Latar Belakang Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi, Escherichia Coli dan Shigella Dysenteriae

18

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi merupakan keadaan masuknya mikroorganisme bakteri dan jamur ke dalam tubuh. Perkembangan infeksi di Indonesia yang beriklim tropis disebabkan oleh udara yang lembab, sanitasi yang kurang, lingkungan yang padat penduduk dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan adalah dengan penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik untuk infeksi lokal telah dikurangi karena kecenderungan menimbulkan hipersensitivitas secara lokal pada kulit atau membran mukosa Tan dan Rahardja, 2002. Masyarakat Indonesia sudah mengenal dan menggunakan tanaman untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroba. Hal ini disebabkan sadarnya masyarakat akan efek samping obat sintetik yang lebih besar dibandingkan dengan obat tradisional. Cukup banyak jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat, salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat adalah kulit buah manggis Garcinia mangostana L. Ayuningtyas, 2009. Manggis merupakan tanaman fungsional karena sebagian besar dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat. Akan tetapi, banyak yang tidak mengetahui jika kulit buah manggis memiliki khasiat. Kulit buah manggis yang selama ini dibuang sebagai limbah sehabis memakan daging Universitas Sumatera Utara 19 buah, ternyata memiliki banyak manfaat penting bagi kesehatan. Kulit buah manggis oleh masyarakat biasanya digunakan sebagai obat diare atau disentri Kristenses, 2005. Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae. Dalam usaha yang berkesinambungan para peneliti mengembangkan obat tradisional untuk melawan infeksi. Banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat baru yang lebih efektif melawan penyakit yang disebabkan bakteri, jamur dan virus. Kulit buah manggis mengandung senyawa Xanthone yang tergolong senyawa polyphenol, yang mempunyai kemampuan sebagai antibakteri, antioksidan, antikanker, antidiabetes. Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis xanthone, diantaranya adalah alpha-mangostin dan gamma-mangostin yang dipercaya memiliki kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kandungan alpha-mangostin dan gamma-mangostin pada buah manggis bersifat sebagai antibakteri. Xanthone tergolong senyawa polyphenol yang dihasilkan dari metabolit sekunder, Hampir semua molekul turunan xanthone mempunyai gugus fenol dengan rumus molekul C 13 H 8 O 2 . o o Struktur Kimia Xanthone Liska, 2011. Universitas Sumatera Utara 20 Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti melakukan uji karakterisasi simplisia untuk mengetahui karakteristik simplisia, pemeriksaan skrining fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia ekstrak serta menguji dan membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah manggis matang dengan kulit buah manggis mengkal terhadap beberapa bakteri, yaitu bakteri Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli. Bakteri Salmonella typhi dan Escherichia coli menyebabkan penyakit diare, bakteri Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit disentri Gibson, 1996. Dipilih ketiga bakteri tersebut karena penelitian ini difokuskan hanya terhadap bakteri yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan dan biasanya masyarakat menggunakan sebagai obat diare atau disentri Liska, 2011.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Uji Aktivitas Antibakteri Air Rebusan Dan Ekstrak Etanol Cacing Tanah (Megascolex sp.)Terhadap Bakteri Salmonella typhosa, Escherichia coli, Shigella dysenteriae

15 101 75

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Dari Ekstrak Kulit Buah Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Salmonella typhimurium

9 55 82

Efek Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Shigella dysentriae dan Escherichia coli

1 9 71

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAHMANGGIS (Garcinia mangostana l) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Atcc 11229 Dan Staph

0 5 12

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi, Escherichia Coli dan Shigella Dysenteriae

0 0 25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi, Escherichia Coli dan Shigella Dysenteriae

0 0 17

Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi, Escherichia Coli dan Shigella Dysenteriae

0 0 17