commit to user
xxxvii
variabel harga kedalam regresi penawaran dan semua faktor lain yang relevan. Dalam penelitian ini respon penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar di
lakukan melalui pendekatan luas areal panen wortel yang dinyatakan dalam Ha. 2.
Harga wortel pada tahun sebelumnya P
t-1
dan harga kubis pada tahun sebelumnya P
st-1
adalah sejumlah uang yang ditukarkan petani pada tahun sebelumnya dengan manfaat dari menjual wortel dan kubis. Harga wortel dan
kubis pada tahun sebelumnya yang merupakan harga riil dan sudah dideflasikan dengan indeks harga konsumen kelompok barang umum sebagai deflator dengan
alasan untuk menghilangkan pengaruh inflasi. Hx =
IHKt IHKd
x Hs
Hx = harga yang terdeflasi Rpkg IHKd = indeks harga konsumen pada tahun dasar
IHKt = indeks harga konsumen pada tahun dasar yang bersangkutan
Hs = harga wortel sebelum terdeflasi Rpkg 3.
Jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya Q
t-1
adalah banyaknya wortel yang dihasilkan dari total areal panen wortel di Kabupaten Karanganyar pada
tahun sebelumnya yang dinyatakan dalam kwintal 4.
Rata-rata curah hujan pada tahun t R
t
adalah banyaknya uap air di atmosfir yang mengembun menjadi butir-butir air dan jatuh ditanah di Kabupaten Karanganyar
pada tahun t yang dinyatakan dalam mmth 5.
Luas areal panen pada tahun sebelumnya A
t-1
adalah total areal yang diukur oleh luas areal yang ditanami wortel dan telah siap dipanen di Kabupaten
Karanganyar pada tahun sebelumnya yang dinyatakan dalam satuan Ha. 6.
Harga pupuk SP 36 pada tahun t Zt adalah sejumlah uang yang ditukarkan petani pada tahun t dengan manfaat dari menggunakan pupuk SP 36. Harga pupuk SP
36 pada tahun t di Kabupaten Karanganyar sudah dideflasikan, dan dinyatakan dengan Rpkg.
G. Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan terhadap penawaran wortel hasil budidaya petani di
Kabupaten Karanganyar
commit to user
xxxviii
2. Dalam penelitian ini respon penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar di
lakukan melalui pendekatan luas areal panen wortel 3.
Harga yang digunakan pada penelitian ini adalah harga yang berlaku ditingkat pasar
4. Penelitian ini terbatas pada pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi respon
penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar yaitu harga wortel pada tahun sebelumnya, jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya, rata-rata curah
hujan pada tahun t, luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga pupuk SP 36 pada tahun t dan harga kubis pada tahun sebelumnya.
5. Penelitian ini terbatas pada penggunaan data selama 16 tahun dari tahun 1993-
2008
commit to user
xxxix
II. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dimana metode ini memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang
aktual, data yang ada mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis, karena itu metode ini sering pula disebut metode deskriptif analitik
Surakhmad, 1998.
B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian
Metode pengambilan daerah dilakukan secara purposive sengaja. Metode purposive adalah cara pengambilan daerah penelitian dengan
mempertimbangkan alasan yang diteliti dari daerah penelitian tersebut Singarimbun, 1995. Kabupaten Karanganyar dipilih sebagai daerah
penelitian dengan pertimbangan bahwa Kabupaten ini memiliki 3 Kecamatan potensial yaitu Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Jenawi, dan Kecamatan
Ngargoyoso sebagai penghasil wortel jika dibandingkan dengan Kabupaten penghasil wortel lainnya di Jawa Tengah yang hanya memiliki 1 Kecamatan
potensial SIPUK BI, 2010. Selain itu, wortel merupakan sayuran yang memiliki luas areal panen dan produksi terbesar di Kabupaten Karanganyar.
Hal tersebut dapat terlihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2. Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran di Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
Komoditi Luas Panen Ha
Produksi Ku Bawang Merah
120 8.799
Bawang Putih 94
16.265
Wortel 605
110.920
Kobis 81
11.260 Sawi
444 26.925
Cabe 160
3.451 Tomat
84 3.698
Terong 80
1.315 Buncis
212 6.731
Kentang 2
985 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009
C. Jenis Data dan Sumber Data
32