas jangka panjang dapat diketahui dengan: Epj = Epd1- b4A t-1 = Epd δ Keterangan : Epd : Elastisitas jangka pendek Epj : Elastisitas jangka panjang δ : Koefisiensi penyesuaian 1- b4A t-1 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan kerangka berpikir pendekatan masalah berikut ini Wortel di Kabupaten Karanganyar Respon Penawaran Wortel 1. Harga wortel pada tahun sebelumnya 2. Jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya commit to user xxxvi Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Pendekatan Masalah

D. Hipotesis