Instrumen Tipe Kepribadian Instrumen Penelitian

Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu a. ae untuk pertanyaan affiliative extraversion b. ne untuk pertanyaan non affiliative extraversion Tabel 3.2. Ketentuan Penilaian Eysenck Personality Inventory EPI Poin Ya Tidak ae 1 ne 1 Pengolahan data dilakukan dengan memperhatikan patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu; untuk pertanyaan ektrovert-introvert, subjek dikatakan memiliki kecenderungan ekstrovert apabila nilai yang dicapai lebih dari median. Sebaliknya, subjek dikatakan memiliki kecenderungan introvert apabila nilai yang dicapai kurang, dan sama dengan nilai median.

2. Instrumen Cognitive Appraisal

Instrumen cognitive appraisal yang digunakan berdasarkan teori cognitive appraisal oleh Lazarus Folkman 1984, yang terdiri dari primary appraisal dan secondary appraisal. Kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan konteks dan permasalahan yang akan diteliti, dan untuk penelitian ini teori yang dipakai hanya primary appraisal. Primary appraisal melibatkan tiga aspek, yaitu; irrelevant, benign-positive, dan stressful harmloss, treat, challenge. Penilaian yang irrelevant adalah penilaian napi terhadap pengalaman atau keadaan di lapas yang tidak membawa implikasi terhadap kehidupan napi. Benign-positive akan ditafsirkan pada penilaian napi terhadap pengalaman atau keadaan di lapas sebagai sesuatu yang positif yang dapat mendukung kehidupan napi. Sedangkan stressful merupakan penilaian napi terhadap suatu tekanan yang membuat napi merasa tertekan dan tidak nyaman terhadap kehidupan di lapas, sehingga memunculkan perilaku stres. Instrumen cognitive appraisal terdiri dari 26 item, yang mengukur dimensi primary appraisal. Instrumen menggunakan skala Likert, yang merupakan metode penskalaan yang mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2008. Pada kuesioner terdapat lima pilihan dalam menjawab setiap pernyataan. Subjek diminta untuk memilih salah satu dari lima alternatif pilihan yang tersedia, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Pilihan dari setiap pernyataan memiliki nilai sebagai berikut: Tabel 3.3. Bobot Penilaian Instrumen Cognitive Appraisal Alternatif Pilihan Item Favorabel Unfavorabel Sangat Setuju SS 5 1 Setuju S 4 2 Ragu-ragu R 3 3 Tidak Setuju TS 2 4 Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Intrumen berupa kuesioner dengan rating scale. Kuesioner rating scale yaitu sebuah pernyataan tertulis yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya: mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju untuk memperoleh informasi dari responden Arikunto, 2006. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi cognitive appraisal napi dalam menghadapi kehidupan di Lapas. Sebaliknya napi dengan skor yang rendah, menunjukkan cognitive appraisal yang rendah. Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Cognitive Appraisal Dimensi Sub Dimensi Indikator Item Jumlah Item Fav Unfav Primary Appraisal Irrelevant Napi merasa pengalaman atau keadaannya di lapas sebagai sesuatu yang tidak membawa implikasi terhadap kehidupannya. 1, 7, 12, 18, 25, 29 - 6 Benign- positive Napi menafsirkan pengalaman atau 2, 8, 13, 19, 30 5 Angga Permana Putra, 2013 Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dengan Problem Solving Appraisal Dan Cognitive Appraisal Pada Narapidana Korupsi Studi Korelasi di Lapas Sukamiskin Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu keadaannya di lapas sebagai sesuatu yang positif yang dapat mendukung kehidupan napi. Stressful Harmloss Napi menganggap keberadaannya di lapas sebagai sesuatu yang dapat merusak kehidupannya, dan dapat membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga atau dicintai. - 3, 9, 14, 20, 26, 27 6 Threat Napi menganggap keadaan di lapas sebagai sesuatu yang dapat mengancam dirinya. - 4, 10, 15, 21, 22 5 Challenge Napi menganggap pengalaman atau keadaan di lapas sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi. 5, 16, 23, 28 4 Jumlah Total Item 26 Keterangan: Fav = Favorabel Unfav = Unfavorabel

3. Instrumen Problem Solving Appraisal

Instrumen yang digunakan untuk mengukur problem solving appraisal diadaptasi dari instrumen problem solving appraisal oleh Septiani 2013, yang berdasarkan pada The Problem Solving Inventory PSI. Heppner 1982 mengembangkan PSI untuk mengukur kesadaran individu pada kemampuan problem solving secara umum. PSI merupakan inventori yang menggunakan tipe