Keputusan Decisions Implementasi Implementation

commit to user terpaan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya atau yang disebut sebagi selective attention. Bagi Iwan awalnya Program Layanan Listrik Prabayar tidak sesuai dengan minatnya. Pesan media yang tidak tersampaikan, tidak akan memberikan efek bagi audiencenya. Begitu pula pesan media Program Layanan Listrik Prabayar, kepada pelanggan. Pesan media ini akan mempengaruhi sikap masyarakat dalam menerima atau menolak suatu inovasi. Agar masyarakat dapat membentuk sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi dengan Program Layanan Listrik Prabayar ini, maka pihak PT. PLN Persero APJ Surakarta seharusnya terus melakukan sosialisasi secara terus – menerus kepada masyarakat dan cara sosialisasipun haruslah tepat sasaran serta dapat menarik minat dari warga masyarakat Surakarta. Keinovatifan dalam sosialisasi yang dikaukan PT. PLN Persero APJ Surakarta juga sangat berpengaruh terhadap penerimaan masyarakat terhadap program ini. Setelah terbentuknya sikap setuju atau tidak setuju terhadap inovasi dengan Program Layanan Listrik Prabayar masyarakat, maka saatnya masyarakat mengambil keputusan.

3. Keputusan Decisions

Tahap Keputusan muncul ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan sebuah inovasi. commit to user Setelah mendapat berbagai terpaan dari berbagai saluran komuniksi, baik secara interpersonal maupun melalui media massa, pelanggan mulai mencari informasi yang berkaitan dengan Program Layanan Listrik Prabayar sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak memakai layanan listrik prabayar. Seperti yang dilakukan oleh Renata, salah satu narasumber dalam penelitian ini. Renata mengetahui Program Layanan Listrik Prabayar setelah membaca tentang layanan ini di koran. Rasa ingin tahunya membuat Renata mencari informasi lebih rinci tentang Program Layanan Listrik Prabayar ke seorang temannya yang kebetulan bekerja di PLN. Setelah ia merasa yakin dengan layanan bari dari PLN ini, kebetulan rumah yang akan ia tinggali yaitu Perumahan Tirtamaya dari pihak marketing perumahan tersebut menawarinya untuk memakai listrik dengan sistem prabayar, maka tanpa ragu – ragu lagi ia langsung setuju menggunakan Program Layanan Listrik Prabayar ini. “ Sebelumya saya pernah membaca Program Layanan Listrik Prabayar di koran, setelah itu saya tanya teman saya yang bekerja di PLN. Saya tahu Program Layanan Listrik Prabayar dari teman, maka setelah pihak marketing perumahan saya menawari menggunakan Program Layanan Listrik Prabayar, saya langsung setuju. “ wawancara, 4 September 2010 Aktifitas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan sebuah inovasi ini setelah individu ada kecenderungan setuju atau tidak setuju terhadap inovasi. Setelah itu individu akan mencari informasi sebanyak – banyaknya sebelum ia memutuskan untuk menerima atau menolak sebuah inovasi. commit to user

4. Implementasi Implementation

Merupakan tahapan ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu inovasi. Setelah didahului dengan banyak pertimbangan, akhirnya tibalah individu mengambil sebuah keputusan. Pada tahap ini masyarakat sudah membuat keputusan menerima atau menolak suatu inovasi. Menerima bila individu melihat banyak manfaat dan nilai tambah dari suatu inovasi, sedangkan akan menolak bila dirasa tidak ada menfaat atau nilai tambah yang didapatkan dari sebuah inovasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, setelah memutuskan memakai Program Layanan Listrik Prabayar, ternyata ada beberapa manfaat dan nilai tambah yang dirasakan oleh masyarakat, yaitu : a Bebas mengendalikan pemakaian listrik sendiri Pertama, pelanggan dapat mengendalikan pemakaian listrik untuk menghindari pemborosan. Hal ini seperti yang dirasakan oleh Renata, salah satu warga di Perumahan Tirtamaya : “ Setelah sekitar tujuh bulan memakai layanan ini, ya.. lebih irit ini karena kalau kita pakai pulsa yang kayak gini kan tidak ada pembulatan – pembulatan, disisi lain kita tidak dirugikan pihak PLN gitu. Misalnya kita mau bayar listrik kita juga kena beban kalau yang di PLN, jadi lebih irit ini. Kalau kita beli pulsa Rp 100.000,00 bisa sampai 3,5 bulan sich.. sedangkan kita kalau bayar listrik sendiri sebulan mesti habisnya diatas Rp 60.000,00 – Rp 70.000,00. Jadinya lebih irit ini. ” wawancara Renata, 4 September 2010 “ Pakai layanan prabayar ini nggak kemrungsung, sesuai dengan kebutuhan, malah irit pakai ini, tinggal pemakaian kita saja. ” wawancara Ani, 18 Agustus 2010 Tingkat kenyamanan dan kepuasan setiap orang berbeda – beda. Bagi seseorang mungkin merasa sebagai sebuah keuntungan, tetapi bagi orang yang commit to user lain belum tentu merasakan sebagi keuntungan, karena kondisi setiap orang yang berbeda pula. Dari hasil wawancara, ternyata ada juga pelanggan yang merasa lebih boros setelah menggunakan layanan listrik Prabayar. Hal ini terungkap saat wawancara dengan Ambarwati di Perumahan Pondok Baru Gentan : “ Setelah memakai prabayar, kalau saya pribadi merasa boros karena harganya flat kayak penggunaan HP, kalau yang lama kan per blok. “ wawancara, 27 Agustus 2010 Sebelum kanaikan Tarif Dasar Listrik TDL per 1 Juli 2010 untuk voucher listrik, memang berbeda dengan sistem meteran biasa, harga per kwh pada voucher listrik lebih mahal di banding dengan meteran biasa. pada sistem meteran biasa jika tidak ada pemakaian pelanggan hanya di kenakan biaya beban sesuai dengan tarif pemakaian kecuali pada tarif R15. sedangkan dengan menggunakan voucher tidak di kenakan biaya beban sama sekali, sehingga ada kenaikan pada harga per kwh. Perhitungan sebelum kenaikan TDL per 1 Juli 2010 untuk tarif Program Layanan Listrik Prabayar memang lebih mahal. Kita bisa menghitung, dirumah kita lebih efisienekonomis pakai sistem pascabayar atau Prabayar. Yang perlu dikerjakan 5 langkah : 1. Cari persamaan sistem pascabayar, misalnya : Golongan Eg. R1 Daya Eg. 1300 watt commit to user Dari sana kita dapat menentukan mengetahui lihat di perincian kwitansi tanya PLN di hotline 123 : Biaya Beban BB: Eg. Rp. 39.130,- Perhitungan pemakaian listrik bersifat progresif, maka perhitungannya sebagai berikut : - Biaya Batas 1 biaya pemakaian per kwh utk konsumsi antara 0-20 kwh B1: Eg. Rp. 385,- - Biaya Batas 2 biaya pemakaian per kwh utk konsumsi antara 20- 40 kwh B2: Eg. Rp. 445,- - Biaya Batas 3 biaya pemakaian per kwh utk konsumsi diatas 40 kwh B3: Eg. Rp. 495,- Selain itu kita juga perlu tahu Pajak Penerangan Jalan PPJ di daerah kita berbeda di setiap kota : Eg. Sidoarjo 9, Surabaya 6, Gresik 5, Surakarta 9 Kalau bayarnya lewat bankPPOB ada biaya adminnya ADM Eg. BNI: Rp. 1.600,-, BPR: Rp. 3.000,- , Terkadang ada tambahan Rp. 10.000,- mungkin biaya transfer antar rekening atau meterei. Kemudian dimasukkan ke persamaan: AkWh, BRp. Asumsi: Pemakaian listrik diatas 60 kwh bulan, PPJ Sidoarjo, bayar lewat BNI. commit to user BB+B1x20+B2x40+B3xA-20-40 x 100+PPJ + ADM = B 39130+385x20+445x20+495xA-20-40 x 100+9 + 1600+10000 = B 39130+7700+17800+ 495A -9900-19800 x 109 + 11600 = B 495A + 34930 x 109 + 11600 = B 539.55A + 49673.7 = B 2. Cari persamaan sistem Prabayar : Golongan Eg. R1 Daya Eg. 1300 watt Tarif Listrik Prabayar LPB dibedakan berdasarkan daya terpasang di rumah kita tanya PLN di hotline 123 : Eg. 900 watt = Rp. 602,-kWh ; 1300 watt = Rp. 663,-kWh ; 2200 watt = Rp. 666,-kWh. Kalau belinya lewat bankPPOB ada biaya adminnya ADM, setiap kali beli TOKEN. Eg. BNI: Rp. 1.600,-, BPR: Rp. 3.000,- , Kemudian dimasukkan ke persamaan: A=kWh, B=Rp. asumsi: PPJ Sidoarjo, bayar lewat BNI, B - ADM - B-ADMx9 663 = A B - 1600 - B-1600x9 663 = A B - 1600 - 0.09B + 144 663 = A 0.91B - 1456 663 = A B = 728.57A + 1600 commit to user 3. Tentukan AkWh BRp. Gabungkan 2 persamaan di atas : 539.55A + 49673.7 = 728.57A + 1600 A = 254.33 kWh 728.57 x B - 49673.7 = 539.55 x B - 1600 B = Rp. 186.900,- Artinya: nilai diatas menunjukkan nilai batas impas antara sistem pascabayar dan Prabayar. - Di bawah nilai tersebut, lebih efisien ekonomis menggunakan sistem Prabayar. - Di atas nilai tersebut, lebih efisien ekonomis menggunakan sistem pascabayar. Ingat Asumsi yang digunakan adalah : Golongan R1, Daya 1300 watt, lokasi di Sidoarjo, pembayaranpembelian token via BNI. 4. Cari rata2 riil pemakaian 1 th Hitung rata2 pemakaian pembayaran PLN terakhir selama 1 tahun semakin besar sample semakin bagus, dengan catatan tidak ada penambahan alat listrik baru dalam periode tersebut dan pemakaian normal. Eg. Pemakaian saya ketemunya 344.2 kWh bulan atau Rp. 226.413,- bulan 5. Ambil kesimpulan Nilai batasnya : 254.3 kWh bulan atau Rp. 186.900,- bulan. commit to user Pemakaian rata2 saya : 344.2 kWh bulan atau Rp. 226.413,- bulan. Artinya pemakaian rata2 saya di ATAS nilai batas. Kesimpulannya lebih efisien ekonomis menggunakan sistem pascabayar. Demikian, untuk lain golongan, daya lokasi dapat menggunakan cara di atas, dengan penyesuaian seperlunya. Namun, setelah kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL per 1 Juli 2010, perhitungan tarif antara pascabayar dengan prabayar menjadi sama saja, kecuali untuk golongan yang berdaya 900 VA. Hal ini disebabkan perhitungan tidak berdasarkan tarif blok lagi, tapi tarif berlaku flat. b Pelanggan mengetahui transaksi pembayaran secara transparan karena besarnya pemakaian listrik kwh dan biaya yang dikeluarkannya Rp dapat diketahui secara langsung setiap saat. Pelanggan dengan mudah dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat. Hal ini dikemukakan oleh Darmi seorang ibu rumah tangga di Grogol : “ Setiap tanggal awal bulan, saya lihat angka meteran kira – kira masih berapa pulsanya, kalau masih banyak ya sudah tenang – tenang saja, kalau tinggal dikit kita beli baru lagi untuk isi ulangnya. “ wawancara, 27 Agustus 2010 Layanan listrik prbayar ini, dilengkapi dengan alarem dan lampu LSD yang memberikan tanda sisa pulsa yang ada. Bila pulsa telah mencapai batas minimal yaitu 25 Kwh, alarem itu akan berbunyi dan lampu merah akan menyala. Hal ini disampaikan oleh Soeharmanto, Kepala bagian Humas PT. PLN Persero APJ Surakarta : “ Bila pulsa habis akan langsung mati, tetapi sebelum itu bila Kwh yang tersisa tinggal 25 Kwh akan ada sinyal peringatan. “ wawancara, 16 Agustus 2010 commit to user Hal ini dirasakan oleh pelanggan sebagai fasilitas yang memudahkan untuk memantau pemakaian listrik. Hal ini dirasakan oleh Ibu Sudiro seorang istri pensiunan ABRI di Serengan : “ Voucher puniko sederenge mati muni sek, kayak panggilan ngoten, mengke ndang segera tumbas terus diisike pulsane mengke sampun jalan.“ wawancara, 18 Agustus 2010 Dalam penyataannya Ibu Sudiro ini menyatakan alarem yang ada pada meter layanan prabayar sebagai tanda peringatan sebelum listrik mati. Hal ini berarti memudahkan dalam proses pemantauan persediaan listrik. c Bebas menentukan pembayaran listrik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli. Dengan demikian pelanggan dapat menyesuaikan biaya pemakaian listrik dengan anggaran belanja. Hal ini disampaikan oleh Ani seorang warga di Margoyudan : “ Nggih malah sekeco meniki Mbak, adanya uang berapa.. inikan paling minim Rp 20.000,00 pulsanya.. jadi seadanya uang berapa ya saya belikan buat beli pulsanya. Kalau saya biasanya Rp 20.000,00 itu bisa sampai seminggu. Jadi malah enak Mbak, kita bisa ngatur sendiri. ” wawancaran Ani, 18 Agustus 2010 “ Apike layanan prabayar punika mboten sekaligus, tumbas segadhahe arta. Kula nggih senenge boten bayar sekaligus trus saged diancang – ancang, nek sekaligus sedherenge mangkat teng PLN wis awang – awangen sik.” wawancara Sudiro, 18 Agustus 2010 d Pelanggan tidak terganggu lagi dengan rutinitas kedatangan petugas pencatat meter setiap bulan. Dengan demikian privasi pelanggan tidak terganggu. Hal ini diungkapkan oleh Ani seorang warga di Margoyudan : “ Enak ini, orang PLN yang ga masuk bukain pintu buat ngontrol - ngontrol.“ wawancara, 18 Agustus 2010 commit to user e Pelanggan tidak direpotkan dengan waktu pembayaran. Hal ini dikemukakan oleh Darmi di Grogol : “ Pakai layanan prabayar tidak repot, kita tidak usah berfikir kapan harus bayar ke PLN. Begitu sudah beli pulsa ya sudah selesai.“ wawancara, 27 Agustus 2010 Hal ini juga diungkapkan oleh Iwan, seorang pegawai swasta di perumahan tirtamaya residence : “ Aku nggak mau ribet harus antri di loket pembayaran. “ wawancara, 4 September 2010 f Keenam, pelaksanaan penyambungan cepat. Sesuai yang diutarakan oleh Ibu Sudiro seorang istri pensiunan ABRI di Serengan : “ Kulo disaranake ngagem prabayar, trus kulo ngajuke prabayar, sedinten thok pun dadi.. Kulo ngomong esuk, sorene sampun dipasang. “ wawancara, 18 Agustus 2010 Dari tingkat kesesuaian Compatibility yaitu suatu derajat dimana inovasi diraskan ajeg atau konsisten dengan nilai – nilai yang berlaku, pengalaman dan kebutuhan mereka yang melakukan adopsi. Program layanan listrik prabayar ini sesuai dengan kebutuhan saat ini, dimana kondisi masyarakat saat dihadapkan pada kemajuan teknologi dan agenda yang padat. Jadi, bagi mereka yang sibuk layanan ini merupakan sebuah solusi. Hal ini diungkapkan oleh Soeharmanto, Kepala bagian Humas PT. PLN Persero APJ Surakarta : “Bagi pelanggan mengurangi resiko pemutusan dan biaya keterlambatan. Jadi, meter prabayar sebagai solusi terakhir untuk mengatasi pelanggan - pelanggan yang sibuk.” wawancara, 16 Agustus 2010 commit to user Siapa yang tidak ikut arus baru Listrik Prabayar akan ketinggalan nantinya, karena sesuai kemajuan teknologi yang ada yaitu seperti sistem pengisian pulsa. Selain itu sesuai kebutuhan masyarakat saat ini dimana kemudahan dan keefisienan menjadi syarat mutlak Kini sudah mulai banyak komplek-komplek perumahan yang secara kolektif dan masal beralih ke sistem Prabayar. Sudah banyak pula apartemen dan perumahan yang secara total bermigrasi ke Prabayar Dilihat dari sisi kerumitan complexity yaitu mutu derajat dimana inovasi dirasakan sukar untuk dimengerti dan dipergunakan. Penggunaan setrum isi ulang sangat mudah. Pelanggan cukup memasukan 20 digit angka yang terdapat pada setrum isi ulang ke meter digital listrik prabayar. Secara otomatis meter prabayar akan menunjukkan jumlah kWh sesuai nilai nominal setrum yang dibeli. Hal ini diungkapkan oleh Ani seorang warga di Margoyudan : “ Tidak ada kesulitan sedikitpun memakai layanan ini.” wawancara Ani, 18 Agustus 2010 “ Sampai saat ini tidak ada kesulitan yang saya temui dalam menggunakan layanan prabayar ini.” wawancara Darmi, 27 Agustus 2010 Layanan listrik prabayar tersedia untuk pelanggan listrik pascabayar yang akan bermigrasi ke listrik prabayar dan calon pelanggan yang akan pasang baru. Untuk pasang baru listrik prabayar syarat dan proses layanan sebagai berikut : 1. Calon pelanggan melakukan pendaftaran di kantor pelayanan PLN terdekat dilengkapi Kartu Tanda Penduduk KTP dan denah lokasi yang akan di pasang listrik prabayar 2. Petugas PLN melakukan survey ke lokasi 3. Penerbitan surat persetujuan commit to user 4. Calon pelanggan menyampaikan sertifikasi laik operasi SLO 5. Calon pelanggan membayar biaya penyambungan dan setrum perdana Rp 20.000,- 6. Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik 7. Petugas PLN melaksanakan penyambungan dan pemasangan meter prabayar Sedangkan untuk pelanggan pascabayar yang akan bermigrasi ke listrik prabayar, syarat dan proses layanan sebagai berikut : 1. calon pelanggan melakukan pendaftaran di kantor pelayanan PLN terdekat dilengkapi dengan Kartu Tanda Penduduk KTP dan denah lokasi 2. Penerbitan surat persetujuan 3. Membayar setrum perdana Rp 20.000,- 4. Menandatangani surat perjanjian jual beli tenaga listrik 5. Petugas melaksanakan penyambungan dan penggantian meter dengan meter prabayar Sebelum ditawarkan pada masyarakat luas, program layanan listrik Prabayar ini telah diujicobakan kepada orang internal PLN. Di Surakarta sendiri, layanan ini diujicobakan kepada 200 orang karyawan PT. PLN Persero APJ Surakarta yang bersedia bermigrasi ke layanan listrik Prabayar ini. Berarti layanan ini telah melalui tahap kemungkinan di coba trialability. Trialability adalah mutu derajat dimana inovasi di eksperimentasikan pada landasan yang terbatas. Hal ini disampaikan oleh Soeharmanto, Kepala bagian Humas PT. PLN Persero APJ Surakarta : “ Sebelumnya, kita pasang terlebih dahulu kepada karyawan PLN sambil untuk melihat reaksi. Apa adakah hal yang negatif atau yang tidak diinginkan, commit to user tenyata tidak ada. Setelah itu disampaikan kepada masyarakat umum, akhirnya umum bisa menerima, sehingga sampai sekarang malah melebihi target. “ wawancara, 16 Agustus 2010 Terakhir, untuk melihat kecepatan sebuah inovasi untuk diadopsi adalah Observability yaitu suatu derajat dimana inovasi dapat disaksikan oleh orang lain. Setelah mendapat sambutan yang positif dari para karyawan, berupa keputusan untuk meneruskan menggunakan layanan tersebut, barulah disosialisasikan pada masyarakat luas di Surakarta. Masyarakatpun menyambut positif program layanan listrik prabayar ini. Hal ini dikemukakan oleh Darmi seorang ibu rumah tangga di Grogol : “ Menurut saya inovasi layanan listrik prabayar ini sangat – sangat luar biasa karena modelnya sama seperti HP, sehingga tidak perlu banyak training lagi pada penggunanya.” wawancara, 27 Agustus 2010 PLN APJ Surakarta mencatat sejak diluncurkan kali pertama bulan Desember 2009 hingga bulan April 2010 ini, jumlah alat meteran listrik prabayar yang telah terpasang secara riil di wilayah Soloraya mencapai 3.480-an unit. Daftar tunggu pelanggan yang telah mendaftarkan diri untuk mengganti alat meteran lamanya dengan alat meteran prabayar tersebut yang saat ini sudah mencapai lebih dari 500 pelanggan. Sedangkan pada bulan Oktober 2010 jumlah alat meteran listrik prabayar yang telah terpasang secara riil di wilayah Soloraya mencapai 7.061 unit dan sudah tidak ada pelanggan yang masuk ke daftar tunggu. Begitu banyak kelebihan dari program layanan listrik prabayar ini. Akan tetapi, tidak semua langsung beralih menggunakan layanan ini. Ada juga yang masih bertahan menggunakan listrik pascabayar, walaupun mereka sudah commit to user memperoleh informasi tentang layanan prabayar. Ada beberapa penyebab, antara lain : a. Adanya kekhawatiran listrik langsung mati bila pulsa habis. b. Daya yang ada hanya 450 VA, sehingga tidak bisa memakai prabayar.

5. Konfirmasi Confirmation

Dokumen yang terkait

Analisis Variansi tentang Pendapat Pelanggan Perusahaan Listrik Negara terhadap Inovasi Listrik Prabayar (Studi Kasus pada Masyarakat Kecamatan Medan Tuntungan)

2 55 51

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA.

0 0 16

RESPON PELANGGAN TERHADAP PRODUK LISTRIK PRABAYAR (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan) Respon Pelanggan Terhadap Produk Listrik Prabayar (Studi pada PT. PLN (Persero) APJ Pekalongan).

1 2 15

DIFUSI INOVASI DAN ADOPSI KEBUDAYAAN KOREA (Difusi Inovasi dan Adopsi Remaja Surabaya terhadapKebudayaan Korea “Gangnam Style”).

9 36 112

DIFUSI INOVASI DAN ADOPSI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (Studi Difusi Inovasi dan Adopsi Jaminan Kesehatan Nasional sebagai Program BPJS Kesehatan di Desa Catur Kabupaten Boyolali).

1 3 15

DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (Studi Difusi dan Adopsi Inovasi dalam Layanan “Mbela Wong Cilik” Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) di Kabupaten Sragen).

0 0 18

DIFUSI DAN ADOPSI INOVASI DALAM MENGENDALIKAN PERTUMBUHAN PENDUDUK.

0 1 19

237413242 Paper Penyuluhan Adopsi Difusi Inovasi Pod Terhadap Dk

0 1 89

DIFUSI INOVASI DAN ADOPSI KEBUDAYAAN KOREA (Difusi Inovasi dan Adopsi Remaja Surabaya terhadap Kebudayaan Korea “Gangnam Style”) SKRIPSI

0 0 20

DIFUSI INOVASI PROGAM BANTUAN KESEHATAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Difusi Progam Bantuan Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta (BKMKS) di Kota Surakarta)

0 0 16