commit to user
xlix dengan topografi bergelombang atau pegunungan lebih cocok sebagai areal
pertegalan yang tanaman utamanya adalah sayur-sayuran termasuk wortel.
5. Keadaan Lahan dan Luas Lahan TegalanKebun
Luas wilayah Kabupaten Karanganyar tercatat sekitar 77.378,6374 Ha. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tanaman wortel di
Kabupaten Karanganyar di tanam pada lahan tegalankebun. Keadaan tata guna lahan tegalankebun di Kabupaten Karanganyar Tahun 2003-2008
dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Luas dan Penggunaan Lahan TegalanKebun di Kabupaten
Karanganyar Tahun 2003-2008
Tahun Luas Penggunaan
Perubahan Prosentase
2003 17.929,89
-15,61 -0,09
2004 17.952,44
22,56 0,13
2005 17.937,02
-15,42 -0,09
2006 17.918,64
-18,38 -0,1
2007 17.891,72
-26,92 -0,15
2008 17.863,40
-28,32 -0,16
Jumlah
107.575,19 82,09
0,72 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009
Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan tegalankebun di Kabupaten Karanganyar dari tahun 2003-2008 cenderung mengalami
penurunan. Penurunan terbesar yaitu pada tahun 2008 yaitu sebesar 28,32 ha atau 0,16. Kecenderungan ini dapat diakibatkan karena Kabupaten
Karanganyar juga merupakan daerah yang memiliki potensi di sektor pariwisata, sehingga dalam rangka mendukung pengembangan sektor
pariwisata penggunaan lahan sebagai pekaranganbangunan semakin meningkat.
Berkurangnya penggunaan lahan tegalkebun akan berpengaruh terhadap luas areal tanam wortel di Kabupaten Karanganyar. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar petani wortel membudidayakan wortel di areal tegalankebun.
B. Keadaan Penduduk
1. Perkembangan Penduduk
commit to user
l Penduduk merupakan faktor potensial untuk pembangunan ekonomi
secara keseluruhan, selain sebagai pelaku pembangunan juga sekaligus sebagai obyek pembangunan. Jumlah penduduk yang besar diharapkan
dapat mendukung pembangunan ekonomi dan pembangunan pertanian pada khususnya. Perkembangan penduduk disuatu wilayah dipengaruhi oleh
adanya kelahiran, kematian dan migrasi. Perkembangan penduduk di Kabupaten Karanganyar selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini: Tabel 6. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten
Karanganyar Tahun 2004-2008
Tahun Jumlah
Pertumbuhan Prosentase
2004 830.640
7.437 0,90
2005 838.182
7.542 0,91
2006 844.634
6.452 0,75
2007 851.366
6.732 0,85
2008 865.580
14.214 1,67
Jumlah 4.230.402
42.377 5,08
Rata-rata 846.080
8.475 1,016
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di
Kabupaten Karanganyar selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Karanganyar mempunyai rata-rata
sebesar 1,016 pertahun. Hal ini berarti jumlah tenaga kerja yang tersedia terus meningkat, sehingga peluang penyediaan tenaga kerja yang terlibat
dalam usahatani wortel juga dapat bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk.
Penduduk disuatu wilayah dapat dikelompokan menurut komposisi tertentu misalnya berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berdasarkan usia
dapat dibedakan menjadi kelompok penduduk usia produktif dan penduduk usia tidak produktif. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 7. Jumlah Penduduk Kabupaten Karanganyar menurut Umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2008
Kelompok Umur th
Jenis Kelamin Jumlah
Prosentase Laki-laki
Perempuan
commit to user
li
0-14 111.591
109.664 221.255
25,56 15-64
283.434 285.970
569.404 65,78
65 34.827
40.094 74.921
8,66
Jumlah
429.852 435.728
865.580 100
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009 Berdasarkan Tabel diatas jumlah penduduk di Kabupaten
Karanganyar pada tahun 2008 menurut umur dan jenis kelamin adalah sebesar 865.580 jiwa terdiri dari laki-laki 429.852 jiwa dan perempuan
435.728 jiwa. Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk yang paling banyak ada pada kelompok umur 15-65 tahun atau tergolong dalam usia
produktif. Dimana pada usia produktif ini mencapai prosentase sebesar 65,78 hal ini memungkinkan penyediaan tenaga kerja yang cukup dalam
usahatani wortel. Walaupun pada kenyataannya, usia di atas 65 tahun juga masih mampu terlibat dalam usahatani wortel.
2. Mata Pencaharian