commit to user
xxviii beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran diatas dianggap tetap
selain harga barang itu sendiri, maka penawaran hanya ditentukan oleh harga. Artinya, besar kecilnya penawaran ditentukan oleh besar kecilnya
harga. Dalam hal ini berlaku perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran Putong, 2002.
4. Teori Cobweb
Menurut Boediono 1982, sarang laba-laba Cobweb merupakan salah satu penerapan analisas supply-demand untuk menjelaskan mengapa harga
beberapa barang pertanian menunjukan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Salah satu sebab dari fluktuasi tersebut adalah adanya reaksi atau respon yang
terlambat dari pihak produsen terhadap harga. Adanya reaksi atau respon yang terlambat terhadap harga menyebabkan
produsen suatu barang menduga, bahwa harga pada periode produksi yang berikutnya sama dengan harga sekarang dan produsen membuat rencana
produksi atas dasar harga sekarang. Padahal, pasar belum mencapai keseimbangan antara permintaan dan penawaran, akibatnya terjadi naik turun
fluktuasi harga. Apabila proses ini terus berjalan, maka fluktuasi semakin mengecil dan akhirnya harga mencapai tingkat kestabilan equilibrium Bishop
dan Toussaint, 1979. Menurut Kelana 1996, Analisis cobweb dipergunakan untuk mengetahui
proses terbentuknya keseimbangan terutama bagi barang-barang pertanian yang mengalami keterlambatan waktu time lag. Jadi penawaran bagi barang-barang
pertanian merupakan fungsi harga pada tahun t
-1
Cobweb analyze. Teori Cobweb menjelaskan siklus harga dan produksi yang naik turun
dalam jangka waktu tertentu, yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi: 1 siklus dengan fluktuasi yang jaraknya tetap; 2 Siklus yang menuju titik
keseimbangan; dan 3 Siklus yang menjauhi titik keseimbangan. Kondisi keseimbangan yang terjadi di pasar tentunya menjadi relatif tidak stabil apabila
ada kekuatan-kekuatan yang mendorong harga dan jumlah barang atau komoditas yang pada akhirnya akan mencapai keseimbangan baru. Berkaitan
dengan aspek ini, di pasar ada kemungkinan akan terjadi kelebihan barang atau komoditas yang ditawarkan surplus dan kekurangan barang atau komoditas
yang ditawarkan. Proses penyesuaian pasar menuju keseimbangan akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain: 1 permintaan yang berubah, di
mana penawaran tetap; 2 Penawaran yang berubah, di mana permintaan tetap; dan 3 Permintaan dan penawaran yang berubah secara simultan Sofa,
2008. Teori Cobweb pada dasarnya menerangkan siklus harga dan produksi
yang naik turun dalam jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut akan berpengaruh terhadap elastisitas baik jangka pendek maupun jangka panjang
Mubyarto, 1979.
5. Elastisitas Penawaran
commit to user
xxix
Harga adalah sinyal dari pasar yang menunjukan tingkat kelangkaan produk secara relatif. Elastisitas harga dari penawaran mengukur kepekaan
produsen terhadap perubahan harga. Elastisitas harga dari penawaran sama dengan persentase perubahan jumlah ditawarkan dibagi dengan persentase
perubahan harga. Mengingat kenaikan harga biasanya mengakibatkan kenaikan jumlah yang ditawarkan, maka persentase perubahan kuantitas dan persentase
perubahan harga bergerak dalam arah yang sama, sehingga elastisitas harga dari penawaran biasanya positif Mc Eachern, 2001.
Menurut Anindita
2004, faktor-faktor
yang mempengaruhi
responsivitas jumlah barang yang ditawarkan terhadap adanya perubahan harga, antara lain:
1. Perubahan pada biaya yang dibayar oleh petani
Jika persentase kenaikan output disebabkan oleh sedikit kenaikan biaya per unit, maka penawaran produk tersebut cukup elastis. Sementara
itu, jika kenaikan jumlah yang ditawarkan disebabkan kenaikan harga faktor input yang penggunaannya relatif besar maka dapat diperkirakan penawaran
produk tersebut tidak elastis. 2.
Waktu yang diperlukan untuk menambah produksi Elastisitas banyak tergantung dengan waktu. Produk pertanian
mempunyai respon yang relatif lama untuk meningkatkan produksinya dibandingkan dengan produk lain karena produsen pertanian memerlukan
waktu yang lama untuk menyesuaikan tingkat produksi apabila terjadi perubahan. Oleh sebab itu, elastisitas penawaran produk pertanian pada
umumnya tidak elastis. 3.
Relatif sulit untuk mengubah sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi komoditi lain
Pengalokasian sumberdaya untuk memproduksi satu komoditi lebih mudah daripada mengalokasikan sumberdaya untuk memproduksi banyak
komoditi. Perbedaan elastisitas ini tergantung pada komoditi tertentu pengalihan sumberdaya ada yang relatif mudah tetapi ada yang relatif sulit,
misalnya antara pengalihan lahan untuk komoditas pangan dengan tanaman perkebunan.
Elastisitas penawaran mengukur ketanggapan kuantitas yang ditawarkan terhadap perubahan harga komoditi itu sendiri. Dengan notasi
η
s
, elastisitas itu didefinisikan sebagi berikut : η
s
harga perubahan
persentase ditawarkan
yang jumlah
perubahan persentase
= Lipsey et al., 1990.
Dalam elastisitas penawaran ada dua istilah elastisitas jangka pendek dan elastisitas jangka panjang. Hal ini berhubungan erat dengan persoalan
commit to user
xxx
pengaturan kembali dalam penyaluran sumber-sumber ekonomi yang dikuasai petani. Dalam jangka pendek maka petani secara perseorangan mengadakan
pengaturan kembali reallocation of resource. Tetapi dalam jangka panjang keseluruhan industri pertanian dapat mengadakan penyesuaian Mubyarto,
1989. Elastisitas Penawaran dibagi menjadi lima yaitu
1. Inelastis sempurna E= 0. Inelastis sempurna dalam penawaran terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak memiliki pengaruh
terhadap jumlah penawaran. 2. Inelastis E1, penawaran inelastis ini terjadi apabila perubahan harga
kurang dapat mempengaruhi perubahan pada penawaran 3. Elastisitas uniter E= 1, elastisitas uniter terjadi jika perubahan dari
harga bernilai sebanding dengan perubahan dari jumlah penawaran 4. Elastis E 1, apabila terjadinya penawaran karena ada perubahan
harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar 5. Elatisitas sempurna E= ~, elastisitas sempurna terjadi apabila
perubahan penawaran tidak dipengaruhi oleh perubahan harga Nariswari, 2009.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah