Uji normalitas Uji Asumsi

Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.19. Hasil Uji Linearitas antara Tipe Kepribadian dengan Cognitive Appraisal ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 276.998 1 276.998 3.372 .074 b Residual 3367.747 41 82.140 Total 3644.744 42 a. Dependent Variable: Cognitive Appraisal b. Predictors: Constant, Tipe Kepribadian Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai Sig. Linearity sebesar 0,074 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tipe kepribadian dengan cognitive appraisal tidak linear. Tabel 3.20. Hasil Uji Linearitas antara Cognitive Appraisal dengan Problem Solving Appraisal ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1027.689 1 1027.689 18.003 .000 b Residual 2340.497 41 57.085 Total 3368.186 42 a. Dependent Variable: Problem Solving Appraisal b. Predictors: Constant, Cognitive Appraisal Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai Sig. Linearity sebesar 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara cognitive appraisal dengan problem solving appraisal linear.

2. Uji Korelasi

Uji korelasi merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini dilakukan uji korelasi untuk melihat apakah terdapat hubungan antara variabel tipe kepribadian independen, cognitive appraisal mediator, dan problem solving appraisal dependen. Untuk data yang berdistribusi normal dan Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu linear digunakan uji korelasi product moment Pearson sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal dan linear maka digunakan uji korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil uji normalitas dan linearitas, data menunjukkan distribusi yang normal dan linear sehingga uji korelasi menggunakan uji korelasi product moment Pearson. Uji korelasi akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS version 20.0 for Window. Setelah nilai koefisien korelasi didapatkan, maka untuk menginterpretasikan koefisien korelasi tersebut digunakan pedoman sebagai berikut Arikunto, 2010. Tabel 3.21. Interpretasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat kuat

3. Uji Signifikansi

Uji signifikansi dilakukan untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi atau tidak Sugiyono, 2010. Pada penelitian ini uji signifikansi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan angka Sig. dengan tingkat kesalahan α = 0,05. Apabila nilai Sig. hubungan kedua variabel tersebut 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Tabel 3.22. Kriteria Signifikansi Variabel Kriteria Probabilitas 0,05 H diterima Probabilitas ≤ 0,05 H ditolak