Instrumen Problem Solving Appraisal

Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Personal control Napi percaya bahwa ia dapat mengendalikan emosi dan perilakunya saat mencoba untuk menyelesaikan permasalahan di Lapas 3, 8, 9, 11, 25, 32 6 Jumlah Total Item 33

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengembangan instrumen penelitian dilakukan dengan uji coba untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat variabel yang akan diukur. Uji coba instrumen dalam penelitian ini bersifat uji coba terpakai, yang berarti bahwa pengambilan data hanya dilakukan satu kali. Data yang terkumpul akan diolah untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas, yang kemudian diolah lagi dengan menghilangkan item-item yang tidak valid ataupun reliabel.

1. Uji Validitas

a. Validitas isi

Untuk uji validitas, peneliti menggunakan pengujian validitas isi content validity. Validitas isi menggambarkan sejauhmana item-item alat ukur mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur aspek representasi dan sejauhmana item-item tersebut mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur aspek relevansi Azwar, 2010. Uji validitas isi diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau dengan expert atau professional judgement. Dalam hal ini peneliti meminta bantuan kepada dua orang ahli di Jurusan Psikologi yaitu Drs. MIF Baihaqi, M.Si. dan Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd. untuk melakukan penilaian terhadap instrumen cognitive appraisal. Setelah dianalisis terdapat beberapa perbaikan pada beberapa item, dan penambahan jumlah item. Instrumen yang awalnya berjumlah 27 diperbaiki dan ditambahkan 3 item menjadi 30 item. Akan tetapi setelah dilakukan Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pengolahan data, dimensi secondary appraisal akhirnya dihapus sehingga tersisa 26 item. Untuk dua instrumen lainnya, yaitu tipe kepribadian dan problem solving appraisal, peneliti menggunakan instrumen yang sudah ada.

b. Analisis Item

Analisis item merupakan prosedur untuk meningkatkan validitas dan reabilitas suatu alat tes dengan cara memilih item-item yang sesuai dengan tujuan alat tes Crocker dan Agina dalam Septiani, 2013. Analisis item didasarkan dari data empiris dengan melakukan analisis kuantitatif terhadap parameter-parameter item seperti indeks kesukaran item, indeks diskriminasi item, analisis reabilitas dan validitas alat ukur tersebut Azwar, 2010. Setelah melakukan mengambilan data, peneliti melakukan pemilihan item melalui pengujian daya diskriminasi item yang akan menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skala itu sendiri yang akan menghasilkan corrected item-total correlation atau daya beda item Azwar, 2010: 59. Suatu item dikatakan layak jika memiliki koefisien korelasi r ≥ 0,30 tetapi jika jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka koefisien korelasi dapat diturunkan dari 0,30 menjadi 0,20 Azwar, 2010. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, terdapat beberapa item yang tidak layak untuk digunakan. Item-item tersebut kemudian tidak akan disertakan dalam proses pengolahan data. Hasil pengembangan instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.7. Hasil Pengembangan Instrumen Tipe Kepribadian Dimensi Sub Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak layak Ekstrovert dan Introvert Activity 1, 6, 16, 19, 21 20, 23 Sociability 2, 10 17, 24 Risk Taking 3, 18, 25 - Impulsiveness 4, 8, 9, 14, 22 11, 12 Expressiveness 27 5 Reflectiveness 26, 28 13, 15 Responsibility 7, 29 - Total 20 9 Tabel 3.8. Hasil Pengembangan Instrumen Cognitive Appraisal Dimensi Sub Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak layak Primary Appraisal Irrelevant 1, 7, 18, 25, 29 12 Benign-positive 2, 13 8, 19, 30 Stressful Harmloss 3, 9, 14, 20, 26, 27 - Threat 4, 15, 21, 22 10 Challenge 16, 28 5, 23 Total 19 7 Tabel 3.9. Hasil Pengembangan Instrumen Problem Solving Appraisal Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak layak Problem Solving Confidence 5, 6, 10, 12, 19, 20, 23, 24, 27, 28, 33 - The Approach-avoidance Style 1, 2, 4, 7, 13, 14, 15, 16, 18, 21, 22, 30, 31 17, 26, 29 Personal Control 3, 8, 32 9, 11, 25 Total 27 6

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran sehingga reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran Azwar, 2010. Reliabilitas