commit to user
xl
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data time series selama 16 tahun dari tahun 1993-2008. Menurut Supranto 2005, data
time series yaitu data yang menggambarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data harga wortel pada tahun
sebelumnya, jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya, rata-rata curah hujan pada tahun t, luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga pupuk SP 36
pada tahun t, harga kubis pada tahun sebelumnya. 2.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait yaitu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Karanganyar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Karanganyar dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar. D.
Teknik Pengumpulan Data
1. Pencatatan
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode pencatatan, yaitu mencatat data harga wortel pada tahun sebelumnya, jumlah produksi wortel
pada tahun sebelumnya, rata-rata curah hujan pada tahun t, luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga pupuk SP 36 pada tahun t, harga kubis pada
tahun sebelumnya yang ada pada berbagai instansilembaga yang terkait dengan penelitian ini.
2. Wawancara
Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan sumber-sumber informasi dari instansi maupun lembaga yang terkait
serta dari nara sumber yang terkait dengan penelitian ini dengan menanyakan secara langsung kepada petani wortel untuk memperoleh keterangan mengenai
budidaya tanaman wortel. 3.
Observasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung di daerah pembudidayaan wortel di Kabupaten Karanganyar untuk
mendukung data yang diperoleh.
E. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis Ekonometri Respon Penawaran Wortel
Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda pada model respon penawaran penyesuaian parsial Nerlove secara matematis dirumuskan
sebagai berikut:
A
t
= fP
t-1
, R
t
, U
t
………………………………………………….......…1 A
t
= b + b
1
P
t-1
+ b
2
R
t
+ b
3
Q
t-1
…………………………………….…….2
commit to user
xli
Oleh karena At tidak dapat diketahui secara langsung, maka Nerlove membuat hipotesis yang disebut “partial adjustment or stock adjustment
hypothesis” sebagai berikut : A
t
= δ A
t
+ 1- δA
t-1
……………………………………….…................3 Untuk menaksir atau mengestimasi fungsi penawaran pada persamaan 2
disubstitusikan dalam persamaan 3 maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
A
t
= k b + b
1
P
t-1
+ b
2
R
t
+ b
3
Q
t-1
+ 1- δA
t-1
………………………….. 4 Pada persamaan 4 dimasukan variabel-variabel yang diduga berpengaruh
terhadap respon penawaran wortel, sehingga persamaannya menjadi : A
t
= b + b
1
P
t -1
+ b
2
Q
t -1
+b
3
R
t
+ b
4
A
t-1
+b
5
Z
t
+ b
6
Ps
t-1
Dimana : A
t
: Luas areal panen wortel pada tahun t Ha P
t-1
: Harga wortel pada tahun sebelumnya RpKg Q
t-1
: Jumlah produksi wortel pada tahun sebelumnya Ku R
t
: Rata-rata curah hujan pada tahun t mmthn A
t-1
: Luas areal panen wortel pada tahun sebelumnya Ha Z
t
: Harga pupuk SP 36 pada tahun t RpKg P
st-1
: Harga kubis pada tahun sebelumnya RpKg b
: konstanta δ
: koefisien penyesuaian b
1
-b
6
: koefisien regresi dari variabel bebas 2.
Pengujian Model a.
Uji R
2
Adjusted
2
Menurut Sudarmanto 2005, uji
2
menunjukan kemampuan model untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel tidak bebas.
Nilai
2
mempunyai range antara 0 sampai 1 0
2
≤1. Semakin besar
2
mendekati 1 semakin baik hasil regresi tersebut semakin besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, dan semakin mendekati 0
maka variabel bebas secara keseluruhan semakin kurang bisa menjelaskan variabel tidak bebas.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang digunakan secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas.
Tes hipotesis : Ho: b
i
= 0 Hi : minimal ada satu b
i
≠ 0 Dimana bi : sampel variabel bebas ke i
Kriteria pengambilan keputusan :
commit to user
xlii
1 Jika Fhitung
≥Ftabel, Ho ditolak dan Hi diterima, berarti semua variabel secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap penawaran wortel di
Kabupaten Karanganyar 2
Jika FhitungFtabel, Ho diterima dan Hi ditolak berarti semua variabel secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran
wortel di Kabupaten Karanganyar c.
Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas.
Tes hipotesis : Ho: b
i
= 0 Hi : semua b
i
≠ 0 Dimana bi : sampel variabel bebas ke i
Kriteria pengambilan keputusan :
1 Jika t hitung
≥ t tabel α2 atau t hitung t tabel - α2 maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti variabel bebas secara individu berpengaruh nyata
terhadap penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar 2
Jika t tabel - α2 ≤ t hitung ≤ t tabel α2 maka Ho diterima dan Hi ditolak
berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar.
Menurut Arif 1993, Untuk menentukan kekuatan masing-masing variable independen yang paling dominan terhadap penawaran wortel di
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui melalui nilai standar koefisien regresi yang dapat diperoleh dengan rumus :
b
’
= b
i
Keterangan : b’
= Standar koefisien regresi variabel bebas b
i
= Koefisien regresi variabel bebas d
y = Standar deviasi variabel tak bebas
d i
= Standar deviasi variabel bebas ke-i Nilai standar koefisien regresi yang terbesar merupakan variabel yang
paling dominan terhadap penawaran wortel di Kabupaten Karanganyar.
3. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
i
y
d d
commit to user
xliii
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai matriks pearson correlation. Menurut Gujarati 1995, pedoman suatu model regresi yang
bebas multikolinearitas yaitu dilakukan dengan melihat matriks correlation. Bila matriks pearson correlation tidak ada yang bernilai lebih dari 0,8 maka
dapat disimpulkan
bahwa antara
variabel bebas
tidak terjadi
multikolinearitas. b.
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-
1
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat autokorelasi. Menurut Sulaiman 2002, pengujian
ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas autokorelasi, dilakukan dengan menggunakan uji statistik d dari Durbin Watson dengan kriteria:
1 1,65 DW 2,35 yang artinya tidak terjadi autokorelasi
2 1,21DW1,65 atau 2,35 DW 2,79 yang artinya tidak dapat disimpulkan
3 DW 1,21 atau DW 2,79 yang artinya terjadi autokorelasi
c. Heteroskedatisitas
Uji Heteroskedatisitas dilakukan dengan uji park dan grafik scatterplot. Pengujian dengan grafik Scatterplot dilakukan dengan
melihat apabila dari grafik terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola secara teratur maka hal tersebut menunjukan
bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas.
4. Elastisitas Penawaran Wortel
Elastisitas penawaran wortel dapat dilihat dalam jangka pendek dan jangka panjang.
a. Elastisitas jangka pendek dapat dihitung dengan:
Epd = b
i
Keterangan : Epd : Elastisitas jangka pendek
bi : Koefisien variabel bebas ke i
: Rata-rata variabel bebas ke i : Rata-rata variabel tidak bebas
commit to user
xliv
b. Elastisitas jangka panjang dapat diketahui dengan:
Epj = Epd1- b
4
A
t-1
= Epd δ
Keterangan : Epd : Elastisitas jangka pendek
Epj : Elastisitas jangka panjang δ : 1- b
4
A
t-1
Berikut ini merupakan kriteria untuk elastisitas baik jangka pendek maupun jangka panjang adalah :
E 1; inelastis, yang berarti setiap perubahan variabel bebas X sebesar 1
persen akan mengakibatkan perubahan respon penawaran wortel kurang dari 1 persen.
E = 1; uniter, yang berarti setiap perubahan variabel bebas X sebesar 1 persen akan mengakibatkan perubahan respon penawaran wortel
sama dengan 1 persen. E 1; elastis, yang berarti setiap perubahan variabel bebas X sebesar 1
persen akan mengakibatkan perubahan respon penawaran wortel lebih dari 1 persen.
commit to user
xlv
IV. KONDISI UMUM KABUPATEN KARANGANYAR