Arti Penting Komoditas Wortel

commit to user xxiii hujan pada awal musim tanam R t dan luas areal tanam pada musim tanam sebelumnya A t-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran. Penelitian penggunaan model respon penawaran digunakan juga oleh Nariswari 2009 pada komoditi kacang tanah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas dan luas panen kacang tanah di Indonesia dan mengetahui besarnya pengaruh perubahan harga terhadap produktivitas dan luas panen kacang tanah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan rangkaian waktu time series selama 37 tahun. Model analisis yang digunakan adalah model respon penawaran Nerlovian. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 90. Dalam model respon areal panen kacang tanah peubah bebas yang berpengaruh secara signifikan adalah luas panen tahun sebelumnya, harga kacang tanah, dan irigasi. Peubah yang tidak signifikan adalah harga gabah, harga jagung, harga kedelai, dan harga ubi kayu. Dalam model respon produktivitas Peubah yang berpengaruh nyata dalam model produktivitas dari kacang tanah adalah luas lahan sebelumnya, harga kacang tanah, dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan jumlah benih kacang tanah, pestisida, curah hujan, suku bunga, dan pupuk tidak memiliki pengaruh yang nyata. Besarnya elastisitas tersebut 0,1620 sedangkan untuk elastisitas jangka panjangannya juga merupakan penjumlahan dari elastisitas areal dan produktivitasterhadap harga dalam jangka, sehingga didapatkan elastisitas sebesar 0,3013. Berdasarkan beberapa penelitian tentang wortel, belum pernah diteliti mengenai respon penawaran wortel sebelumnya oleh sebab itu dilakukanlah penelitian mengenai Analisis Respon Penawaran Wortel di Kabupaten Karanganyar dengan pendekatan luas areal panen dan dengan menggunakan model analisis Nerlove seperti yang digunakan pada penelitian Martoyo et al 1986 dan Nariswari 2009.

B. Landasan Teori

1. Arti Penting Komoditas Wortel

Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia amat cerah, selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor dan peningkatan ekspor Rukmana, 1995. Selain pengurangan impor dan peningkatan ekspor pengembangan usahatani wortel diarahkan pula untuk peningkatan pendapatan petani. Orientasi peningkatan produksi sekaligus pendapatan petani menuntut keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan usahatani wortel. Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia yang cukup cerah akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani. Disamping itu usahatani wortel dapat memberikan keuntungan yang memadai karena biaya produksinya yang rendah Dien, 2002. commit to user xxiv Dari segi bisnis wortel merupakan sayuran komersial yang hingga saat ini masih tetap menjadi andalan para pedagang dan petani yang menanamnya. Tanaman wortel relatif mudah ditangani dan dirawat. Hasilnya dapat berlipat ganda karena dalam penanganannya bisa ditumpangsarikan dengan tanaman sayuran lainnya, sebagai sayuran komersial maka wortel termasuk komoditi yang mempunyai potensi yang cukup baik untuk dikembangkan Rahayu dan Ali dalam Pohan, 2008. Pengolahan sayuran menjadi sayuran olahan terutama yang siap santap sangat prospektif untuk Indonesia yang subur dan melimpah hasil hortikulturanya, dan di masa depan memiliki peluang cerah untuk dijadikan komoditi ekspor dengan pasar yang sangat besar. Keripik wortel telah banyak dihasilkan di beberapa daerah di Indonesia dan volume penjualannya perlahan- lahan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi lebih banyak sayuran yang mengandung serat dan juga bernutrisi tinggi seperti halnya keripik wortel yang mengandung vitamin A dan serat yang baik untuk kesehatan Widaningrum dan Nurdi S, 2009.

2. Penawaran